DKI Juara Umum Olimpiade Sains Nasional Tingkat SMA
A
A
A
MANADO - DKI Jakarta menjadi juara umum Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMA/MA dengan meraih 48 medali. Terdiri dari 18 medali perunggu, 15 medali perak dan 15 medali emas.
Kemudian Provinsi Jawa Barat menempati posisi juara umum kedua dengan 7 medali emas, 9 medali perak, dan 13 medali perunggu. Juara umum ketiga diraih Provinsi Jawa Timur dengan 5 medali emas, 19 medali perak, dan 14 medali perunggu.
OSN berlangsung pada 30 Juni-5 Juli 2019 dengan tema "Mencintai Sains, Mengukir Masa Depan". Sebanyak 1.353 siswa peserta OSN merupakan perwakilan dari 34 provinsi yang telah melewati seleksi berjenjang dan bertahap dari tingkat sekolah kabupaten/kota, kemudian provinsi.
Sebanyak 685 siswa SMA/Madrasah Aliyah (MA) bertanding di Manado. Sedangkan 272 siswa SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI), serta 396 siswa SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) berkompetisi di Yogyakarta. OSN ke-19 Tahun 2020 rencananya diselenggarakan di Provinsi Bangka Belitung.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengingatkan para peserta yang hadir bahwa tidak ada satupun negara di dunia ini menjadi negara maju tanpa didukung saintis yang andal. Dia mengajak para alumni ajang bergengsi ini untuk turut memajukan Indonesia melalui sains. "Taruhannya adalah kerja keras dan kesungguhan Anda semua di masa depan," tutur Mendikbud.
Mendikbud menegaskan, semua peserta yang hadir di OSN mewakili daerahnya adalah juara. Karena setiap peserta merupakan hasil seleksi berjenjang dari tingkat sekolah hingga provinsi. "Perjalanan kalian masih panjang untuk menahbiskan diri, apakah nantinya betul-betul akan menjadi saintis, menjadi ilmuwan yang memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan bangsa dan negara," katanya.
Menurut Muhadjir, standar nasional pendidikan akan diarahkan untuk mendorong 5C yakni critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), collaboration (kolaborasi), communication (komunikasi), dan confidence (percaya diri).
Kemudian Provinsi Jawa Barat menempati posisi juara umum kedua dengan 7 medali emas, 9 medali perak, dan 13 medali perunggu. Juara umum ketiga diraih Provinsi Jawa Timur dengan 5 medali emas, 19 medali perak, dan 14 medali perunggu.
OSN berlangsung pada 30 Juni-5 Juli 2019 dengan tema "Mencintai Sains, Mengukir Masa Depan". Sebanyak 1.353 siswa peserta OSN merupakan perwakilan dari 34 provinsi yang telah melewati seleksi berjenjang dan bertahap dari tingkat sekolah kabupaten/kota, kemudian provinsi.
Sebanyak 685 siswa SMA/Madrasah Aliyah (MA) bertanding di Manado. Sedangkan 272 siswa SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI), serta 396 siswa SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) berkompetisi di Yogyakarta. OSN ke-19 Tahun 2020 rencananya diselenggarakan di Provinsi Bangka Belitung.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengingatkan para peserta yang hadir bahwa tidak ada satupun negara di dunia ini menjadi negara maju tanpa didukung saintis yang andal. Dia mengajak para alumni ajang bergengsi ini untuk turut memajukan Indonesia melalui sains. "Taruhannya adalah kerja keras dan kesungguhan Anda semua di masa depan," tutur Mendikbud.
Mendikbud menegaskan, semua peserta yang hadir di OSN mewakili daerahnya adalah juara. Karena setiap peserta merupakan hasil seleksi berjenjang dari tingkat sekolah hingga provinsi. "Perjalanan kalian masih panjang untuk menahbiskan diri, apakah nantinya betul-betul akan menjadi saintis, menjadi ilmuwan yang memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan bangsa dan negara," katanya.
Menurut Muhadjir, standar nasional pendidikan akan diarahkan untuk mendorong 5C yakni critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), collaboration (kolaborasi), communication (komunikasi), dan confidence (percaya diri).
(cip)