Pengamat Militer dan Intelijen Sebut Pandemi Corona adalah Perang

Rabu, 01 April 2020 - 10:28 WIB
Pengamat Militer dan Intelijen Sebut Pandemi Corona adalah Perang
Pengamat Militer dan Intelijen Sebut Pandemi Corona adalah Perang
A A A
JAKARTA - Presiden Jokowi memilih opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19. Wacana darurat sipil 'diklarifikasi' Presiden bahwa kebijakan itu bisa diterapkan dalam situasi terburuk, sehingga seluruh perangkat negara sudah disiapkan.

Pengamat militer dan intelijen Connie Rahakundini berpendapat sebaliknya. Menurut dia, dalam menghadapi pandemi ini bukan hanya masalah kesehatan atau darurat kesehatan.

"Atau terminologi-terminologi ciptaan baru untuk mengalihkan makna dan kata pandemi," tutur Connie saat dihubungi SINDOnews, Rabu (1/4/2020).

Lebih jauh, Connie menegaskan bahwa pandemi sebenarnya adalah perang. "Pandemi jelas adalah perang. Perang dalam bentuk dan rupa tidak terlihat tetapi hasilnya sama: tentang hidup dan mati," jelas dia

Dengan demikian, terkait pembatasan sosial, karantina wilayah, atau bahkan lockdown, ia melihatnya dalam skala efek morbiditas dan mortalitas yang dapat disebabkan oleh pandemi ini secara langsung atau tidak, dan ini memerlukan sikap dan kebijakan negara yang terintegrasi, tepat, cepat, dan terukur.

Karenanya, sambung dia, diperlukan dukungan bagi TNI untuk melakukan tugasnya sebagai garda terdepan bangsa yang secara sistem dan kelengkapannya mampu melakukan tugasnya dengan baik merata terukur dan satu komando.

"Bahasa singkatnya adalah darurat militer. Karena esensi dan hukum tertinggi dari demokrasi adalah keselamatan rakyat," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4460 seconds (0.1#10.140)