Indonesia Raih 19 Medali di World Championship of Performing Arts 2019 di Amerika
A
A
A
JAKARTA - Indonesia meraih 19 medali di bidang pentas seni kejuaraan vokal, bernyanyi sambil bermain musik, modeling dalam ‘olimpiade’ seni pertunjukan dunia bernama World Championships of Performing Art (WCOPA) 2019 di Amerika Serikat. Ratusan penyanyi, penari, aktor, model, instrumentalis, dan berbagai artis terbaik dari 66 negara tampil dan berkompetisi dalam ajang kompetisi dunia WCOPA 2019 ini.
Delegasi Indonesia yang terdiri dari 14 orang diwakili dari Jakarta,Tangerang, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Utara. Delegasi diberi motivasi dan dilepas oleh Direktur Hubungan International Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Chandra Negara di Gedung Kementrian BUMN.
Di Los Angeles, disambut dan diterima oleh Saud Purwanto Krisnawan, Konjen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles dan tim KJRI. Saud Purwanto menyampaikan kepada delegasi bahwa dengan mewakili Indonesia bertanding di ajang WCOPA ini, putra-putri Indonesia ini telah menjadi pejuang dan duta seni bangsa Indonesia.
“Inilah hasil kerja keras para duta bangsa di bidang seni, sebagai Direktur Nasional saya memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada kontestan yang sudah meraih medali dan berprestasi di bidangnya, dan untuk semua kontestan berbekal pengalaman ini dapat terus mengasah diri menjadi lebih baik dalam setiap penampilannya di masa mendatang," ujar WCOPA Indonesia National Director, Feibe Pusung dalam rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (27/7/2019).
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sudah mendukung putra-putrinya pada kompetisi skala dunia ini. Begitu juga kepada pemerintah melalui BeKraf, Bapak Candra Negara yang sudah menerima dan memberi semangat. Kontingen Indonesia diterima secara resmi oleh Bapak Saud Purwanto Krisnawan, Konjen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles. Kami sangat berharap dukungan penerintah secara penuh untuk World Championships of Perfroming Arts tahun 2020 karena kompetisi semakin tinggi tantangannya dan supaya kita akan mampu semakin berkiprah di ajang kompetisi dunia,” sambung dia.
Sebelum bertanding para peserta dibekali pelatihan, wawasan dan diadakan simulasi perlombaan seni dunia oleh tim yang dipimpin oleh Lucky Tampilang di Karunia Bersama Lucky (KBL) Performing Art Centre.
Menjadi pelatih vokal utama terhadap tim WCOPA Indonesia adalah tantangan tersendiri bagi dirinya karena 2 hal. Pertama, diikuti oleh utusan negara-negara yang sudah lebih dahulu menjadi anggota seperti: Filipina, negara–negara Eropa, kanada, Afrika Selatan, Australia, dan tuan rumah Amerika.
"Yang kedua dilaksanakan setiap tahun salama 18 tahun di pusat seni dunia performing art berkiblat ke Hollywood, Amerika. Saya bersyukur karena duta seni Indonesia mampu berbicara di pentas seni dunia dengan kemampuan dan tetap mempertahankan kekhasan mereka masing-masing sehingga mampu menarik perhatian juri," ujar Lucky Tampilang, Chief vocal coach delegasi Indonesia yang bertanding di World Championship of Performing Art 2019.
Indonesia adalah salah satu member termuda yang baru diterima sebagai anggota dan baru mulai mengikuti kompetisi sejak tahun 2015. Total telah meraih 80 medali menunjukkan keunggulan Indonesia di bidang pentas seni.
Di antaranya pernah meraih penghargaan paling bergengsi Junior World Champion the Instrumentalist (Eunike Debora), Champion of the World Division Winner Solo Vocal (Kyla Christie), solo vocal kelompok umur 11-15 tahun (Ryan Chandra) dan Yohanes Pasirua (Canho) di bidang musik instrumen piano. 5 Industry Award (Kyla Christie, Tiffany Geraldine, Vion Winata, Tinnie Tinka, Elisakh Haga) untuk peserta yang telah menunjukan kemampuan yang setaraf standar industri performing art dunia sekelas Hollywood.
