Ilham Habibie Sebut Pesawat R80 Ditargetkan 2025 Selesai
A
A
A
JAKARTA - Pesawat jarak menengah R80 adalah impian Presiden BJ Habibie untuk Indonesia. Pesawat R80 dibuat oleh PT Regio Aviasi Industri yang didirikan Presiden BJ Habibie dan Ilham Akbar Habibie.
R80 adalah kelanjutan dari mimpi pesawat N250 yang terbang perdana 10 Agustus 1995. Namun, konsep pesawatnya disesuaikan dengan kemajuan zaman kekinian terkait teknologi dan sisi bisnis aviasinya.
Putra Presiden BJ Habibie, Ilham Habibie mengungkap, hingga saat ini belum ada pembangunan dari segi fisik pada pesawat R80. Tapi dirinya sudah memiliki desain dan rencana dari pesawat R80.
"Kalau pembangunannya dari segi fisik kita belum mulai, jadi saat ini kita mendesain. Maksudnya kita punya rencana yang sudah sangat detail tapi belum sedetail, sehingga membuat pesawat belum kita mulai," ujar Ilham di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).
"Kalau kita buat pesawat harus ada gambar dengan tiap bagian pesawat kita kasih kepada orang di mesin, dia bisa buat bagian itu yang kecil, jadi kita belum ke situ," tambahnya.
Ilham menjelaskan, ada sejuta gambar atau lebih rancangan pesawat R80 itu dan pihaknya belum sampai fase itu. Pihaknya masih merancang jutaan gambar itu sebab sebagai suatu pesawat yang utuh, butuh jutaan atau ribuan bagian yang semuanya secara individual.
"Mungkin susah untuk dimengerti kalau tidak punya latar belakang industri. Tapi kita membayangkan katakanlah suatu sepeda motor, sepeda motor mempunyai 700 bagian individual yang kita buat dan merakit menjadi sepeda motor, itu sepeda motor ada tangkinya, engine yang terdiri dari katupnya, silindernya dari rumah daripada engine dan sebagainya," jelasnya.
Ilham menyebut, pihaknya telah menyiapkan gambar utuh dari pesawat R80 itu dan perlu membuat desain dari tiap part pesawat itu.
"Untuk pesawat ada sejuta, itu harus didesain satu-satu kita belum ke situ, tetapi kita sudah membuat pesawat secara utuh dari ujung ke ujung sudah tapi belum memecahkan itu menjadi jutaan gambar," ungkapnya.
Namun Ilham menargetkan, pada 2025 pesawat R80 diharapkan sudah bisa terbang dan lolos uji terbang. "Itu (2025) maksudnya sudah bisa terbang dan sudah bisa mudah-mudahan sudah bisa menyelesaikan fase uji terbang," katanya.
Tak hanya itu, menurutnya, hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang telah memesan R80 hingga ratusan pesawat.
"Ya bukan masalah, masalahnya lebih untuk membuatnya, saat ini yang pesan sudah ada empat perusahaan dan totalnya mereka pesan 155," tuturnya.
R80 adalah kelanjutan dari mimpi pesawat N250 yang terbang perdana 10 Agustus 1995. Namun, konsep pesawatnya disesuaikan dengan kemajuan zaman kekinian terkait teknologi dan sisi bisnis aviasinya.
Putra Presiden BJ Habibie, Ilham Habibie mengungkap, hingga saat ini belum ada pembangunan dari segi fisik pada pesawat R80. Tapi dirinya sudah memiliki desain dan rencana dari pesawat R80.
"Kalau pembangunannya dari segi fisik kita belum mulai, jadi saat ini kita mendesain. Maksudnya kita punya rencana yang sudah sangat detail tapi belum sedetail, sehingga membuat pesawat belum kita mulai," ujar Ilham di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).
"Kalau kita buat pesawat harus ada gambar dengan tiap bagian pesawat kita kasih kepada orang di mesin, dia bisa buat bagian itu yang kecil, jadi kita belum ke situ," tambahnya.
Ilham menjelaskan, ada sejuta gambar atau lebih rancangan pesawat R80 itu dan pihaknya belum sampai fase itu. Pihaknya masih merancang jutaan gambar itu sebab sebagai suatu pesawat yang utuh, butuh jutaan atau ribuan bagian yang semuanya secara individual.
"Mungkin susah untuk dimengerti kalau tidak punya latar belakang industri. Tapi kita membayangkan katakanlah suatu sepeda motor, sepeda motor mempunyai 700 bagian individual yang kita buat dan merakit menjadi sepeda motor, itu sepeda motor ada tangkinya, engine yang terdiri dari katupnya, silindernya dari rumah daripada engine dan sebagainya," jelasnya.
Ilham menyebut, pihaknya telah menyiapkan gambar utuh dari pesawat R80 itu dan perlu membuat desain dari tiap part pesawat itu.
"Untuk pesawat ada sejuta, itu harus didesain satu-satu kita belum ke situ, tetapi kita sudah membuat pesawat secara utuh dari ujung ke ujung sudah tapi belum memecahkan itu menjadi jutaan gambar," ungkapnya.
Namun Ilham menargetkan, pada 2025 pesawat R80 diharapkan sudah bisa terbang dan lolos uji terbang. "Itu (2025) maksudnya sudah bisa terbang dan sudah bisa mudah-mudahan sudah bisa menyelesaikan fase uji terbang," katanya.
Tak hanya itu, menurutnya, hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang telah memesan R80 hingga ratusan pesawat.
"Ya bukan masalah, masalahnya lebih untuk membuatnya, saat ini yang pesan sudah ada empat perusahaan dan totalnya mereka pesan 155," tuturnya.
(maf)