Menpora Sambut Atlet Junior Angkat Besi Indonesia
A
A
A
TANGERANG - Menpora Zainudin Amali menyambut kedatangan 8 atlet angkat besi Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Rabu (19/2/2020) malam. Setibanya di Bandara para lifter peraih medali langsung disambut dengan pengalungan bunga oleh Menpora.
Indonesia melalui PB PABBSI mengirimkan 8 atlet, mereka adalah Windy Cantika Aisah (kelas 49 kg), Juliana Klarisa (55kg), Putri Aulia Andriani (59kg), Tsabhita Alfiah Ramadani (64kg), Muhammad Faathir (61 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Rizky Juniansyah (73 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (73kg).
Mereka berhasil membawa pulang 16 emas, 6 perak, dan 1 perunggu serta 4 rekor dunia plus 7 rekor Asia pada Kejuaraan Angkat Besi Asia Remaja dan Junior 2020 di Tashkent, Uzbekistan, 13-19 Februari. Sebanyak 16 medali emas itu dipersembahkan masing-masing oleh Windy Cantika Aisah (tiga emas), Muhammad Faathir (enam emas), Mohammad Yasin (satu emas), Rahmat Erwin Abdullah (tiga emas), dan Rizky Juniansyah (tiga emas).
"Pemerintah sangat berterima kasih terhadap apa yang sudah dilakukan oleh PB PABBSI baik untuk pembinaan maupun untuk prestasi-prestadi yang sudah di torehan. Dan khususnya untuk manajer, atlet dan pelatih tentu pemerintah juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas capaian prestasi baik memecahkan rekor Asia maupun rekor dunia, " ucap Menpora.
Menurutnya, prestasi ini menjadi harapan masa depan untuk angkat besi karena pelapis- pelapis dari atlet angkat besi senior, Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan sudah ada dihadaoan kita. Maka tentu, oemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan dan membantu setiap apa yang dibutuhkan oleh para atlet dan official untuk mengikuti kejuaraan baik Asia maupun dunia.
Ia pun berharap setiap kejuaraan yang diikuti oleh para atlet Indonesia agar terus menorehkan prestasi baik tingkat Asia maupun dunia. "Saya berharap bahwa setiap kejuaraan yang diikuti oleh para atlet kita suasananya seperti ini terus. Insyah Allah, angkat besi akan menjadi salah satu cabor unggulan kita. Dan cabor angkat besi seperti arahan Bapak Presiden akan disiapkan tempat training camp yang baik supaya bisa berlatih dengan nyaman dalam suasana yang tidak terganggu dengan apapun," urainya.
Pada kesempatan itu, Menpora juga meminta kepada para atlet untuk berkonstentrasi terhadap pertandingan-pertandingan yang akan dilakukan kedepan. "Kepada para atlet saya minta untuk konsentrasi betul, fokus terhadap pertandingan-pertandingan yang akan dilakukan sebelum Olimpiade karena kesempatan untuk mendapatkan tiket Olimpiade masih sangat terbuka. Dan saya kira itu adalah harapan kita semua, harapan pemerintah dan harapan dari 267 juta rakyat Indonesia," tutupnya.
Rekor Asia remaja diciptakan Rizky dari angkatan snatch 138 kg menjadi 139 kg, angkatan clean and jerk 166 kg menjadi 168 kg, serta angkatan totalnya dari 304 kg menjadi 307 kg. Dari hasil itu, Rizky sekaligus memecahkan dua rekor dunia remaja di kelas 73 kg untuk angkatan snatch dan total angkatannya.
Sedangkan Rahmat di kelas yang sama berhasil memecahkan rekor Asia junior pada angkatan snatchnya 185 kg dari sebelumnya 178 kg, serta angkatan totalnya 326 kg menjadi 329 kg.Dalam kesempatan yang sama, Faathir juga mencetak rekor dunia remaja untuk angkatan clean and jerk 153 kg dan total angkatan 272 kg. Rekor itu dia ciptakan di Asian Youth and Junior Championship, di Pyongyang, Korea Utara, 22 Oktober 2019.
Ajang ini sendiri bukan sekadar untuk meraih medali emas, tapi juga pengumpulan poin Olimpiade Tokyo 2020. Hasilnya, PABBSI panen prestasi. Mereka merebut 16 medali emas dan tak hanya pecah memecahkan rekor Asia remaja, tapi juga menajamkan rekor dunia.