Tahun ini peraih medali perak di bidang vokal solo pop, RnB/Soul/Jazz dan karya orisinal (lagu Indonesia) diraih peserta termuda Indonesia Izabelle Kiara Kurniawan (kelompok umur 8-10 tahun). Elisakh Hagia di bidang solo vocalRnB/Soul/Jazz dan solo variety yang merupakan katergori vocal yang kreatif dan unik (kelompok umur 11-12 tahun).
Elisakh Hagia juga meraih industry award tahun ini dengan memperoleh scholarship dari produser musik pemenang Grammy Award. Nakeisha Athalia Syifa bidang solo open dan vocal RnB/Soul/Jazz, dan open all style (kelompok umur 11-12 tahun). Karunia Samuel Tampilang meraih penghargaan di Solo vocal with self accompaniment style pop dan rock (kategori umur 16-17). Exel Yeremia Tampilang di bidang solo vocal pop dan modeling formal dan casual (18-24 tahun).
Untuk kelompok vocal self accompanimentduet atau group style pop diraih oleh The Tamps (Exel Yeremia Tampilang dan Karunia Samuel Tampilang). Untuk solo vokal gospel 18-24 tahun diraih oleh Hans Van Pakpahan.
Tahun ini pertama Indonesia, mengikuti kategori modeling dan berhasil meraih medali di bidang modeling formal dan casual diraih oleh Exel Yeremia Tampilang dinilai oleh dewan juri dari LA Model, runway agent nomor satu di Amerika (yang menemukan supermodel: salah satunya Tyra Bank dan pelaku fashion industry dunia. Sebelum berangkat Exel mendapatkan pelatihan kilat dari Role Model Project –KBL oleh Emmy Chaniago dan Santo Sinarjo.
Vice Director WCOPA, Maristela menuturkan Indonesia putra-putri Indonesia secara konsisten unggul di kategori vokal Pop, RNB/Soul/Jazz, Gospel, Open all style, bernyanyi sambil bermain musik, dan sebagai instrumentalist/ bermain musik. Kategori pop adalah kotegori popular yang hampir semua peserta lomba vokal mengikuti kompetisi ini, demikian juga RnB/soul/Jazz adalah style yang 3 stylenya digabung, banyak diikuti oleh peserta," katanya.
Dirinya sangat bangga putra-putri Indonesia mampu berprestasi di style yang sangat kompetitif ini. Demikain juga open all style, lintas style dimana semua style ada dalam kategori ini. Untuk kategori vocal self accompaniment bernyanyi sambil bermain musik memiliki tingkat kesulitan ganda.
Pasalnya, harus mampu bernyanyi dengan bagus dan mampu memainkan instrumen dengan bagus pula. Para juri dan pelaku industri yang dihadirkan di WCOPA pun mengakui kemampuan dan keunikan penampilan dari putra–putri Indonesia.
"Semoga tahun depan kita akan mempertunjukan lebih banyak lagi keunikan dan kekayaan pentas seni Indonesia seperti karya cipta orisinal, tari folklore, world music, choir maupun seni pentas global seperti broadway, pop, RNB/soul/jazz, pemain musik, tari, acting, stand up komedi dan modeling di pentas dunia,” jelas Maristela, yang ikut serta mempersiapkan delegasi dan menyaksikan gencarnya kompetisi di WCOPA 2019 ini.
Setelah 18 tahun di selengarakan di Hollywood, 5 tahun di Long beach, World Championships of Performing Arts tahun depan akan diselengarakan di DisneyLand, Anneheim Californa, Amerika Serikat. Dengan acara diselenggarakan di Disneyland tahun depan akan menarik semakin banyak negara dan peserta yang antusias dan berlomba-lamba untuk dapat mengadu kebolehanmereka di bidang performing art.
