Keteladanan dan Gotong Royong Jurus Ampuh Melawan Corona

Senin, 23 Maret 2020 - 16:25 WIB
Keteladanan dan Gotong Royong Jurus Ampuh Melawan Corona
Keteladanan dan Gotong Royong Jurus Ampuh Melawan Corona
A A A
JAKARTA - Keteladanan adalah yang utama untuk menggerakkan semangat bersama. Menangani pandemi virus corona ini yang dibutuhkan keteladanan dan keinginan kuat dari diri sendiri untuk melawan.

“Dalam krisis kesehatan, tentu korban adalah prioritas, tapi tenaga medis adalah penentu masa depan. Keduanya harus kita tangani. Korban yang terinfeksi virus segera ditangani dan tenaga medis selalu siap siaga,” kata Ketua DPP Partai NasDem, Charles Meikyansah
dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (23/3/2020).

Pemerintah berusaha menangani korban agar jumlahnya bisa ditekan. Sedangkan tenaga medis bisa didatangkan dari daerah yang belum terkontaminasi virus.

Celakanya, jumlah korban di zona merah selalu lebih tinggi dari jumlah ketersediaan rumah sakit dan obat-obatan. Terkait obat-obatan, pemerintah sedang memesan jutaan obat. Namun masalahnya rumah sakit tidak bisa dipenuhi dalam masa singkat. “Hari ini kita berhadapan dengan situasi yang demikian,” ujarnya.

Menurutnya, serangan Covid-19 menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. NasDem sudah memulainya sejak COVID-19 menjadi bencana nasional. Langkah terkecil adalah mengintruksikan seluruh kader untuk social distancing. Seluruh rapat partai dikerjakan dengan teleconference.

NasDem memulainya karena keteladanan Ketua Umum Surya Paloh. Mulai dari kebijakan untuk work from home, social distancing, hingga “menghibahkan” The Media Hotel and Towers menjadi pusat komando tenaga medis.

“Resonansinya tentu akan besar. Bagi kami, kader NasDem, langkah ketua umum Surya Paloh akan menjadi teladan. Maka, sebagai kader harus meneladani untuk membaktikan diri menjadi bagian dari problem solver. Bagian dari berkorban untuk mencintai Indonesia Raya,” tutur anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini .

Ke depan NasDem akan mengintruksikan untuk pengetesan COVID-19. Prioritasnya mendahulukan masyarakat yang sekarang menjadi orang dalam pantauan.

“Saya masih percaya butterfly effect. Satu kepakan sayap kupu-kupu di Amazon akan mengakibatkan badai di Amerika. Maka satu langkah kecil elite negeri dan kita maka akan memberikan arti bagi perlawanan atas COVID-19,” jelasnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4283 seconds (0.1#10.140)