Komisi Informasi Pusat Tekankan Pentingnya Bangun Optimisme Publik Atasi Corona

Jum'at, 06 Maret 2020 - 12:28 WIB
Komisi Informasi Pusat Tekankan Pentingnya Bangun Optimisme Publik Atasi Corona
Komisi Informasi Pusat Tekankan Pentingnya Bangun Optimisme Publik Atasi Corona
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan dengan membuka informasi ada dua warga positif terkena virus corona (Covid-19). Bahkan menurut Presiden, pemerintah telah mengantisipasi dengan langkah langkah konkret terkait penyebaran virus corona tersebut.

Terkait hal ini, Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat Gede Narayana menjelaskan bahwa langkah awal yang dilakukan pemerintah dalam hal ini presiden sudah benar, sesuai dengan yang diamanahkan UU Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (6/3/2020), Gede Narayana menjelaskan Presiden Jokowi sudah mengambil langkah benar dengan menyampaikan kepada publik melalui media massa bahwa sudah ada dua orang positif terkena virus itu.

Presiden, kata Gede, bukan sekadar menyampaikan hal itu. Bahkan presiden juga sudah menyampaikan informasi terkait langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan serta dampaknya, terutama bagi perekonomian di Tanah Air.

"Itu sudah tepat, sudah benar presiden menyampaikan hal itu sudah membuka informasi kepada publik. Saya pikir tidak ada yang keliru," kata Gede Narayana. (Baca Juga: Cegah Corona, Warga Indonesia Diimbau Tak ke Mekkah dan Madinah).

Gede melanjutkan, kalaupun presiden menahan atau belum mau membuka informasi saat itu dengan berbagai pertimbangan maka dapat dimaklumi. "Kami di Komisi Informasi Pusat menilai membuka informasi atau tidak membuka informasi mempunyai derajat nilai yang sama. Namun, membuka atau menutup informasi tadi harus didasari kepentingan dan manfaat yang lebih besar untuk masyarakat," ujarnya

Jadi memang, sebutnya, membuka atau menutup informasi terkait kasus ini adalah otoritas presiden. Gede juga menambahkan, jika informasi sudah dibuka presiden maka pemerintah juga harus menyampaikan secara berkala informasi perkembangan tentang virus corona itu.

"Nah saya melihat Kantor Staf Kepresidenan dan Kementerian Kesehatan sudah melakukannya. Jadi, informasi atau pemberitaan dari sumber yang jelas. Selain itu, materi yang disampaikan juga valid. Saya berharap jangan semua mudah bicara memberikan pernyataan soal virus corona sebab ini akan menjadi simpang siur dan membingungkan publik," sebutnya.

Gede Narayana berharap Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dan Kementerian Kesehatan bukan saja memberikan informasi soal virus tersebut, tetapi juga menyampaikan materi yang dapat mengedukasi publik bagaimana hidup sehat dan disiplin. "Nah, mengedukasi publik dapat dilakukan dengan beberapa gaya. Kalau targetnya anak-anak muda ya sampai informasi itu dengan gaya anak milenial. Begitu juga jika targetnya orang dewasa hingga manula sampaikanlah dengan cara yang runtun,"

Khusus untuk Kementerian Kesehatan, Gede meminta seluruh jajaran Kementerian Kesehatan hingga ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dan Dinas Kesehatan di provinsi, kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama.

Penanganan virus corona, ujarnya, pasti melibatkan peran media massa. Dalam konteks ini Gede berharap media massa elektronik, online dan cetak harus bersikap lebih bijaksana. "Siapkanlah materi pemberitaan yang dapat membangun optimistis publik bahwa Indonesia mampu mengatasi masalah ini. Bangunlah kesadaran publik bahwa masalah ini masalah bersama sehingga harus diatasi bersama, bukan malah saling menyalahkan. Selain itu media juga punya peranan penting memberikan informasi yang bersifat edukasi kepada warga," pungkasnya. (Baca Juga: KPI Keluarkan Surat Edaran Terkait Penyiaran Wabah Virus Corona).

Sebelumnya Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyampaikan akan melakukan sosialisasi protokol penanganan virus corona.
"Yang penting kan seperti protokol penanganan agar masyarakat enggak bingung. Ya nanti kita bikinkan, kita blast SMS. Sebenarnya ini banyak diminta oleh masyarakat agar kalau ada kejadian itu enggak bingung," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Dia mengatakan bahwa protokol tersebut akan disosialisasikan ke seluruh masyarakat. Termasuk ke sekolah-sekolah. Lanjut Moeldoko, sebenarnya petunjuk teknis penanganan sudah dibuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, pihaknya ingin membuat yang lebih sederhana melalui protokol. "Kita ingin sederhanakan. Jangan sampai ribet begitu, bikin mudah," katanya.

Selain itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah juga tengah menyiapkan hotline baru terkait virus corona yakni di nomor 119.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3382 seconds (0.1#10.140)