Ramadhan tak minta maaf terkait indikasi PT SMN ATM Ical
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Sekjen Partai Demokrat membenarkan dirinya meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di sejumlah media. Permintaan maaf ini karena mengganggap Aburizal Bakrie sebagai orangtua.
Ramadhan mengakui, pemilik Bakrie Grup itu adalah beliau orangtua yang harus dihormati. Namun ditegaskan, untuk pernyataan yang menyebutkan adanya indikasi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) di Bima sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Aburizal Bakrie, Ramadhan sama sekali tak meminta maaf.
"Saya sebagai anggota DPR, saya tidak akan meminta maaf, atas pernyataan saya yang menyebut 'indikasi', dan tidak akan mencabut kata 'indikasi'," katanya kepada Sindonews, Kamis (2/1/2012).
Seperti diketahui, Aburizal Bakrie melalui juru bicaranya Lalu Mara Satriawangsa kepada sejumlah media mengatakan, telah mencabut laporan pencemaran nama baik. Dari rilisnya, pencabutan itu merupakan respons permintaan maaf Ramadhan di sejumlah media.
“Beliau memberi arahan kepada saya untuk disampaikan kepada pengacara Pak Rudy Alfonso dan kawan-kawan untuk segera mencabut aduan yang sudah di daftarkan di pengekak hukum (kepolisian) karena beliau sudah membaca di beberapa media massa, bahwa Ramadan Pohan telah menyampaikan permohonan maaf,” ungkap Wakil Sekjen Partai Golkar yang juga juru bicara keluarga Bakrie, Lalu Mara, seperti dikutip dari Okezone.
Sebelumnya, Rudy Alfonso melaporkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Ramadhan dituduh telah mencemarkan nama baik Ical lewat komentarnya mengenai kasus kerusuhan di Bima, yang dikutip oleh salah satu media online.
Rudy mengaku memiliki bukti yang bisa menjerat Ramadhan dengan Pasal 310 dan Pasal 311 tentang Pencemaran Nama Baik. Jika terbukti, Ramadhan terancam hukuman 4 tahun penjara. Rudy menjelaskan, pihaknya melapor ke Mabes Polri karena Ramadhan tak mengindahkan somasi pada 6 Januari lalu.
“Ramadhan Pohan membuat pernyataan di Jawa Pos online, menyatakan dan mengungkapkan bahwa PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) adalah mesin ATM Ical dan kelompoknya melalui bupati Bima,” kata Rudy kepada wartawan, Selasa lalu.
Ucapan Ramadhan tersebut juga dikutip oleh beberapa koran lain sehingga Ical dalam kedudukannya sebagai pribadi dan Ketua Umum Golkar membuat kader Golkar lainnya resah. Meskipun, ucapan Ramadhan tak mewakili Demokrat atau hanya bersifat pribadi. (wbs)
Ramadhan mengakui, pemilik Bakrie Grup itu adalah beliau orangtua yang harus dihormati. Namun ditegaskan, untuk pernyataan yang menyebutkan adanya indikasi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) di Bima sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Aburizal Bakrie, Ramadhan sama sekali tak meminta maaf.
"Saya sebagai anggota DPR, saya tidak akan meminta maaf, atas pernyataan saya yang menyebut 'indikasi', dan tidak akan mencabut kata 'indikasi'," katanya kepada Sindonews, Kamis (2/1/2012).
Seperti diketahui, Aburizal Bakrie melalui juru bicaranya Lalu Mara Satriawangsa kepada sejumlah media mengatakan, telah mencabut laporan pencemaran nama baik. Dari rilisnya, pencabutan itu merupakan respons permintaan maaf Ramadhan di sejumlah media.
“Beliau memberi arahan kepada saya untuk disampaikan kepada pengacara Pak Rudy Alfonso dan kawan-kawan untuk segera mencabut aduan yang sudah di daftarkan di pengekak hukum (kepolisian) karena beliau sudah membaca di beberapa media massa, bahwa Ramadan Pohan telah menyampaikan permohonan maaf,” ungkap Wakil Sekjen Partai Golkar yang juga juru bicara keluarga Bakrie, Lalu Mara, seperti dikutip dari Okezone.
Sebelumnya, Rudy Alfonso melaporkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Ramadhan dituduh telah mencemarkan nama baik Ical lewat komentarnya mengenai kasus kerusuhan di Bima, yang dikutip oleh salah satu media online.
Rudy mengaku memiliki bukti yang bisa menjerat Ramadhan dengan Pasal 310 dan Pasal 311 tentang Pencemaran Nama Baik. Jika terbukti, Ramadhan terancam hukuman 4 tahun penjara. Rudy menjelaskan, pihaknya melapor ke Mabes Polri karena Ramadhan tak mengindahkan somasi pada 6 Januari lalu.
“Ramadhan Pohan membuat pernyataan di Jawa Pos online, menyatakan dan mengungkapkan bahwa PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) adalah mesin ATM Ical dan kelompoknya melalui bupati Bima,” kata Rudy kepada wartawan, Selasa lalu.
Ucapan Ramadhan tersebut juga dikutip oleh beberapa koran lain sehingga Ical dalam kedudukannya sebagai pribadi dan Ketua Umum Golkar membuat kader Golkar lainnya resah. Meskipun, ucapan Ramadhan tak mewakili Demokrat atau hanya bersifat pribadi. (wbs)
()