Pemerintah & DPR bersaing habiskan anggaran
A
A
A
Sindonews.com - Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menemukan alokasi anggaran sederet proyek di Kementerian Sekretariat Negara dan Istana mencapai Rp80,48 miliar.
Data tersebut diolah Berdasarkan data dari RABPP 2012 Lampiran 4 BA007. Dari jumlah ini, di antaranya untuk renovasi Istana Kepresidenan dengan biaya sekira Rp21,9 miliar.
Menanggapi hal ini, anggota DPR Ahmad Yani meminta anggaran untuk renovasi gedung Istana cukup menggunakan anggaran pemeliharaan rutin sehingga tidak perlu adanya anggaran baru. Dia menilai langkah istana itu sebagai pemborosan terhadap uang negara.
"Saat ini janganlah perbaikan yang tidak begitu urgen didahulukan, seharusnya buat kepentingan rakyat yang lain," ujar Yani di Gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, khawatir dengan semakin banyaknya anggaran yang notabene dari rakyat dan dihamburkan untuk kepentingan yang tidak urgent akan menimbulkan kepercayaan masyarakat.
"Jangan sampai ketidapercayaan, masyarakat ini semakin memuncak. Ini berbahaya. Revolusi Perancis itu kan diawali seperti ini. Ini bisa mempercepat hal seperti itu terjadi," tukasnya.
Berdasarkan data yang dimiliki FITRA, rincian biaya proyek itu adalah, alokasi anggaran progam peningkatan sarana dan prasaran aparatur Kementerian Sekretariat Negara untuk pembangunan/Pengembangan gedung kantor Kementerian Sekretariat Negara Rp 41.397.859.000, pembangunan/Pengembangan rumah negara Rp14.781.680.000, perbaikan rel pintu gerbang gedung kantor Setneg RI Rp349.050.000 dan pembangunan pagar pengaman aset tanah Setneg Rp2.050.990.000.
Selanjutnya, untuk Istana Kepresidenan Jakarta, rehabilitasi/renovasi bangunan gedung negara Rp10.680.518.000, Istana Kepresidenan Bogor, renovasi gedung dan bangunan Rp3.342.917.000, Istana Kepresidenan Yogyakarta, rehabilitasi/Renovasi gedung/bangunan Rp2.359.928.000, Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, renovasi gedung dan bangunan Rp1.558.979.000, serta Istana Kepresidenan Cipanas, renovasi gedung dan bangunan Rp3.960.242.000.
Seperti diketahui, DPR juga tengah dilanda kritikan dari berbagai kalangan akibat melakukan pemborosan anggaran negara. Sejumlah proyek renovasi ruangan di gedung wakil rakyat itu menelan biaya yang sangat besar.
Misalnya, renovasio ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR saja mencapai Rp20,4 miliar. Belum lagi biaya renovasi toiletnya mencapai Rp2 miliar. Akibat diprotes masyarakat, kalangan internal DPR, baik Banggar, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan pihak Sekretaris Jenderal 9Setjen) DPR saling tuding tanggungjawab.
Data tersebut diolah Berdasarkan data dari RABPP 2012 Lampiran 4 BA007. Dari jumlah ini, di antaranya untuk renovasi Istana Kepresidenan dengan biaya sekira Rp21,9 miliar.
Menanggapi hal ini, anggota DPR Ahmad Yani meminta anggaran untuk renovasi gedung Istana cukup menggunakan anggaran pemeliharaan rutin sehingga tidak perlu adanya anggaran baru. Dia menilai langkah istana itu sebagai pemborosan terhadap uang negara.
"Saat ini janganlah perbaikan yang tidak begitu urgen didahulukan, seharusnya buat kepentingan rakyat yang lain," ujar Yani di Gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, khawatir dengan semakin banyaknya anggaran yang notabene dari rakyat dan dihamburkan untuk kepentingan yang tidak urgent akan menimbulkan kepercayaan masyarakat.
"Jangan sampai ketidapercayaan, masyarakat ini semakin memuncak. Ini berbahaya. Revolusi Perancis itu kan diawali seperti ini. Ini bisa mempercepat hal seperti itu terjadi," tukasnya.
Berdasarkan data yang dimiliki FITRA, rincian biaya proyek itu adalah, alokasi anggaran progam peningkatan sarana dan prasaran aparatur Kementerian Sekretariat Negara untuk pembangunan/Pengembangan gedung kantor Kementerian Sekretariat Negara Rp 41.397.859.000, pembangunan/Pengembangan rumah negara Rp14.781.680.000, perbaikan rel pintu gerbang gedung kantor Setneg RI Rp349.050.000 dan pembangunan pagar pengaman aset tanah Setneg Rp2.050.990.000.
Selanjutnya, untuk Istana Kepresidenan Jakarta, rehabilitasi/renovasi bangunan gedung negara Rp10.680.518.000, Istana Kepresidenan Bogor, renovasi gedung dan bangunan Rp3.342.917.000, Istana Kepresidenan Yogyakarta, rehabilitasi/Renovasi gedung/bangunan Rp2.359.928.000, Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, renovasi gedung dan bangunan Rp1.558.979.000, serta Istana Kepresidenan Cipanas, renovasi gedung dan bangunan Rp3.960.242.000.
Seperti diketahui, DPR juga tengah dilanda kritikan dari berbagai kalangan akibat melakukan pemborosan anggaran negara. Sejumlah proyek renovasi ruangan di gedung wakil rakyat itu menelan biaya yang sangat besar.
Misalnya, renovasio ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR saja mencapai Rp20,4 miliar. Belum lagi biaya renovasi toiletnya mencapai Rp2 miliar. Akibat diprotes masyarakat, kalangan internal DPR, baik Banggar, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan pihak Sekretaris Jenderal 9Setjen) DPR saling tuding tanggungjawab.
()