Gerindra seleksi pendamping Prabowo

Minggu, 22 Januari 2012 - 08:05 WIB
Gerindra seleksi pendamping Prabowo
Gerindra seleksi pendamping Prabowo
A A A
Sindonews.com - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyatakan sedang menyeleksi dan memilih siapa yang akan menjadi pendamping calon presiden (capres) Prabowo Subianto pada 2014 nanti.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengaku tidak mau terburu-buru untuk menetapkan siapa figur yang bakal mendampinginya. Dia mengaku masih punya waktu yang cukup untuk menemukan figur terbaik sebagai pendampingnya.

”Masih lama itu.Kita masih berjuang, masih dua tahun lebih, pasti nanti akan muncul yang terbaik,” kata Prabowo di sela-sela acara pengukuhan Perempuan Indonesia Raya di Jakarta, Sabtu 21 Januari 2012.

Prabowo masih enggan menyebutkan siapa figur yang diliriknya. Dia masih melihat kriteria figur-figur yang saat ini sudah muncul untuk kemudian dipilih yang terbaik. Saat disinggung mengenai calon nama-nama seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dia juga mengelak untuk memberikan jawaban.

”Kita akan cari yang terbaik dan nanti dibahas menjelang 2014,” ujarnya.

Berbeda dengan Prabowo yang enggan menyebut siapa nama-nama yang sedang dipilah partai, Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani membeberkan sudah ada beberapa nama yang masuk pantauan Gerindra untuk diproyeksikan sebagai calon wakil presiden (cawapres). Dia menyebutkan Puan Maharani, Dahlan Iskan, Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Sri Mulyani, dan Jimly Asshiddiqie sangat layak untuk dipertimbangkan.

”Figur-figur itu kita harapkan menjadiaktorpositifbagipemenangan Pak Prabowo sebagai presiden,” katanya.

Meski telah mengincar beberapa nama, kata dia,untuk sekarang ini Gerindra berkonsentrasi pada pemantapan partai dan pemantapan capres. Sebab, Gerindra nanti akan menjadi kendaraan utama untuk mengusung Prabowo. Sementara itu,Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyangkal klaim Partai Gerindra yang menyatakan kepastian Prabowo Subianto mendapatkan dukungan otomatis dari PDIP di Pilpres 2014.

Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, PDIP memang siap bekerja sama dengan parpol mana pun dalam rangka Pilpres 2014.Terutama dengan parpol yang memiliki kesamaan ideologi dan platform perjuangannya, termasuk dengan Partai Gerindra. Namun, yang pasti, tolok ukur atau kriteria kerja sama itu bukan atas kesepakatan politik antara PDIP dan Gerindra pada saat Pilpres 2009 yang lalu.

”Dari informasi yang saya ketahui,memang ada kesepakatan politik antara PDIP dan Gerindra untuk mendukung Prabowo menjadi Capres pada Pilpres 2014, tetapi dengan suatu syarat kondisional bahwa pasangan Mega- Prabowo menang dalam Pilpres 2009 lalu,” kata Basarah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan optimismenya PDIP akan mendukung Prabowo sebagai capres pada 2014.

Fadli menyatakan bahwa antara PDIP dan Gerindra,antara Mega-Prabowo sudah membuat komitmen saat Pilpres 2009 lalu di mana Gerindra sudah memberikan dukungan terhadap Mega sebagai capres. Menurut Basarah, karena syarat kondisional itu tidak terpenuhi, kesepakatan politik untuk PDIP mendukung Prabowo secara otomatis dalam Pilpres 2014 bukan merupakan kewajiban PDIP lagi.

Dengan tidak terpilihnya pasangan Mega-Prabowo, tidak ada faktor kesinambungan kerja sama politik dalam sinergi membesarkan PDIP dan Gerindra secara bersama.

”Bukti tidak lagi berjalan secara bersama-sama pasca-Pilpres 2009 adalah tidak adanya kerja sama politik yang disepakatisecaraspesifikantaraFraksi PDIP dan Gerindra di DPR hingga saat ini,” ungkap Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu.

Jadi, kata dia, dasar kesepakatannya jika terpilih sebagai presiden dalam Pilpres 2009 lalu, Mega tidak melanjutkan jabatannya untuk periode berikutnya dan memberikan kesempatan Wapres Prabowo menjadi capres.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8702 seconds (0.1#10.140)
pixels