Mensos Ajak Dunia Usaha Bantu KAT dalam Jangka Panjang

Rabu, 12 Februari 2020 - 10:17 WIB
Mensos Ajak Dunia Usaha Bantu KAT dalam Jangka Panjang
Mensos Ajak Dunia Usaha Bantu KAT dalam Jangka Panjang
A A A
JAKARTA - Menteri Sosial Juliari P. Batubara mendorong swasta, BUMN, dan pemerintah turut berpartisipasi dalam program pemberdayaan komunitas adat terpencil (KAT) berjangka panjang.

Demikian ditegaskan Mensos Juliari dalam pertemuan pemberdayaan komunitas adat terpencil bertajuk 'Bersama Hadir Membangun Negeri, Peduli Komunitas Adat Terpencil' di Jakarta, Selasa (11/02/2020).

Dalam Perpres No. 186 tahun 2014, KAT adalah sekumpulan orang dalam jumlah tertentu yang terikat oleh kesatuan geografis, ekonomi, dan/atau sosial budaya, serta miskin, terpencil, dan/atau rentan sosial ekonomi.

Pemberdayaan sosial KAT dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian warga KAT agar mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Dikatakan Mensos, Kementerian Sosial dari tahun ke tahun terus melakukan program pemberdayaan sosial KAT dengan pemberian layanan sosial dasar berupa pembangunan pemukiman, bantuan jaminan hidup, penataan lingkungan dan penguatan keserasian sosial.

Karena itu Mensos mengajak partisipasi lebih banyak dunia usaha dalam program pemberdayaan KAT. Kementerian Sosial tidak menerima bantuan langsung namun dipersilakan dunia usaha untuk melaksanakan dengan caranya sendiri. Kemensos memberikan data sebaran lokasi dan kebutuhan KAT.

Penyaluran bantuan dapat dilakukan melalui mekanisme yang ada di lembaga masing-masing, yaitu melalui yayasan yang dimiliki oleh perusahaan ataupun bekerja sama dengan lembaga kesejahteraan sosial setempat yang dipercaya.

"Melalui program pemberdayaan yang dilakukan semua pihak, diharapkan dapat berlangsung dalam jangka panjang sehingga juga memberikan manfaat untuk jangka panjang," ujar Mensos.

Mensos berharap bantuan yang diberikan benar-benar dibutuhkan oleh komunitas tersebut tanpa mengurangi nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada di dalam komunitas tersebut. "Saya kembali menggugah kita semua, mengajak kita semua agar kita hadir, agar tidak hanya pemerintah yang hadir tapi kita semua. Kita saudara sebangsa setanah air," tegas Menteri Juliari.

Melalui program pemberdayaan KAT yang diharapkan dapat dilakukan oleh semua pihak, Mensos berharap komunitas adat terpencil tersebut dapat ikut merasakan kemajuan yang dinikmati oleh masyarakat perkotaan.

"Kita bantu saudara-saudara kita agar mereka juga bisa menikmati segala kemajuan yang kita nikmati di kota-kota seperti Jakarta," tegasnya.

Presiden Jokowi menginginkan tidak hanya ekonomi yang maju, tetapi juga peradaban. Pembangunan infrastruktur fisik tidak hanya bertujuan memperlancar arus barang dan jasa tetapi juga membangun peradaban.

Dia menyebutkan Kemensos tidak menerima dana bantuan tetapi akan membantu semua pihak yang membutuhkan data KAT. Pemberdaan KAT, katanya, dapat dilakukan oleh semua pihak karana KAT adalah saudara sebangsa.

"Kami di Kemensos ingin sekali agar pemberdayaan KAT menjadi tanggung jawab bersama. Jangan kita lihat ini sebagai beban tetapi sebagai bentuk cinta kita kepada saudara kita," tambahnya.
Mensos Ajak Dunia Usaha Bantu KAT dalam Jangka Panjang

Sementara itu, Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin mengatakan Kementerian Sosial telah melakukan pemberdayaan sosial terhadap tidak kurang dari 8.427 KK warga KAT.

Pelayanan dasar telah diberikan, namun beberapa sektor kebutuhan warga KAT yang diluar jangkauan Kementerian Sosial seperti, sarana lingkungan, jalan, sarana kesehatan, pendidikan, hak sipil serta perekonomian menjadi catatan penting untuk ditindaklanjuti.

"Melalui pertemuan ini diharapkan dapat menginventarisasi berbagai kegiatan pemberdayaan KAT yang dapat disinergikan baik oleh pemerintah, swasta, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), juga Lembaga Sosial sehingga kita mempunyai roadmap Sinergi pemberdayaan sosial KAT untuk tahun 2020 hingga 2021," kata Pepen.

Turut hadir dalam acara Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto, Kepala BP3S Syahabuddin, Tim Teknis Menteri Restu Hapsari, Pimpinan Bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yaitu BNI,BRI,Mandiri dan BTN, Dinas Sosial, Forum Corporate Social Responsibility (CSR), Forum Pakar KAT, Organisasi Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial seluruh Indonesia, perwakilan warga KAT, dunia usaha/perusahaan swasta yang menyelenggarakan Undian Gratis Berhadiah dan juga yayasan yang menyelenggarakan

Pengumpulan uang dan barang

Pada kesempatan tersebut hadir perusahaan swasta yang sudah memberikan bantuan dalam program pemberdayaan KAT, yaitu PT. Indomarco Prismatama,Tbk(Indomaret), SKK Migas, PT.Petrochina International Jabung Ltd, PT.Adaro Energy,Tbk, PT kaltim Prima Coal (KPC), dan PT Sinar Mas, berupa sarana air bersih dan MCK di beberapa lokasi KAT baik berasal dari penggalangan donasi masyarakat maupun dari program CSR.

Dengan bersama-sama membangun KAT terutama pada kearifan lokal, kebudayaan bangsa akan tetap terjaga dengan baik. [syarif wibowo]
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9688 seconds (0.1#10.140)