Direktur BUMN Dibekali Pemahaman tentang Bahaya Radikalisme
A
A
A
JAKARTA - Inti dari sebuah organisasi atau perusahaan terletak pada sumber daya manusianya. Oleh karena itu para direktur SDM di semua organisasi yang memiliki kepedulian dan kewaspadaan tinggi akan lebih bag
Hal tersebiut dinilai sebagai dasar pemahaman untuk betul-betul bisa memanfaatkan potensi dari semua personel dan keadaan yang baik demi kemajuan organisasi.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius saat memberikan pembekalan Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya kepada para direktur SDM dari seluruh Badan usaha Milik Negara (BUMN) di Tanah Air pada acara BUMN Human Capital Managemen Great Leader Camp dengan mengambil tema ‘Membangun Bangsa melalui Penguatan Sinergi dan Soliditas BUMN.
Acara digelar di Pusat Kepemimpinan Wikasatrian milik PT Wijaya Karya (Persero), Megamendung, Bogor, Selasa 26 Maret 2019. “Saya katakan bahwa organisasi itu tergantung dari SDM-nya. Nah, SDM ini pengelolaan manajemennya ada pada direktur SDM. Jadi peran Direktur SDM di organisasi itu sangat penting sehingga kontribusinya adalah kepada organisasi sehingga bisa bekerja maksimal, menghasilkan yang optimal untuk kepentingan bangsa dan negara ini,” ujar Suhardi Alius.
Suhardi mengharapkan pertemuan ini membuat para direktur SDM BUMN dan anak perusahaanya memiliki cara pandang dan langkah-langkah strategis yang jelas dan baik untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Ini agarbagaimana supaya mereka bisa berkontribusi dengan baik. Sehingga dengan pemahaman tadi diharapkan mereka punya langkah yang strategis dalam rangka mempersiapkan semua personil-personilnya. Apabila orangnya baik, semuanya akan baik,” tutur mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ini.
Menurut dia, penyebaran paham radikal terorisme bisa masuk dari mana saja, tidak hanya di lingkungan BUMN, instutusi TNI-Polri pun juga bisa dimasuki paham-paham tersebut. Untuk itu, dia meminta para Direktur SDM di semua instansi BUMN untuk dapat memberikan pemahaman wawasan kebangsaan yang baik dan membentengi instansinya.
“Jangan sampai paham itu masuk dan bagaimana direktur SDM memberikan penempatan, mengevaluasi pegawainya. Kalau ada yang salah-salah dibenarkan, dididik kembali supaya mereka menjadi orang yang baik,” kata Suhardi.
Semua pihak, kata dia, tidak hanya di lingkungan BUMN saja harus memiliki kesadaran bersama untuk menangkal paham-paham penyebaran paham-paham radikalisme itu.
“Tentunya ini menjadi kewaspadaan kita bersama, bukan cuma BUMN tetapi seluruh stakeholder masyarakat harus waspada terhadap paham-paham semacam itu yang akan mengganggu dan merusak keragaman dan kebhinekaan kita,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini
Dia mengatakan, apa yang dipaparkannya kepada para direktur SDM BUMN ini merupakan tindak lanjut dari apa yang telah disampaikannya kepada para Chief Executive Officer (CEO) atau Direktur Utama (Dirut) BUMN di Lembang beberapa waktu lalu. Ketika itu Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan para Direktur SDM ini diberikan wawasan yang sama mengenai bahaya penyebaran paham radikalisme dan terorisme termasuk bagaimana upaya pencegahannya .
“Bu Menteri beranggapan sangat penting juga untuk direktur SDM diberikan materi yang sama. Ibu Menteri ingin mereka punya pemahaman yang utuh sehingga bisa betul-betul memverifikasi, menempatkan sesuai the right man on the right place dan sebagainya, termasuk kompetensi, ideologinya dan sebagainya,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Infrastruktur Bisnis Kementrian BUMN, Hambra mengatakan para direktur SDM dari seluruh BUMN perlu mendapatkan pembekalan dari Kepala BNPT karena semua pembinaan masalah SDM di seluruh perusahaan BUMN ada di bawah tanggung jawab para Direktur SDM tersebut.
“Mudah-mudahan dengan apa yang sudah disampaikan oleh Kepala BNPT bisa disampaikan kepada seluruh karyawan BUMN sehingga semua karyawan itu benar-benar menjadi bagian dari bangsa ini untuk menanggulangi radikalisme yang muncul di Indonesia, terutama sekali terkait dengan masalah apa teroris. Jadi pembekalan bagi Direktur SDM ini adalah perintah dari ibu Menteri BUMN (Rini Soemarno),” ujar Hambra.
