Penculikan yang Keempat, Pemerintah Diminta Tak Kompromi dengan Abu Sayyaf
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan meminta pemerintah tidak kompromi dengan kelompok teroris Abu Sayyaf di selatan Filipina dalam membebaskan tiga nelayan warga negara Indonesia (WNI). Adapun ketiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf itu adalah Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27) dan Samiun Maneu (27).
"Jangan ada kompromi dong," ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Namun, Politikus Partai Demokrat itu heran karena penculikan terhadap ketiga WNI tersebut bukan yang pertama kali dilakukan Abu Sayyaf. "Kalau berulang-ulang ya harus dievaluasi kenapa kok bisa terulang, kalau enggak salah ini yang keempat ya, ya mestinya harus dievaluasi," katanya.
Salah satu hal yang harus jadi perhatian, menurut dia, mengenai celah yang kurang termonitor. "Dan mungkin bentuk kerjasamanya juga harus dievaluasi, jangan kompromi lah," pungkasnya.
Diketahui, kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sekitar Rp8,3 Miliar agar tiga WNI itu bisa dibebaskan. Ketiga WNI itu diculik saat tengah melaut dan mencari udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah, 24 September lalu.
"Jangan ada kompromi dong," ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Namun, Politikus Partai Demokrat itu heran karena penculikan terhadap ketiga WNI tersebut bukan yang pertama kali dilakukan Abu Sayyaf. "Kalau berulang-ulang ya harus dievaluasi kenapa kok bisa terulang, kalau enggak salah ini yang keempat ya, ya mestinya harus dievaluasi," katanya.
Salah satu hal yang harus jadi perhatian, menurut dia, mengenai celah yang kurang termonitor. "Dan mungkin bentuk kerjasamanya juga harus dievaluasi, jangan kompromi lah," pungkasnya.
Diketahui, kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sekitar Rp8,3 Miliar agar tiga WNI itu bisa dibebaskan. Ketiga WNI itu diculik saat tengah melaut dan mencari udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah, 24 September lalu.
(pur)