Menko Polhukam: Penembakan Aceh murni kriminalitas
A
A
A
Sindonews.com - Penembakan misterius terjadi di Aceh belum lama ini sempat memunculkan spekulasi. Sebagai daerah bekas konflik membuat orang menduga-duga. Ada yang mengindikasikan terkait pemilu kada (pilkada) ada juga yang menduga itu ulah separatis.
Menteri Koorditaor Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkpolhukam) Djoko Suyanto menjamin kasus penembakan misterius di Aceh adalah murni kriminalias. Kasus itu sama sekali tidak berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (pemilu kada) maupun kasus lainnya. Djoko mengaku pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan Gubernur dan Kapolda Aceh serta Muspida setempat.
"Dari hasil rapat kami dengan sejumlah pejabat di Aceh, penembakan kemarin memang murni kriminal. Tidak terjadi dengan pilkada jelas Djoko kepada wartawan di Graha Marinir, Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2012).
Analisa dilakukan Kapolda dan Gubernur, lanjut Djoko, penembakan itu dilatarbelakangi kecemburuan sosial antara masyarakat lokal Aceh terhadap penduduk pendatang. Mereka, kata Djoko, menginginkan proyek-proyek di Aceh melibatkan masyarakat lokal dan tidak mendatangkan masyarakat dari luar Aceh. Maka dari itu, dia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) bisa memberdayakan masyarakat Aceh dalam setiap program pembangunan.
Namun apapun alasannya tindakan kriminal tidak dibenarkan, apalagi melakukan penembakan pembunuhan menyebabkan matinya orang. "Pasti pelakunya akan dicari sampai ketemu," katanya.
Saat ini, kepolisian udah menetapkan tersangka dari kasus penembakan itu. "Tersangka sudah ada dua, nanti akan dikembangkan lagi karena pelakunya cukup banyak," tegas Djoko.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangkaian aksi penembakan terjadi di Aceh dalam tiga hari terakhir. Aksi pertama terjadi di kawasan Ilie, Ulee Kareng Banda Aceh. Dimas (40) penjaga toko boneka tewas ditembak orang tak dikenal di depan tokonya, Sabtu 31 Desember 2011 malam.
Dalam waktu nyaris bersamaan di Gampong Blang Cot Tunong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireun, juga terjadi penembakan terhadap 10 pekerja penggali kabel optik milik Telkomsel, tiga di antaranya tewas.
Aksi terbaru, penembakan terhadap dua warga Seureukey, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara pada Minggu malam tadi. Para pelaku ‘membrondong’ warga yang sedang duduk di warung kopi yang menyebabkan satu korban tewas dan satu kritis. (lin)
Menteri Koorditaor Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkpolhukam) Djoko Suyanto menjamin kasus penembakan misterius di Aceh adalah murni kriminalias. Kasus itu sama sekali tidak berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (pemilu kada) maupun kasus lainnya. Djoko mengaku pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan Gubernur dan Kapolda Aceh serta Muspida setempat.
"Dari hasil rapat kami dengan sejumlah pejabat di Aceh, penembakan kemarin memang murni kriminal. Tidak terjadi dengan pilkada jelas Djoko kepada wartawan di Graha Marinir, Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2012).
Analisa dilakukan Kapolda dan Gubernur, lanjut Djoko, penembakan itu dilatarbelakangi kecemburuan sosial antara masyarakat lokal Aceh terhadap penduduk pendatang. Mereka, kata Djoko, menginginkan proyek-proyek di Aceh melibatkan masyarakat lokal dan tidak mendatangkan masyarakat dari luar Aceh. Maka dari itu, dia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) bisa memberdayakan masyarakat Aceh dalam setiap program pembangunan.
Namun apapun alasannya tindakan kriminal tidak dibenarkan, apalagi melakukan penembakan pembunuhan menyebabkan matinya orang. "Pasti pelakunya akan dicari sampai ketemu," katanya.
Saat ini, kepolisian udah menetapkan tersangka dari kasus penembakan itu. "Tersangka sudah ada dua, nanti akan dikembangkan lagi karena pelakunya cukup banyak," tegas Djoko.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangkaian aksi penembakan terjadi di Aceh dalam tiga hari terakhir. Aksi pertama terjadi di kawasan Ilie, Ulee Kareng Banda Aceh. Dimas (40) penjaga toko boneka tewas ditembak orang tak dikenal di depan tokonya, Sabtu 31 Desember 2011 malam.
Dalam waktu nyaris bersamaan di Gampong Blang Cot Tunong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireun, juga terjadi penembakan terhadap 10 pekerja penggali kabel optik milik Telkomsel, tiga di antaranya tewas.
Aksi terbaru, penembakan terhadap dua warga Seureukey, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara pada Minggu malam tadi. Para pelaku ‘membrondong’ warga yang sedang duduk di warung kopi yang menyebabkan satu korban tewas dan satu kritis. (lin)
()