Rosa bertemu menteri itu di Kompleks Widya Chandra
A
A
A
Sindonews.com - Kendati mengarah kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, terdakwa kasus suap Wisma Atlet SEA Games Mindo Rosa Manulang masih belum mau menyebutkan secara gamblang siapa menteri yang menerima fee atas kasus yang menghebohkan itu.
Melalui kuasa hukumnya Ahmad Rifai, Rosa membeberkan sedikit demi sedikit siapa menteri yang dimaksud. "Yang pasti menterinya itu satu. Dia yang hadir sebagai saksi dalam persidangan (Pengadilan Tipikor) minggu ini," ujar Ahmad Rifai kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Lebih jauh, Ahmad membocorkan lokasi pertemuan Rosa dengan menteri yang dimaksud. Rumah itu berada di kawasan Widya Chandra.
"Pada pertengahan Juni atau Juli 2010, Rosa bertemu dengan menteri itu di rumahnya, di (Kompleks) Widya Chandra. Kemudian staf kepercayaan menteri tersebut bertemu dengan Rosa di Grand Melia untuk menanyakan apakah anda mau membayar di depan 8 persen," bongkarnya.
Ditambahkan dia, staf menteri tersebut juga sempat mengancam akan memberikan proyek itu kepada orang lain jika Rosa tidak mau memenuhi permintaanya. "Kalau anda tidak mau membayar 8 persen, maka proyek ini kami berikan kepada orang lain," ancam orang tersebut seperti ditirukan Ahmad.
Dengan melaporkan kasus tersebut ke KPK, Rosa berharap bisa memberikan pelajaran dan efek jera kepada menteri tersebut. Namun, saat didesak siapa menteri tersebut, Rifai enggan membocorkan.
"Tadi saya sudah mendampingi ibu Rosa untuk melaporkan hal tersebut. Jadi, silakan tanya semuanya ke KPK," tukasnya. (san)
Melalui kuasa hukumnya Ahmad Rifai, Rosa membeberkan sedikit demi sedikit siapa menteri yang dimaksud. "Yang pasti menterinya itu satu. Dia yang hadir sebagai saksi dalam persidangan (Pengadilan Tipikor) minggu ini," ujar Ahmad Rifai kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Lebih jauh, Ahmad membocorkan lokasi pertemuan Rosa dengan menteri yang dimaksud. Rumah itu berada di kawasan Widya Chandra.
"Pada pertengahan Juni atau Juli 2010, Rosa bertemu dengan menteri itu di rumahnya, di (Kompleks) Widya Chandra. Kemudian staf kepercayaan menteri tersebut bertemu dengan Rosa di Grand Melia untuk menanyakan apakah anda mau membayar di depan 8 persen," bongkarnya.
Ditambahkan dia, staf menteri tersebut juga sempat mengancam akan memberikan proyek itu kepada orang lain jika Rosa tidak mau memenuhi permintaanya. "Kalau anda tidak mau membayar 8 persen, maka proyek ini kami berikan kepada orang lain," ancam orang tersebut seperti ditirukan Ahmad.
Dengan melaporkan kasus tersebut ke KPK, Rosa berharap bisa memberikan pelajaran dan efek jera kepada menteri tersebut. Namun, saat didesak siapa menteri tersebut, Rifai enggan membocorkan.
"Tadi saya sudah mendampingi ibu Rosa untuk melaporkan hal tersebut. Jadi, silakan tanya semuanya ke KPK," tukasnya. (san)
()