Wabah Corona Merebak di Luar Negeri, Saatnya Pelesir di Negeri Sendiri
A
A
A
JAKARTA - Wabah virus corona (Covid-19) yang terus melanda ke mana-mana membuat banyak negara semakin waspada. Orang pun kian membatasi bepergian jauh lantaran khawatir akan terpapar virus yang belum ditemukan penangkalnya ini.
Kekhawatiran itu tak ayal membuyarkan agenda-agenda rapi ke luar negeri yang telah lama disusun, termasuk rencana pelesiran ke destinasi eksotik di belahan dunia lain. Di tengah keterbatasan ini, pelesir di negeri sendiri menjadi opsi yang menarik. Selain lebih mudah menghindari terkontaminasi virus, banyak destinasi di dalam negeri yang tidak kalah seru dan asyik untuk dikunjungi. Dari sisi anggaran, berwisata di dalam negeri pasti lebih hemat. Apalagi tiket penerbangan juga tengah banyak diskon.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, setiap musibah ada sisi negatif dan positifnya. Maraknya wabah virus corona di berbagai negara harus dijadikan sebagai momentum untuk menggenjot potensi pariwisata di dalam negeri. "Saya sendiri mengajak anak-anak saya ke semua keluarga, nggak usah kunjungan wisata ke luar negeri. Ini waktunya kita berwisata ke dalam negeri," ujar Huda.
Dia mengatakan, jika semua keluarga bisa mengambil hikmah dari wabah korona ini dengan memilih berwisata di dalam negeri maka perputaran uang di bisnis pariwisata akan banyak terjadi di dalam negeri. Hal ini juga bisa memberikan nilai tambah bagi berkurangnya devisa akibat virus korona. "Ini waktunya kita menguatkan destinasi-destinasi kecil yang ada di desa-desa, di kabupaten-kabupaten. Ini waktunya promosi besar-besaran yang tadinya keluar negeri, dialihkan ke dalam negeri dan seterusnya," tutur politikus PKB ini.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan pemerintah telah menyiapkan insentif untuk menstimulusi industri pariwisata dalam negeri yang terdampak penyebaran virus corona. Pemerintah siap menggelontorkan insentif ini pada Maret.
Wishnutama menjelaskan, pemerintah akan memberikan diskon hingga 50% untuk tiket pesawat bagi kuota 25% dari total kursi pesawat setiap penerbangan. Ini dilakukan untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan domestik. Insentif itu diberikan untuk 10 tujuan wisata yakni Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan. Potongan itu akan berlaku selama tiga bulan dari Maret hingga Mei 2020.
Sementara untuk penerapan kebijakan stimulus sektor pariwisata bagi wisatawan mancanegara, baru akan dilakukan menunggu hingga wabah Covid-19 mereda dan suasana kembali kondusif.
Menurut Wishnutama, dalam kondisi saat ini adalah mengutamakan penanganan dan antisipasi agar tidak semakin meluas.
Pihaknya juga sangat prihatin atas semakin meluasnya wabah virus yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, China itu. Bahkan kini dua WNI telah dinyatakan positif terjangkit korona, sekaligus menjadi kasus Covid-19 pertama di Tanah Air.
Saat ini pihaknya akan lebih memfokuskan program pada penanganan wisman yang masuk destinasi Indonesia. Langkahnya peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui environment sustainability, health and hygiene, dan safety and security.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hingga kini juga terus memantau perkembangan ekosistem pariwisata di tengah wabah virus korona yang terjadi di Indonesia. “Kami juga ingin menyampaikan empati kepada dua orang warga yang positif terjangkit virus corona. Semoga kedua warga yang terjangkit virus korona bisa pulih kembali dan beraktivitas seperti sediakala,” kata Wishnutama dalam keterangan persnya.
Menparekraf juga menjelaskan saat ini pemerintah telah memiliki SOP yang memiliki standardisasi sesuai kriteria yang diterapkan di dunia internasional. Selain juga memiliki anggaran khusus yang diprioritaskan untuk menangani persoalan tersebut.
