Anas: Saya tak ingin berpikir 'suudzon'
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum mengatakan, berdasarkan hasil survei popularitas partai yang dipimpinya terus mengalami penurunan di mata publik.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan refleksi menyikapa fakta ini. "Tentu ini menjadi bagian dari refleksi, bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dan bangsa ini," ujarnya kepada wartawan, usai rapat Fraksi PD di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2012).
Upaya yang akan dilakukan PD ke depan, lanjut dia, adalah bagaimana kinerja bisa makin baik dalam proyek besar pemberantasan korupsi. "Saya kira itu tidak boleh hanya dikaitkan dengan kepentingan subjektif partai. Itu harus berpatokan pada kepentingan bangsa," ungkap Anas.
Ditambahkannya, jika hanya dikaitkan dengan kepentingan subjektif partai, maka akan terjadi politisasi atau skenario. Ditanya banyaknya kalangan yang coba mendiskreditkan PD, Anas tak mau ambil pusing. "Saya tak ingin berpikir suudzon," terangnya.
Namun yang paling penting adalah jika ada kekurangan pada 2011 maka akan diperbaiki di 2012. "Kalau ada kinerjanya harus masih diangkat di 2012, mari diangkat serius bersama-sama," pungkasnya.
Seperti diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, tingkat elektabilitas PD cenderung mengalami penurunan. Sejak naik pesat pada Januari 2010, elektabilitas Demokrat cenderung mengalami penurunan. Pada Desember 2010 posisi Demokrat hanya sekira 21,4 persen atau sama dengan hasil Pemilu 2009.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskridho Ambardi mengatakan, masyarakat semakin apatis dengan partai politik. "Berdasarkan hasil survei, merosotnya dukungan terhadap Demokrat tidak dibarengi oleh kenaikan dukungan suara partai lainnya," terangnya.
Seharusnya, kata Kuskridho, kalau Demokrat turun, popularitas partai lainnya meningkat. Tapi yang terjadi, semuanya juga menurun dan ini menunjukkan publik tak percaya partai politik lagi. (san)
Untuk itu, pihaknya akan melakukan refleksi menyikapa fakta ini. "Tentu ini menjadi bagian dari refleksi, bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dan bangsa ini," ujarnya kepada wartawan, usai rapat Fraksi PD di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2012).
Upaya yang akan dilakukan PD ke depan, lanjut dia, adalah bagaimana kinerja bisa makin baik dalam proyek besar pemberantasan korupsi. "Saya kira itu tidak boleh hanya dikaitkan dengan kepentingan subjektif partai. Itu harus berpatokan pada kepentingan bangsa," ungkap Anas.
Ditambahkannya, jika hanya dikaitkan dengan kepentingan subjektif partai, maka akan terjadi politisasi atau skenario. Ditanya banyaknya kalangan yang coba mendiskreditkan PD, Anas tak mau ambil pusing. "Saya tak ingin berpikir suudzon," terangnya.
Namun yang paling penting adalah jika ada kekurangan pada 2011 maka akan diperbaiki di 2012. "Kalau ada kinerjanya harus masih diangkat di 2012, mari diangkat serius bersama-sama," pungkasnya.
Seperti diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, tingkat elektabilitas PD cenderung mengalami penurunan. Sejak naik pesat pada Januari 2010, elektabilitas Demokrat cenderung mengalami penurunan. Pada Desember 2010 posisi Demokrat hanya sekira 21,4 persen atau sama dengan hasil Pemilu 2009.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskridho Ambardi mengatakan, masyarakat semakin apatis dengan partai politik. "Berdasarkan hasil survei, merosotnya dukungan terhadap Demokrat tidak dibarengi oleh kenaikan dukungan suara partai lainnya," terangnya.
Seharusnya, kata Kuskridho, kalau Demokrat turun, popularitas partai lainnya meningkat. Tapi yang terjadi, semuanya juga menurun dan ini menunjukkan publik tak percaya partai politik lagi. (san)
()