DPR kantongi nama calon KPU/Bawaslu
A
A
A
Sindonews.com - Fit and proper test terhadap calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih berlangsung.
Hari ini, dijadwalkan ada tujuh orang menjalani fit and proper test itu. Tiga orang sisanya dijadwalkan besok.
Meski belum rampung secara keseluruhan, ada beberapa nama sudah dikantongi karena dianggap memenuhi kualifikasi.
Anggota Komisi II Nurul Arifin, mengatakan, dari fit and proper test yang dilaksanakan Selasa 20 Maret kemarin, pihaknya sudah memilih beberapa nama.
"Ada dua orang perempuan dan lima kandidat laki-laki yang kami anggap bagus," tukasnya ketika dihubungi wartawan, Rabu (21/3/2012).
Calon tersebut dipandang sangat mampu karena dari latar belakang yang berbeda. Selain itu memiliki kecakapan berkomunikasi. "Mereka merupakan paduan dari komposisi akademisi, penyelenggara pemilu, LSM, mewakili daerah dan memiliki komunikasi yang baik," papar mantan artis ini.
Namun, pihaknya sendiri belum mengetahui kapan akan diambil keputusan, karena masih fit and proper test sendiri belum selesai. "Kami masih menunggu apakah urutannya didasarkan pada mekanisme voting atau musyawarah dan mufakat saja," tukasnya.(lin)
Hari ini, dijadwalkan ada tujuh orang menjalani fit and proper test itu. Tiga orang sisanya dijadwalkan besok.
Meski belum rampung secara keseluruhan, ada beberapa nama sudah dikantongi karena dianggap memenuhi kualifikasi.
Anggota Komisi II Nurul Arifin, mengatakan, dari fit and proper test yang dilaksanakan Selasa 20 Maret kemarin, pihaknya sudah memilih beberapa nama.
"Ada dua orang perempuan dan lima kandidat laki-laki yang kami anggap bagus," tukasnya ketika dihubungi wartawan, Rabu (21/3/2012).
Calon tersebut dipandang sangat mampu karena dari latar belakang yang berbeda. Selain itu memiliki kecakapan berkomunikasi. "Mereka merupakan paduan dari komposisi akademisi, penyelenggara pemilu, LSM, mewakili daerah dan memiliki komunikasi yang baik," papar mantan artis ini.
Namun, pihaknya sendiri belum mengetahui kapan akan diambil keputusan, karena masih fit and proper test sendiri belum selesai. "Kami masih menunggu apakah urutannya didasarkan pada mekanisme voting atau musyawarah dan mufakat saja," tukasnya.(lin)
()