“Hal ini tidak hanya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, tapi juga kondusivitas pariwisata Indonesia yang rentan dengan kondisi, persepsi, dan isu,” katanya.
Kemenparekraf juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya untuk memantau perkembangan virus corona saat ini.
“Kami juga mengimbau kepada wisatawan atau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga imunitas tubuh dan memulai gerakan masyarakat hidup sehat sesuai dengan arahan pemerintah,” katanya.
Selain penanganan dan pencegahan virus corona, Wishnutama juga menyadari betapa penting bagi pemerintah untuk menjaga keberlangsungan perekonomian Tanah Air. Insentif yang ditujukan untuk pelaku pariwisata Tanah Air masih berjalan dan akan terus dipantau. Pemerintah juga memastikan kasus virus korona ini benar-benar sudah dipersiapkan penanganannya, seperti kesiapan rumah sakit.
Dia juga mengimbau wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi pariwisata senantiasa memperhatikan aspek kesehatan dirinya seperti menjaga kebersihan, mencuci tangan, meningkatkan imunitas, serta mengindahkan arahan dan imbauan dari pemerintah setempat.
Untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, Pemerintah Provinsi Jawa Timur baru-baru ini juga meluncurkan Calendar of Event (CoE) Jawa Timur. Acara ini adalah pengenalan 445 event yang nantinya akan dilaksanakan sepanjang 2020.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap ajang ini bisa menjadi sarana promosi kepada publik yang lebih luas. "Kami ingin menyampaikan kepada publik bahwa akan ada 445 event di Jawa Timur pada 2020," ujar Khofifah.
Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani juga mengapresiasi semangat Pemprov dan masyarakat Jatim dalam menyelenggarakan event wisata. "Baru kali ini ada sebanyak 445 event di suatu daerah, di mana ada 113 event dalam bentuk festival, dan 332 event berbentuk nonfestival. Ini berarti jika dirata-ratakan setiap satu atau dua hari ada event di Jatim," ujar Rizki.
Saat ini dua provinsi dengan jumlah event terbanyak di CoE Nasional, yakni Bali dan Jatim. Rizki berharap upaya Jatim dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan berkualitas dan lama tinggal wisatawan di Tanah Air. (Abdul Rochim)
Kekhawatiran itu tak ayal membuyarkan agenda-agenda rapi ke luar negeri yang telah lama disusun, termasuk rencana pelesiran ke destinasi eksotik di belahan dunia lain. Di tengah keterbatasan ini, pelesir di negeri sendiri menjadi opsi yang menarik. Selain lebih mudah menghindari terkontaminasi virus, banyak destinasi di dalam negeri yang tidak kalah seru dan asyik untuk dikunjungi. Dari sisi anggaran, berwisata di dalam negeri pasti lebih hemat. Apalagi tiket penerbangan juga tengah banyak diskon.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, setiap musibah ada sisi negatif dan positifnya. Maraknya wabah virus corona di berbagai negara harus dijadikan sebagai momentum untuk menggenjot potensi pariwisata di dalam negeri. "Saya sendiri mengajak anak-anak saya ke semua keluarga, nggak usah kunjungan wisata ke luar negeri. Ini waktunya kita berwisata ke dalam negeri," ujar Huda.
Dia mengatakan, jika semua keluarga bisa mengambil hikmah dari wabah korona ini dengan memilih berwisata di dalam negeri maka perputaran uang di bisnis pariwisata akan banyak terjadi di dalam negeri. Hal ini juga bisa memberikan nilai tambah bagi berkurangnya devisa akibat virus korona. "Ini waktunya kita menguatkan destinasi-destinasi kecil yang ada di desa-desa, di kabupaten-kabupaten. Ini waktunya promosi besar-besaran yang tadinya keluar negeri, dialihkan ke dalam negeri dan seterusnya," tutur politikus PKB ini.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan pemerintah telah menyiapkan insentif untuk menstimulusi industri pariwisata dalam negeri yang terdampak penyebaran virus corona. Pemerintah siap menggelontorkan insentif ini pada Maret.