Audisi delegasi Indonesia untuk mengikuti WCOPA 2020 akan dibuka di bulan Agustus 2019 melalui www.wcopaindonesia.com. WCOPA ke 24 tahun 2020 akan dilaksanakan pada 24 Juli-2 Agustus 2019 di Disneyland Anaihem, California USA.
Delegasi Indonesia yang terdiri dari 14 orang diwakili dari Jakarta,Tangerang, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Utara. Delegasi diberi motivasi dan dilepas oleh Direktur Hubungan International Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Chandra Negara di Gedung Kementrian BUMN.
Di Los Angeles, disambut dan diterima oleh Saud Purwanto Krisnawan, Konjen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles dan tim KJRI. Saud Purwanto menyampaikan kepada delegasi bahwa dengan mewakili Indonesia bertanding di ajang WCOPA ini, putra-putri Indonesia ini telah menjadi pejuang dan duta seni bangsa Indonesia.
“Inilah hasil kerja keras para duta bangsa di bidang seni, sebagai Direktur Nasional saya memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada kontestan yang sudah meraih medali dan berprestasi di bidangnya, dan untuk semua kontestan berbekal pengalaman ini dapat terus mengasah diri menjadi lebih baik dalam setiap penampilannya di masa mendatang," ujar WCOPA Indonesia National Director, Feibe Pusung dalam rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (27/7/2019).
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sudah mendukung putra-putrinya pada kompetisi skala dunia ini. Begitu juga kepada pemerintah melalui BeKraf, Bapak Candra Negara yang sudah menerima dan memberi semangat. Kontingen Indonesia diterima secara resmi oleh Bapak Saud Purwanto Krisnawan, Konjen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles. Kami sangat berharap dukungan penerintah secara penuh untuk World Championships of Perfroming Arts tahun 2020 karena kompetisi semakin tinggi tantangannya dan supaya kita akan mampu semakin berkiprah di ajang kompetisi dunia,” sambung dia.
Sebelum bertanding para peserta dibekali pelatihan, wawasan dan diadakan simulasi perlombaan seni dunia oleh tim yang dipimpin oleh Lucky Tampilang di Karunia Bersama Lucky (KBL) Performing Art Centre.
Menjadi pelatih vokal utama terhadap tim WCOPA Indonesia adalah tantangan tersendiri bagi dirinya karena 2 hal. Pertama, diikuti oleh utusan negara-negara yang sudah lebih dahulu menjadi anggota seperti: Filipina, negara–negara Eropa, kanada, Afrika Selatan, Australia, dan tuan rumah Amerika.
"Yang kedua dilaksanakan setiap tahun salama 18 tahun di pusat seni dunia performing art berkiblat ke Hollywood, Amerika. Saya bersyukur karena duta seni Indonesia mampu berbicara di pentas seni dunia dengan kemampuan dan tetap mempertahankan kekhasan mereka masing-masing sehingga mampu menarik perhatian juri," ujar Lucky Tampilang, Chief vocal coach delegasi Indonesia yang bertanding di World Championship of Performing Art 2019.
Indonesia adalah salah satu member termuda yang baru diterima sebagai anggota dan baru mulai mengikuti kompetisi sejak tahun 2015. Total telah meraih 80 medali menunjukkan keunggulan Indonesia di bidang pentas seni.
Di antaranya pernah meraih penghargaan paling bergengsi Junior World Champion the Instrumentalist (Eunike Debora), Champion of the World Division Winner Solo Vocal (Kyla Christie), solo vocal kelompok umur 11-15 tahun (Ryan Chandra) dan Yohanes Pasirua (Canho) di bidang musik instrumen piano. 5 Industry Award (Kyla Christie, Tiffany Geraldine, Vion Winata, Tinnie Tinka, Elisakh Haga) untuk peserta yang telah menunjukan kemampuan yang setaraf standar industri performing art dunia sekelas Hollywood.
