Indonesia belum miliki capres ideal
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini, Indonesia dinilai belum mempunyai Calon Presiden (Capres) yang layak untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indoensia (LSI) Saiful Mujani mengatakan saat ini belum ada capres yang ideal. Pasalnya, para tokoh tersebut belum mempunyai rekam jejak yang baik.
"Ini fakta di lapangan bahwa jumlah responden yang belum menentukan pilihan sangat besar," papar Saiful dalam talk shaw bertajuk "Premanisme Politik di Jagat Nasional" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2012).
Saiful menambahkan belum diketahui secara jelas kenapa masyarakat belum menentukan pilihan, pihaknya sudah berusaha untuk memilih tokoh yang sudah dimunculkan dalam survei, walaupun calon yang dipilih tidak memiliki integritas tinggi atau ideal.
"Yang pasti tokoh sudah dipilih. Walaupun tidak besar prosentasenya, itu adalah tokoh yang sudah dikenal masyarakat," katanya.
Selain itu, belum munculnya tokoh capres alternatif yang ideal salah satunya disebabkan karena masyarakat belum mendapatkan informasi. "Nah seharusnya media massa mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan informasi ke publik," tukasnya.(azh)
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indoensia (LSI) Saiful Mujani mengatakan saat ini belum ada capres yang ideal. Pasalnya, para tokoh tersebut belum mempunyai rekam jejak yang baik.
"Ini fakta di lapangan bahwa jumlah responden yang belum menentukan pilihan sangat besar," papar Saiful dalam talk shaw bertajuk "Premanisme Politik di Jagat Nasional" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2012).
Saiful menambahkan belum diketahui secara jelas kenapa masyarakat belum menentukan pilihan, pihaknya sudah berusaha untuk memilih tokoh yang sudah dimunculkan dalam survei, walaupun calon yang dipilih tidak memiliki integritas tinggi atau ideal.
"Yang pasti tokoh sudah dipilih. Walaupun tidak besar prosentasenya, itu adalah tokoh yang sudah dikenal masyarakat," katanya.
Selain itu, belum munculnya tokoh capres alternatif yang ideal salah satunya disebabkan karena masyarakat belum mendapatkan informasi. "Nah seharusnya media massa mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan informasi ke publik," tukasnya.(azh)
()