Antisipasi Virus Corona, Indonesia Disarankan Buka Crisis Center
A
A
A
JAKARTA - Korban meninggal akibat virus Corona di China dilaporkan terus bertambah. Hingga saat ini sekitar 106 orang dilaporkan meninggal dan lebih dari 4 ribu terjangkit virus ini.
Meskipun di Indonesia belum ada yang terinfeksi langsung virus corona, pemerintah diminta segera membuat Crisis Center untuk mengantisipasi penyebaran virus ini ke Indonesia.
“Pemerintah saat ini perlu membuat semacam Crisis Centre yang dipimpin pejabat negara sehingga informasi hanya dari satu pintu, tidak menimbulkan informasi liar di masyarakat dan membuat masyarakat merasa lebih tenang dalam menyikapi virus Corona yang sudah menyebar tersebut,” kata pengamat pertahanan dan intelejen, Ridlwan Habib kepada SINDOnews, Selasa (28/1/2020).
Ridlwan juga mendesak pemerintah segera menetapkan status siaga nasional untuk mencegah penyebaran virus Corona.
“Kami mendesak pemerintah segera menetapkan status siaga nasional sebagai upaya mencegah terinfeksinya virus ini ke Indonesia. Apalagi, virus Corona hanya punya masa inkubasi tujuh hingga 14 hari, artinya kalau ada yang terinfeksi sekarang belum kelihatan demam namun sudah bisa menulari orang lain,” tuturnya. (Baca Juga: Heboh Corona, Desakan Larang WNA China Masuk Indonesia Terus Mengalir)
Pemerintah, kata Ridlwan juga bisa menyiagakan Kompi Nuklir Biologi dan Kimia (Nubika) TNI AD di bandara-bandara strategis dan objek vital nasional untuk pencegahan masuknya virus corona.
“Kalau kita lengah, pada minggu pertama awal Februari itu menjadi outbreak virus bisa terjadi, sehingga harus dicegah semaksimal mungkin. Sehingga dengan satuan tugas dan bersiaga di pintu keluar masuk Indonesia menjadi langkah penting untuk memastikan agar Indonesia bisa menutup akses virus ke Indonesia,” tutur Ridlwan
Meskipun di Indonesia belum ada yang terinfeksi langsung virus corona, pemerintah diminta segera membuat Crisis Center untuk mengantisipasi penyebaran virus ini ke Indonesia.
“Pemerintah saat ini perlu membuat semacam Crisis Centre yang dipimpin pejabat negara sehingga informasi hanya dari satu pintu, tidak menimbulkan informasi liar di masyarakat dan membuat masyarakat merasa lebih tenang dalam menyikapi virus Corona yang sudah menyebar tersebut,” kata pengamat pertahanan dan intelejen, Ridlwan Habib kepada SINDOnews, Selasa (28/1/2020).
Ridlwan juga mendesak pemerintah segera menetapkan status siaga nasional untuk mencegah penyebaran virus Corona.
“Kami mendesak pemerintah segera menetapkan status siaga nasional sebagai upaya mencegah terinfeksinya virus ini ke Indonesia. Apalagi, virus Corona hanya punya masa inkubasi tujuh hingga 14 hari, artinya kalau ada yang terinfeksi sekarang belum kelihatan demam namun sudah bisa menulari orang lain,” tuturnya. (Baca Juga: Heboh Corona, Desakan Larang WNA China Masuk Indonesia Terus Mengalir)
Pemerintah, kata Ridlwan juga bisa menyiagakan Kompi Nuklir Biologi dan Kimia (Nubika) TNI AD di bandara-bandara strategis dan objek vital nasional untuk pencegahan masuknya virus corona.
“Kalau kita lengah, pada minggu pertama awal Februari itu menjadi outbreak virus bisa terjadi, sehingga harus dicegah semaksimal mungkin. Sehingga dengan satuan tugas dan bersiaga di pintu keluar masuk Indonesia menjadi langkah penting untuk memastikan agar Indonesia bisa menutup akses virus ke Indonesia,” tutur Ridlwan
(dam)