KLB bisa picu gejolak di internal Demokrat

Sabtu, 28 Januari 2012 - 15:04 WIB
KLB bisa picu gejolak...
KLB bisa picu gejolak di internal Demokrat
A A A
Sindonews.com - Jika Ketua Umum Partai Demokrat Anas urbaningrum benar terlibat dalam kasus korupsi, maka ada kemungkinan Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun, KLB bisa memicu terjadinya gejolak baik di tingkat atas maupun level bawah.

Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, jika benar nantinya Anas dinonaktifkan maka mempengaruhi sikap sejumlah tokoh penting di partai berlambang bintang mercy ini.

"Kita tahu Demokrat sangat dipengaruhi oleh sikap politik SBY. Ketergantungannya sangat besar kepada SBY, jadi semua akan tergantung SBY," "ujar Yunarto usai mengisi diskusi Polemik Sindoradio dengan tema 'Demokrat Terguncang", di Warung Daun Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (28/1/2012).

Melihat gaya politiknya, untuk menangani persoalan ini SBY bakan menggunakan mekanisme dan prosedural. Artinya, persoalan akan diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan dari kesimpulan lembaga antikorupsi inilah nanti Demokrat baru akan mengambil sikap.

"Status hukum biar KPK yang memutuskan, sehingga tak terkesan SBY terlibat dalam sebuah konflik internal atau berada di kubu tertentu," jelasnya.

Dari gelagat politiknya menyiratkan SBY tidak ingin publik melihat lagi ada pertarungan dipanggung terbuka antarkader partai seperti terlihat saat kongres di Bandung.

Jika benar KLB digelar nanti, kemungkinan SBY tak hadir, karena risiko politiknya sangat besar. Yunarto yakin akan terjadi gejolak. Pertama di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Muncul kubu-kubu dan orang akan mengaitkan dengan kongres di Bandung. Orang juga akan melihat SBY seakan-akan berpihak kepada kubu tertentu.

Kedua, gejolak juga akan terjadi pada level daerah di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), maupun Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

"Kita tak bisa bayangkan kalau mereka harus terlibat dalam kongres lagi, padahal ini mempengaruhi kerja elektoral partai dan risikonya sangat besar baik di pemilukada ataupun Pilpres 2014 nanti," pungkasnya. (lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6832 seconds (0.1#10.140)