Zaidul Akbar: Hijrah Mengajak pada Kebaikan

Minggu, 26 Mei 2019 - 11:19 WIB
Zaidul Akbar: Hijrah...
Zaidul Akbar: Hijrah Mengajak pada Kebaikan
A A A
Zaidul Akbar, dokter umum satu ini kerap dipanggil ustad, sebab selain penampilannya yang islami, dia juga gemar “ceramah” gaya hidup sehat yang terinspirasi dari Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat Indonesia yang kini mulai peduli akan kesehatan pun senang dengan kehadirannya. Selain mengusung bahan alami, Zaidul juga mem-branding resep herbalnya ini dengan sebutan Jurus Sehat Rasullah atau disingkat #JRS.

Tagar ini ramai di media sosial Instagram miliknya. Pengikut Zaidul yang berjumlah 300.000 ini kerap mem-posting makanan dan minuman sesuai anjuran Nabi. Sebelumnya buku dengan judul sama tahun 2008, membuatnya sering berkeliling dari satu mesjid ke mesjid lainnya untuk dakwah kesehatan.

#JRS memang mengikuti anjuran Nabi sehingga bagi mereka yang ikut menjalankannya, pahala sunnah pun didapat. Generasi muslim masa kini yang baru hi jrah pun berbondong-bondong mengikuti gaya hidup Zaidul.

Ada Air Nabeez atau air rendaman kurma yang sangat berkhasiat dan enak seperti sirup. Ternyata Rasulullah pun dahulu gemar membuat air Nabeez ini, sehingga secara tidak langsung sunnah sudah kita jalankan.

“Jadi sebenarnya Jurus Sehat Rasulullah itu bahasa saya saja, untuk menggambarkan bagaimana keseharian kesehatan Rasulullah yang pastinya berdasarkan petunjuk dari Allah SWT,” ujarnya. Makanan alami tanpa olahan yang selalu dia kenalkan kepada jamaah maupun pengikutnya di Instagram.

Menurutnya, karena memang manusia diciptakan Allah, pastinya Allah membekali manusia dengan ciptaan-Nya pasti baik dan ditumbuhkan di atas tanah-Nya dan mendapat matahari-Nya.

“Saya menyebutnya #ProdukCiptaanAllah ada herbal, air, buah dan dibarengi dengan pola sehat seperti Nabi, seperti puasa akan jadi solusi efektif untuk masyarakat modern seperti sekarang,” ungkapnya.

Zaidul menambahkan, apa yang disampaikan berusaha menjadikan hidup sehat sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah. Apa yang selama ini dia bagikan ternyata sangat antusias diminati para pengikutnya.

Menurut Zaidul, bahkan beberapa teman sejawat juga sudah mulai mengedukasi kerabatnya atau kembali membagikan ilmu yang saya beri ke lebih banyak orang untuk kembali ke konsep #JRS.

“Ketika umat Islam mempraktikkan ini, secara tidak langsung membantu negara juga dalam menyehatkan bangsa dengan pola sesuai Alquran dan Sunnah,” ucapnya senang. Melihat banyak muslim generasi milenial yang hijrah, Zaidul mengaku sangat senang.

Dia hanya berdoa agar menjadi kebaikan dan manfaat besar bagi mereka. Pesan Zaidul agar niatkan semua sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT bukan cuma sekadar ikut-ikutan karena tren masa kini, pahala dari Allah pasti akan didapat.

Lain Zaidul, lain pula Fahmi yang membuktikan hidup sesuai ajaran agama bahkan berbisnis dengan niat mulia akan membuahkan hasil. Mohammad Fahmi Darmawan keluar dari dunia perbankan demi bebas riba.

Alhasil, Allah SWT memberinya ide untuk bisnis baju muslim pria. Fatih, salah satu brand baju koko ternama saat ini, menjadi bisnis Fahmi yang berawal dari niat menyediakan pakaian baik untuk pria ke masjid.

“Inspirasi Fatih hadir, saat saya sedang bingung dan ingin mengaji. Saya membuka sebuah surah secara acak, entah kenapa yang saya baca ialah ayat dari Al A’raf ayat 31. Inti artinya, Hai anak Adam, pakailah pakaian bagus saat memasuki masjid,” kenangnya.