Tahun ini peraih medali perak di bidang vokal solo pop, RnB/Soul/Jazz dan karya orisinal (lagu Indonesia) diraih peserta termuda Indonesia Izabelle Kiara Kurniawan (kelompok umur 8-10 tahun). Elisakh Hagia di bidang solo vocalRnB/Soul/Jazz dan solo variety yang merupakan katergori vocal yang kreatif dan unik (kelompok umur 11-12 tahun).
Elisakh Hagia juga meraih industry award tahun ini dengan memperoleh scholarship dari produser musik pemenang Grammy Award. Nakeisha Athalia Syifa bidang solo open dan vocal RnB/Soul/Jazz, dan open all style (kelompok umur 11-12 tahun). Karunia Samuel Tampilang meraih penghargaan di Solo vocal with self accompaniment style pop dan rock (kategori umur 16-17). Exel Yeremia Tampilang di bidang solo vocal pop dan modeling formal dan casual (18-24 tahun).
Untuk kelompok vocal self accompanimentduet atau group style pop diraih oleh The Tamps (Exel Yeremia Tampilang dan Karunia Samuel Tampilang). Untuk solo vokal gospel 18-24 tahun diraih oleh Hans Van Pakpahan.
Tahun ini pertama Indonesia, mengikuti kategori modeling dan berhasil meraih medali di bidang modeling formal dan casual diraih oleh Exel Yeremia Tampilang dinilai oleh dewan juri dari LA Model, runway agent nomor satu di Amerika (yang menemukan supermodel: salah satunya Tyra Bank dan pelaku fashion industry dunia. Sebelum berangkat Exel mendapatkan pelatihan kilat dari Role Model Project –KBL oleh Emmy Chaniago dan Santo Sinarjo.
Vice Director WCOPA, Maristela menuturkan Indonesia putra-putri Indonesia secara konsisten unggul di kategori vokal Pop, RNB/Soul/Jazz, Gospel, Open all style, bernyanyi sambil bermain musik, dan sebagai instrumentalist/ bermain musik. Kategori pop adalah kotegori popular yang hampir semua peserta lomba vokal mengikuti kompetisi ini, demikian juga RnB/soul/Jazz adalah style yang 3 stylenya digabung, banyak diikuti oleh peserta," katanya.
Dirinya sangat bangga putra-putri Indonesia mampu berprestasi di style yang sangat kompetitif ini. Demikain juga open all style, lintas style dimana semua style ada dalam kategori ini. Untuk kategori vocal self accompaniment bernyanyi sambil bermain musik memiliki tingkat kesulitan ganda.
Pasalnya, harus mampu bernyanyi dengan bagus dan mampu memainkan instrumen dengan bagus pula. Para juri dan pelaku industri yang dihadirkan di WCOPA pun mengakui kemampuan dan keunikan penampilan dari putra–putri Indonesia.
"Semoga tahun depan kita akan mempertunjukan lebih banyak lagi keunikan dan kekayaan pentas seni Indonesia seperti karya cipta orisinal, tari folklore, world music, choir maupun seni pentas global seperti broadway, pop, RNB/soul/jazz, pemain musik, tari, acting, stand up komedi dan modeling di pentas dunia,” jelas Maristela, yang ikut serta mempersiapkan delegasi dan menyaksikan gencarnya kompetisi di WCOPA 2019 ini.
Setelah 18 tahun di selengarakan di Hollywood, 5 tahun di Long beach, World Championships of Performing Arts tahun depan akan diselengarakan di DisneyLand, Anneheim Californa, Amerika Serikat. Dengan acara diselenggarakan di Disneyland tahun depan akan menarik semakin banyak negara dan peserta yang antusias dan berlomba-lamba untuk dapat mengadu kebolehanmereka di bidang performing art.
Audisi delegasi Indonesia untuk mengikuti WCOPA 2020 akan dibuka di bulan Agustus 2019 melalui www.wcopaindonesia.com. WCOPA ke 24 tahun 2020 akan dilaksanakan pada 24 Juli-2 Agustus 2019 di Disneyland Anaihem, California USA.
(kri)