Menhan minta dana servis hercules hibah Australia
Menhan minta dana servis hercules hibah Australia
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pertahanan RI Purnomo Yugiantoro meminta agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menganggarkan dana perbaikan pesawat Hercules hibah dari Australia ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2012.
Anggaran tersebut sedianya digunakan untuk perbaikan mesin rusak (retrofit) empat unit pesawat Hercules bekas jenis C130 seri H.
Permintaan Menhan tersebut sekaligus menanggapi pertanyaan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tb Hasanuddin soal hibah pesawat buatan Amerika itu.
Menurut Menhan, sesuai aturan berlaku Hercules baru bisa dihibahkan apabila negara produsen sudah memberikan izin. Sedangkan waktu itu, Amerika sebagai negara pembuat Hercules tidak langsung memberikan persetujuan.
"Pada saat itu, Amerika sempat tidak langsung memberikan persetujuan, pesawat dihibahkan untuk pemerintah Indonesia," jelas Purnomo dalam rapat dengan Komisi I DPR RI dan Panglima TNI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Dalam perkembangannya, saat acara KTT Asean Summit di Bali 2011 lalu, secara resmi Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal Amerika mengizinkan hibah itu. Hal sama juga disampaikan Menteri Pertahanan Amerika Leon Paneeta yang mendukung hibah itu.
"Dalam pertemuan itu, Perdana Menteri Australia menyampaikan kalau Amerika tidak ada masalah. Kebetulan waktu itu saya mendampingi Pak Presiden," ungkapnya.
"Ini harus dianggarkan kembali. Jadi kami mohon apa bisa masuk ke dalam APBNP," kata Purnomo. (lin)
Anggaran tersebut sedianya digunakan untuk perbaikan mesin rusak (retrofit) empat unit pesawat Hercules bekas jenis C130 seri H.
Permintaan Menhan tersebut sekaligus menanggapi pertanyaan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tb Hasanuddin soal hibah pesawat buatan Amerika itu.
Menurut Menhan, sesuai aturan berlaku Hercules baru bisa dihibahkan apabila negara produsen sudah memberikan izin. Sedangkan waktu itu, Amerika sebagai negara pembuat Hercules tidak langsung memberikan persetujuan.
"Pada saat itu, Amerika sempat tidak langsung memberikan persetujuan, pesawat dihibahkan untuk pemerintah Indonesia," jelas Purnomo dalam rapat dengan Komisi I DPR RI dan Panglima TNI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Dalam perkembangannya, saat acara KTT Asean Summit di Bali 2011 lalu, secara resmi Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal Amerika mengizinkan hibah itu. Hal sama juga disampaikan Menteri Pertahanan Amerika Leon Paneeta yang mendukung hibah itu.
"Dalam pertemuan itu, Perdana Menteri Australia menyampaikan kalau Amerika tidak ada masalah. Kebetulan waktu itu saya mendampingi Pak Presiden," ungkapnya.
"Ini harus dianggarkan kembali. Jadi kami mohon apa bisa masuk ke dalam APBNP," kata Purnomo. (lin)
()
Explore More