Wishnutama menjelaskan, pemerintah akan memberikan diskon hingga 50% untuk tiket pesawat bagi kuota 25% dari total kursi pesawat setiap penerbangan. Ini dilakukan untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan domestik. Insentif itu diberikan untuk 10 tujuan wisata yakni Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan. Potongan itu akan berlaku selama tiga bulan dari Maret hingga Mei 2020.
Sementara untuk penerapan kebijakan stimulus sektor pariwisata bagi wisatawan mancanegara, baru akan dilakukan menunggu hingga wabah Covid-19 mereda dan suasana kembali kondusif.
Menurut Wishnutama, dalam kondisi saat ini adalah mengutamakan penanganan dan antisipasi agar tidak semakin meluas.
Pihaknya juga sangat prihatin atas semakin meluasnya wabah virus yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, China itu. Bahkan kini dua WNI telah dinyatakan positif terjangkit korona, sekaligus menjadi kasus Covid-19 pertama di Tanah Air.
Saat ini pihaknya akan lebih memfokuskan program pada penanganan wisman yang masuk destinasi Indonesia. Langkahnya peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui environment sustainability, health and hygiene, dan safety and security.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hingga kini juga terus memantau perkembangan ekosistem pariwisata di tengah wabah virus korona yang terjadi di Indonesia. “Kami juga ingin menyampaikan empati kepada dua orang warga yang positif terjangkit virus corona. Semoga kedua warga yang terjangkit virus korona bisa pulih kembali dan beraktivitas seperti sediakala,” kata Wishnutama dalam keterangan persnya.
Menparekraf juga menjelaskan saat ini pemerintah telah memiliki SOP yang memiliki standardisasi sesuai kriteria yang diterapkan di dunia internasional. Selain juga memiliki anggaran khusus yang diprioritaskan untuk menangani persoalan tersebut.
“Hal ini tidak hanya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, tapi juga kondusivitas pariwisata Indonesia yang rentan dengan kondisi, persepsi, dan isu,” katanya.
Kemenparekraf juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya untuk memantau perkembangan virus corona saat ini.
“Kami juga mengimbau kepada wisatawan atau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga imunitas tubuh dan memulai gerakan masyarakat hidup sehat sesuai dengan arahan pemerintah,” katanya.
Selain penanganan dan pencegahan virus corona, Wishnutama juga menyadari betapa penting bagi pemerintah untuk menjaga keberlangsungan perekonomian Tanah Air. Insentif yang ditujukan untuk pelaku pariwisata Tanah Air masih berjalan dan akan terus dipantau. Pemerintah juga memastikan kasus virus korona ini benar-benar sudah dipersiapkan penanganannya, seperti kesiapan rumah sakit.
Dia juga mengimbau wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi pariwisata senantiasa memperhatikan aspek kesehatan dirinya seperti menjaga kebersihan, mencuci tangan, meningkatkan imunitas, serta mengindahkan arahan dan imbauan dari pemerintah setempat.
Untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, Pemerintah Provinsi Jawa Timur baru-baru ini juga meluncurkan Calendar of Event (CoE) Jawa Timur. Acara ini adalah pengenalan 445 event yang nantinya akan dilaksanakan sepanjang 2020.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap ajang ini bisa menjadi sarana promosi kepada publik yang lebih luas. "Kami ingin menyampaikan kepada publik bahwa akan ada 445 event di Jawa Timur pada 2020," ujar Khofifah.
Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani juga mengapresiasi semangat Pemprov dan masyarakat Jatim dalam menyelenggarakan event wisata. "Baru kali ini ada sebanyak 445 event di suatu daerah, di mana ada 113 event dalam bentuk festival, dan 332 event berbentuk nonfestival. Ini berarti jika dirata-ratakan setiap satu atau dua hari ada event di Jatim," ujar Rizki.
Saat ini dua provinsi dengan jumlah event terbanyak di CoE Nasional, yakni Bali dan Jatim. Rizki berharap upaya Jatim dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan berkualitas dan lama tinggal wisatawan di Tanah Air. (Abdul Rochim)
(ysw)