Korban Bencana Alam Bisa Dimasukkan PKH
A
A
A
JAKARTA - Bencana alam yang terjadi di beberapa daerah mengakibatkan ribuan warga terdampak dan memerlukan bantuan sosial. Selain memberikan bantuan, pemerintah memastikan korban bencana alam yang jatuh miskin berpeluang menjadi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) baru. Di antaranya yakni korban banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Meski demikian, korban banjir tetap akan menjalani serangkaian verifikasi yang ketat untuk memastikan kelayakan mereka. “Setelah diverifikasi dan mereka yang jatuh miskin karena kehilangan aset akibat terkena bencana alam seperti banjir bandang memungkinkan untuk menjadi penerima PKH baru,” kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat di Jakarta, kemarin.
Dalam PKH terdapat program PKH adaptif yang berfungsi untuk mengakomodir korban bencana alam menjadi perserta PKH baru. “Salah satu penerimanya yaitu para korban bencana atau kejadian luar biasa dan jatuh miskin yang kami sebut PKH adaptif,” ujarnya.
Penerapan PKH adaptif pernah dilakukan terhadap 13.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Untuk bisa memastikan korban bencana layak mendapatkan PKH adaptif, maka pemdamping akan melakukan pendataan dan verifikasi secara ketat.
Pendamping di daerah yang terkena becana harus berkerjasama dengan dinas terkait guna memastikan apakah korban tersebut benar benar layak mendapatkan PKH. “Hal ini untuk memastikan pemberian bantuan sosial atau bansos tersebut tepat sasaran,” imbuhnya.
Harry menambahkan, pemerintah memang telah menetapkan jumlah keluarga penerima manfaat (PKM) PKH sebanyak 10 juta. “Namun tentu ada yang keluar. Mereka yang telah keluar dari PKH akan diisi peserta baru,” katanya. Di sisi lain, pemerintah menargetkan sebanyak 800.000 KPM PKH tergraduasi pada tahun ini yang dapat diisi peserta baru.
Sementara Tim Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos memberikan layanan bagi pengungsi, khususnya anak-anak di pengungsian. Tim LDP bekerja didampingi pendamping PKH dan relawan lainnya.
Kemensos telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Sulawesi Tenggara. “Bantuan logistik tahap pertama sudah mengalir ke Kendari, Konawe, Konawe Utara Konawe Selatan dan Kolaka Timur. Semoga bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban terdampak banjir,” kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, kemarin. (Binti Mufarida)
Meski demikian, korban banjir tetap akan menjalani serangkaian verifikasi yang ketat untuk memastikan kelayakan mereka. “Setelah diverifikasi dan mereka yang jatuh miskin karena kehilangan aset akibat terkena bencana alam seperti banjir bandang memungkinkan untuk menjadi penerima PKH baru,” kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat di Jakarta, kemarin.
Dalam PKH terdapat program PKH adaptif yang berfungsi untuk mengakomodir korban bencana alam menjadi perserta PKH baru. “Salah satu penerimanya yaitu para korban bencana atau kejadian luar biasa dan jatuh miskin yang kami sebut PKH adaptif,” ujarnya.
Penerapan PKH adaptif pernah dilakukan terhadap 13.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Untuk bisa memastikan korban bencana layak mendapatkan PKH adaptif, maka pemdamping akan melakukan pendataan dan verifikasi secara ketat.
Pendamping di daerah yang terkena becana harus berkerjasama dengan dinas terkait guna memastikan apakah korban tersebut benar benar layak mendapatkan PKH. “Hal ini untuk memastikan pemberian bantuan sosial atau bansos tersebut tepat sasaran,” imbuhnya.
Harry menambahkan, pemerintah memang telah menetapkan jumlah keluarga penerima manfaat (PKM) PKH sebanyak 10 juta. “Namun tentu ada yang keluar. Mereka yang telah keluar dari PKH akan diisi peserta baru,” katanya. Di sisi lain, pemerintah menargetkan sebanyak 800.000 KPM PKH tergraduasi pada tahun ini yang dapat diisi peserta baru.
Sementara Tim Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos memberikan layanan bagi pengungsi, khususnya anak-anak di pengungsian. Tim LDP bekerja didampingi pendamping PKH dan relawan lainnya.
Kemensos telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Sulawesi Tenggara. “Bantuan logistik tahap pertama sudah mengalir ke Kendari, Konawe, Konawe Utara Konawe Selatan dan Kolaka Timur. Semoga bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban terdampak banjir,” kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, kemarin. (Binti Mufarida)
(nfl)