Hindari Konflik Internal, Pemilihan Ketum Partai Diusulkan Serentak

Sabtu, 08 Februari 2020 - 05:08 WIB
Hindari Konflik Internal, Pemilihan Ketum Partai Diusulkan Serentak
Hindari Konflik Internal, Pemilihan Ketum Partai Diusulkan Serentak
A A A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah melakukan pertemuan dengan Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

(Baca juga: Ini Syarat Menjadi Calon Ketua Umum PAN)

Dalam pertemuan itu, aktivis demokrasi mengusulkan agar pemilihan ketua umum (Ketum) partai politik (Parpol) bisa digelar serentak.

"Salah satu terpenting adalah masukan dari teman-teman bagaimana agar Parpol itu lebih demokratis, pemilihan ketua partai politik bisa serempak, demokratis," ujar Juru Bicara PKS Pipin Sopian usai pertemuan di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).

Selain itu, diusulkan juga dilakukan sirkulasi elite yang sehat di internal Parpol. "PKS mendukung itu," ungkapnya.

Tak hanya itu, diusulkan juga agar perselisihan di internal parpol tidak lagi diserahkan kepada pengadilan. "Tetapi cukup di Mahkamah partai, yang tadi masukan dari teman-teman dari pihak independen dan juga dari internal partai," katanya.

Menurut Pipin, sejumlah masukan itu sangat bagus bagi Parpol. "Dan PKS siap menjadi role model partai politik yang modern, yang menerapkan good governance sejak awal, kami sangat konsen agar apa? Agar ada trust publik kepada partai politik yang selama ini peranan yang sangat penting yang dijamin dalam konstitusi," ujarnya.

Hal senada dikatakan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. "Bagaimana mau bicara demokrasi, mau bicara Pemilu yang baik kalau partai politiknya tidak kita reformasi. Karena itu tadi dengan pikiran saya sama bagaimana kita bareng-bareng partai politik direformasi," ujar Mardani dalam kesempatan sama.

Sementara itu, Direktur Pusako Universitas Andalas, Feri Amsari mengatakan, tujuan pertemuan hari ini agar pertandingan demokrasi ke depan bisa lebih fair dan lebih baik untuk menampung aspirasi publik.

"Kita saling memberikan informasi saja, misalnya kapan pembahasan dilakukan, hal-hal apa saja yang krusial. Dari hal-hal krusial itu kita mau diskusi ditingkat yang lebih serius. Tak hanya PKS, tapi mitra PKS lain untuk membahas hal-hal yang relevan penting," ujar Feri.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3376 seconds (0.1#10.140)