Ikut hadir mendampingi pada penyambutan tersebut Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Plt. Deputi Bidang Prestasi Olahraga Chandra Bhakti, Staf Khusus Menpora Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga H. Mahfudin Nigara, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman dan Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono.
Indonesia melalui PB PABBSI mengirimkan 8 atlet, mereka adalah Windy Cantika Aisah (kelas 49 kg), Juliana Klarisa (55kg), Putri Aulia Andriani (59kg), Tsabhita Alfiah Ramadani (64kg), Muhammad Faathir (61 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Rizky Juniansyah (73 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (73kg).
Mereka berhasil membawa pulang 16 emas, 6 perak, dan 1 perunggu serta 4 rekor dunia plus 7 rekor Asia pada Kejuaraan Angkat Besi Asia Remaja dan Junior 2020 di Tashkent, Uzbekistan, 13-19 Februari. Sebanyak 16 medali emas itu dipersembahkan masing-masing oleh Windy Cantika Aisah (tiga emas), Muhammad Faathir (enam emas), Mohammad Yasin (satu emas), Rahmat Erwin Abdullah (tiga emas), dan Rizky Juniansyah (tiga emas).
"Pemerintah sangat berterima kasih terhadap apa yang sudah dilakukan oleh PB PABBSI baik untuk pembinaan maupun untuk prestasi-prestadi yang sudah di torehan. Dan khususnya untuk manajer, atlet dan pelatih tentu pemerintah juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas capaian prestasi baik memecahkan rekor Asia maupun rekor dunia, " ucap Menpora.
Menurutnya, prestasi ini menjadi harapan masa depan untuk angkat besi karena pelapis- pelapis dari atlet angkat besi senior, Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan sudah ada dihadaoan kita. Maka tentu, oemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan dan membantu setiap apa yang dibutuhkan oleh para atlet dan official untuk mengikuti kejuaraan baik Asia maupun dunia.
Ia pun berharap setiap kejuaraan yang diikuti oleh para atlet Indonesia agar terus menorehkan prestasi baik tingkat Asia maupun dunia. "Saya berharap bahwa setiap kejuaraan yang diikuti oleh para atlet kita suasananya seperti ini terus. Insyah Allah, angkat besi akan menjadi salah satu cabor unggulan kita. Dan cabor angkat besi seperti arahan Bapak Presiden akan disiapkan tempat training camp yang baik supaya bisa berlatih dengan nyaman dalam suasana yang tidak terganggu dengan apapun," urainya.
Pada kesempatan itu, Menpora juga meminta kepada para atlet untuk berkonstentrasi terhadap pertandingan-pertandingan yang akan dilakukan kedepan. "Kepada para atlet saya minta untuk konsentrasi betul, fokus terhadap pertandingan-pertandingan yang akan dilakukan sebelum Olimpiade karena kesempatan untuk mendapatkan tiket Olimpiade masih sangat terbuka. Dan saya kira itu adalah harapan kita semua, harapan pemerintah dan harapan dari 267 juta rakyat Indonesia," tutupnya.
Rekor Asia remaja diciptakan Rizky dari angkatan snatch 138 kg menjadi 139 kg, angkatan clean and jerk 166 kg menjadi 168 kg, serta angkatan totalnya dari 304 kg menjadi 307 kg. Dari hasil itu, Rizky sekaligus memecahkan dua rekor dunia remaja di kelas 73 kg untuk angkatan snatch dan total angkatannya.
Sedangkan Rahmat di kelas yang sama berhasil memecahkan rekor Asia junior pada angkatan snatchnya 185 kg dari sebelumnya 178 kg, serta angkatan totalnya 326 kg menjadi 329 kg.Dalam kesempatan yang sama, Faathir juga mencetak rekor dunia remaja untuk angkatan clean and jerk 153 kg dan total angkatan 272 kg. Rekor itu dia ciptakan di Asian Youth and Junior Championship, di Pyongyang, Korea Utara, 22 Oktober 2019.
Ajang ini sendiri bukan sekadar untuk meraih medali emas, tapi juga pengumpulan poin Olimpiade Tokyo 2020. Hasilnya, PABBSI panen prestasi. Mereka merebut 16 medali emas dan tak hanya pecah memecahkan rekor Asia remaja, tapi juga menajamkan rekor dunia.
Ikut hadir mendampingi pada penyambutan tersebut Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Plt. Deputi Bidang Prestasi Olahraga Chandra Bhakti, Staf Khusus Menpora Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga H. Mahfudin Nigara, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman dan Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono.
(atk)