YLBHI: Polisi salah tangkap Faisal-Busri

Jum'at, 13 Januari 2012 - 10:34 WIB
YLBHI: Polisi salah...
YLBHI: Polisi salah tangkap Faisal-Busri
A A A
Sindonews.com - Kematian dua tahanan, Faisal dan Busri dengan cara gantung diri di kamar mandi Polsek Sijunjung, Sumatra Barat, masih menjadi pertanyaan besar. Banyak kejanggalan dari kematian kedua kakak beradik itu.

Kecurigaan atas kematian tak wajar membuat keluarga meminta bantuan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) untuk memperjelas apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah melakukan penyelidikan dan keterangan dari berbagai saksi dan keluarga, banyak hal yang ditemukan YLBHI. Direktur Penyuluhan dan Advokasi YLBHI Abdul Kadir Wokubun menerangan, yang dianggap janggal di antaranya terlihat dari kantong jenazah yang digunakan membungkus mayat Busri.

Pada kantong plastik itu tertera nama Gepeng. Gepeng sendiri adalah buron polisi dalam kasus pencurian sepeda motor. Selain dapat dilihat dari nama kantong jenazah, kejanggalan lain juga terjaid ketika pihak keluarga ingin mengambil jenazah Busri maupun Faisal di kantor polisi.

Terjadi selisih pendapat ketika polisi mengatakan jenazah itu adalah mayat Gepeng. "Tentu hal ini menimbulkan kecurigaan. Dugaan kami telah terjadi salah tangkap dilakukan polisi. Seharusnya Gepeng, tapi Busri. Kantong jenazahnya saja namanya Gepeng, inikan jelas suatu keanehan," tutur Abdul Kadir di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/1/2012).

Dari banyak keterangan saksi yang dihimpun, pada saat Busri maupun Faisal ditangkap kondisinya sehat. Mereka sempat ditampar warga namun hanya dua kali. Itupun, tidak meninggalkan bekas. "Namun, seolah-olah mereka itu meninggal karena tindakan massa," tambah Abdul Kadir lagi.

Menurut dia, satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah tempat ditemukan Busri maupun Faisal yang gantung diri di dalam kamar mandi di luar sel. "Banyak sekali keanehan diri dari kematian Faisal maupun Busri ini.

Dari mana mereka mendapatkan tali untuk menggantung diri? Di sekitar mereka juga tidak ada bangku atau alat apapun sebagai media mereka naik ke atas," ujarnya penuh tanda tanya. (lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0565 seconds (0.1#10.140)