Baju koko Fatih memiliki ciri khas batik Garut yang merupakan tanah kelahirannya. Fahmi bermimpi, kelak batik Garut dikenal hingga ke seluruh dunia.

“Saya belajar batik dengan perajinnya langsung sampai saya menginap di rumah perajin. Saya belajar mulai dari teknik hingga filosofi dari setiap jenis ragam batik Garut,” ujarnya. Model baju koko Fatih menurutnya memiliki cutting yang lebih slim fit, karena pria modern sekarang lebih suka baju yang pas di badan.

Desain batik juga dibuat tidak monoton, ada yang ke samping, di tengah, di bawah, ya macam-macam dibuat semenarik mungkin. Warna yang ditampilkan juga berani, kalau baju koko biasa warna putih atau warna netral.

Fatih bermain di warna cerah seperti merah, ungu, hijau, biru dongker. Fatih sudah memiliki lebih dari 20 karyawan, termasuk penjahit yang berasal dari Garut. Fahmi ingin memberdayakan penjahit asal Garut. Harga produk Fatih antara Rp400.000-1 juta.

Setiap Ramadhan bisa 4-5 kali lipat dari bulan lain, yakni terjual 400 baju. “Pameran sudah pernah di Malaysia, Brunei, hingga Jepang. Indonesia Fashion Week juga mengawali karier saya sebagai seorang desainer,” ujarnya senang.

Saat seseorang memutuskan untuk lebih taat menjalankan ajaran agamanya bukan cuma niat yang dibutuhkan, namun teman yang dapat membimbing. Salah satu ustad muda yang kini dikenal Hilman Fauzi membuat Teman Hijrah.

Kajian terbuka khusus anak muda yang ingin lebih dalam lagi beribadah. “Awalnya dari keliling mesjid, yang ikut di bawah 10 orang, mulai belasan puluhan orang sampai sekarang bisa ribuan setiap kali kita menggelar acara Teman Hijrah,” ungkapnya.

Memang sedang tren kajian terbuka untuk anak muda. Kebanyakan diisi oleh para public figure . Namun, Teman Hijrah hanya mengusung kajian kekinian yang tetap gaul atau beraktivitas.

Hilman beserta Teman Hijrah berdakwah hingga komunitas skate, vespa, hingga persatuan mural. Perbincangan yang ringan namun sarat makna kerap dilakukan Hilman. “Mereka anak baik-baik yang senang kumpul karena punya hobi yang sama.

Kami ingin mengingatkan saja untuk tetap ingat Allah SWT saat sedang nongkrong dan juga menjauhi yang dilarang agama seperti minum-minuman keras,” jelasnya. Keresahan anak muda ialah mereka merasa hidupnya hampa karena sibuk dengan aktivitasnya.

Melakukan kegiatan yang sama setiap harinya memuat jenuh akan hidup. Hilman masuk di antara keresahannya itu. Jiwa resah, padahal kenyataan hidup mereka sudah nyaman, menurut Hilman ialah tanda seseorang kurang ibadah.

Teman Hijrah berperan untuk menemani seseorang untuk mulai dekat lagi dengan Allah SWT. “Kalau sering ikut kajian kami nanti juga akan dapat pengingat waktu salat malam dari tim kami.

Kita ibadah bareng-bareng walau berbeda tempat. Kami berusaha menjadi teman untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan,” tutur ustad berusia 28 tahun ini. Program Teman Hijrah salah satunya ialah Bengkel Hijrah.

Kajian tertutup khusus mereka yang punya masalah di masa lalu seperti pencandu narkoba, durhaka kepada orang tua, pernah dipenjara, dan lainnya.

“Bengkel Hijrah ini membahas hal dasar seperti salat dan mengaji. Kami akan membimbing untuk membetulkan salat dan mengaji mereka,“ terang Hilman. Ada juga Kajian Fatimah khusus perempuan, yang diisi oleh istri Hilman. kajian ini tentu lebih spesifik karena akan membahas permasalahan perempuan. (Ananda Nararya)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1495 seconds (0.1#10.140)