PKS: LSI tidak selamanya tepat
A
A
A
Sindonews.com - Hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) posisinya di bawah Partai Demokrat tak terlalu dipusingkan para kadernya. Sebab, penelitian LSI itu tidak selamanya benar.
"Kami tak ambil pusing hasil penelitian yang dilansir LSI itu," tegas Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtra (PKS) Hidayat Nurwahid di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (12/3/2012).
Menurut Hidayat Nurwahid, pihaknya punya pengalaman survei LSI itu tidak benar.
"Saya menjadi Ketua Partai 2004, Pak Syaiful Jamil kan kemarin melansir hasil surveinya. Disebutkan, PKS tidak mendapatkan dukungan yang cukup, PKS akan naik lebih dari tiga persen ternyata PKS dapat 7,4 persen," tutur Hidayat.
Jika sekarang PKS dinilai tidak akan mendapatkan banyak dukungan, Hidayat berharap sebaliknya. Dia berharap, pada 2014 mendatang jumlah suara PKS malah bertambah.
"Kalau sekarang hasil LSI dipersepsikan PKS dapat empat koma sekian persen jangan-jangan nanti PKS mendapatkan delapan sekian persen seperti yang terjadi pada pemilu yang dulu," ucapnya.
Meski kadang kala tidak benar, namun kata Hidayat, LSI harus diapresiasi dengan baik, tapi jangan diartikan sebagai hasil akhir. "Tentu saja hasil survei sesuatu untuk diapresiasi, tapi jangan lantas diartikan seolah-olah pemilu sudah selesai," imbuhnya menyarankan.
Kata Hidayat Nurwahid, LSI bukan Tuhan, yang menentukan segala-galanya dan juga bukan hantu yang perlu ditakuti.(lin)
"Kami tak ambil pusing hasil penelitian yang dilansir LSI itu," tegas Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtra (PKS) Hidayat Nurwahid di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (12/3/2012).
Menurut Hidayat Nurwahid, pihaknya punya pengalaman survei LSI itu tidak benar.
"Saya menjadi Ketua Partai 2004, Pak Syaiful Jamil kan kemarin melansir hasil surveinya. Disebutkan, PKS tidak mendapatkan dukungan yang cukup, PKS akan naik lebih dari tiga persen ternyata PKS dapat 7,4 persen," tutur Hidayat.
Jika sekarang PKS dinilai tidak akan mendapatkan banyak dukungan, Hidayat berharap sebaliknya. Dia berharap, pada 2014 mendatang jumlah suara PKS malah bertambah.
"Kalau sekarang hasil LSI dipersepsikan PKS dapat empat koma sekian persen jangan-jangan nanti PKS mendapatkan delapan sekian persen seperti yang terjadi pada pemilu yang dulu," ucapnya.
Meski kadang kala tidak benar, namun kata Hidayat, LSI harus diapresiasi dengan baik, tapi jangan diartikan sebagai hasil akhir. "Tentu saja hasil survei sesuatu untuk diapresiasi, tapi jangan lantas diartikan seolah-olah pemilu sudah selesai," imbuhnya menyarankan.
Kata Hidayat Nurwahid, LSI bukan Tuhan, yang menentukan segala-galanya dan juga bukan hantu yang perlu ditakuti.(lin)
()