Lapor kecurangan Anas, bukti Diana cinta Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Diana Maringka mengaku sengaja melaporkan kecurangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu, karena rasa cintanya terhadap partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dengan melaporkan kecurangan Anas, Diana berharap partai pemenang Pilpres 2004-2009 ini dapat bersih dari praktik korupsi yang menggerogotinya. Keberanian Diana patut diacungkan jempol. Sebab, dia mengaku hingga saat ini tidak dilindungi pihak manapun.
"Saya tidak dilindungi pihak manapun. Saya melakukan ini karena saya cinta Demokrat," ujar Diana kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/2/2012).
Seperti diketahui, hari ini Diana mendatangi Komisi Pengawas (Komwas) Partai Demokrat di Jakarta. Diana datang ke Komwas sekira pukul 14.30 WIB, sambil menenteng beberapa map yang berisi data transaksi saat kongres dan baru keluar sekira pukul 18.30 WIB.
"Kami diterima oleh komisi pengawas dengan sangat baik dan tidak ada tekanan dan di dalam juga sempat bercanda," jelasnya.
Ditambahkan Diana, semua data serta bukti-bukti yang bisa memperkuat keterangannya mengenai bukti money politics di Partai Demokrat sudah diberikan seluruhnya kepada komwas. "Semua yang pernah saya sampaikan di media, sudah saya sampaikan ke komisi pengawas. Ada BlackBerry, namun uang belum saya serahkan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat TB Silalahi mengatakan, sikap Diana membongkar korupsi di tubuh partai sebagai reaksi orang yang polos dan belum tahu prosedur yang berlaku di Partai Demokrat.
"Beliau ini kan dari daerah dan dia orangnya polos. Dia bertingkah seolah selebritis dengan berbicara di media, sehingga terbentuk opini yang lebih kuat lagi," terangnya.
Kendati baik bagi kelangsungan partai, TB mengaku menyesalkan sikap Diana. Seharusnya, tambah TB, Diani bisa langsung melapor ke komwas semua kecurangan tersebut. Namun, yang Diani justru sebaliknya. Dia lebih memilih bicara di media terlebih dahulu, baru ke komwas. (san)
Dengan melaporkan kecurangan Anas, Diana berharap partai pemenang Pilpres 2004-2009 ini dapat bersih dari praktik korupsi yang menggerogotinya. Keberanian Diana patut diacungkan jempol. Sebab, dia mengaku hingga saat ini tidak dilindungi pihak manapun.
"Saya tidak dilindungi pihak manapun. Saya melakukan ini karena saya cinta Demokrat," ujar Diana kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/2/2012).
Seperti diketahui, hari ini Diana mendatangi Komisi Pengawas (Komwas) Partai Demokrat di Jakarta. Diana datang ke Komwas sekira pukul 14.30 WIB, sambil menenteng beberapa map yang berisi data transaksi saat kongres dan baru keluar sekira pukul 18.30 WIB.
"Kami diterima oleh komisi pengawas dengan sangat baik dan tidak ada tekanan dan di dalam juga sempat bercanda," jelasnya.
Ditambahkan Diana, semua data serta bukti-bukti yang bisa memperkuat keterangannya mengenai bukti money politics di Partai Demokrat sudah diberikan seluruhnya kepada komwas. "Semua yang pernah saya sampaikan di media, sudah saya sampaikan ke komisi pengawas. Ada BlackBerry, namun uang belum saya serahkan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat TB Silalahi mengatakan, sikap Diana membongkar korupsi di tubuh partai sebagai reaksi orang yang polos dan belum tahu prosedur yang berlaku di Partai Demokrat.
"Beliau ini kan dari daerah dan dia orangnya polos. Dia bertingkah seolah selebritis dengan berbicara di media, sehingga terbentuk opini yang lebih kuat lagi," terangnya.
Kendati baik bagi kelangsungan partai, TB mengaku menyesalkan sikap Diana. Seharusnya, tambah TB, Diani bisa langsung melapor ke komwas semua kecurangan tersebut. Namun, yang Diani justru sebaliknya. Dia lebih memilih bicara di media terlebih dahulu, baru ke komwas. (san)
()