Seperti diketahui, acara BUMN Human Capital Managemen Great Leader Camp ini diikuti sebanyak 153 peserta yang terdiri atas para direktur SDM dari seluruh BUMN dan Direktur SDM dari beberapa anak perusahaan BUMN. Selain itu acara ini juga diikuti oleh beberapa pejabat dari Kementerian BUMN.
Hal tersebiut dinilai sebagai dasar pemahaman untuk betul-betul bisa memanfaatkan potensi dari semua personel dan keadaan yang baik demi kemajuan organisasi.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius saat memberikan pembekalan Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya kepada para direktur SDM dari seluruh Badan usaha Milik Negara (BUMN) di Tanah Air pada acara BUMN Human Capital Managemen Great Leader Camp dengan mengambil tema ‘Membangun Bangsa melalui Penguatan Sinergi dan Soliditas BUMN.
Acara digelar di Pusat Kepemimpinan Wikasatrian milik PT Wijaya Karya (Persero), Megamendung, Bogor, Selasa 26 Maret 2019. “Saya katakan bahwa organisasi itu tergantung dari SDM-nya. Nah, SDM ini pengelolaan manajemennya ada pada direktur SDM. Jadi peran Direktur SDM di organisasi itu sangat penting sehingga kontribusinya adalah kepada organisasi sehingga bisa bekerja maksimal, menghasilkan yang optimal untuk kepentingan bangsa dan negara ini,” ujar Suhardi Alius.
Suhardi mengharapkan pertemuan ini membuat para direktur SDM BUMN dan anak perusahaanya memiliki cara pandang dan langkah-langkah strategis yang jelas dan baik untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Ini agarbagaimana supaya mereka bisa berkontribusi dengan baik. Sehingga dengan pemahaman tadi diharapkan mereka punya langkah yang strategis dalam rangka mempersiapkan semua personil-personilnya. Apabila orangnya baik, semuanya akan baik,” tutur mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ini.
Menurut dia, penyebaran paham radikal terorisme bisa masuk dari mana saja, tidak hanya di lingkungan BUMN, instutusi TNI-Polri pun juga bisa dimasuki paham-paham tersebut. Untuk itu, dia meminta para Direktur SDM di semua instansi BUMN untuk dapat memberikan pemahaman wawasan kebangsaan yang baik dan membentengi instansinya.
“Jangan sampai paham itu masuk dan bagaimana direktur SDM memberikan penempatan, mengevaluasi pegawainya. Kalau ada yang salah-salah dibenarkan, dididik kembali supaya mereka menjadi orang yang baik,” kata Suhardi.
Semua pihak, kata dia, tidak hanya di lingkungan BUMN saja harus memiliki kesadaran bersama untuk menangkal paham-paham penyebaran paham-paham radikalisme itu.
“Tentunya ini menjadi kewaspadaan kita bersama, bukan cuma BUMN tetapi seluruh stakeholder masyarakat harus waspada terhadap paham-paham semacam itu yang akan mengganggu dan merusak keragaman dan kebhinekaan kita,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini
Dia mengatakan, apa yang dipaparkannya kepada para direktur SDM BUMN ini merupakan tindak lanjut dari apa yang telah disampaikannya kepada para Chief Executive Officer (CEO) atau Direktur Utama (Dirut) BUMN di Lembang beberapa waktu lalu. Ketika itu Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan para Direktur SDM ini diberikan wawasan yang sama mengenai bahaya penyebaran paham radikalisme dan terorisme termasuk bagaimana upaya pencegahannya .
“Bu Menteri beranggapan sangat penting juga untuk direktur SDM diberikan materi yang sama. Ibu Menteri ingin mereka punya pemahaman yang utuh sehingga bisa betul-betul memverifikasi, menempatkan sesuai the right man on the right place dan sebagainya, termasuk kompetensi, ideologinya dan sebagainya,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Infrastruktur Bisnis Kementrian BUMN, Hambra mengatakan para direktur SDM dari seluruh BUMN perlu mendapatkan pembekalan dari Kepala BNPT karena semua pembinaan masalah SDM di seluruh perusahaan BUMN ada di bawah tanggung jawab para Direktur SDM tersebut.
“Mudah-mudahan dengan apa yang sudah disampaikan oleh Kepala BNPT bisa disampaikan kepada seluruh karyawan BUMN sehingga semua karyawan itu benar-benar menjadi bagian dari bangsa ini untuk menanggulangi radikalisme yang muncul di Indonesia, terutama sekali terkait dengan masalah apa teroris. Jadi pembekalan bagi Direktur SDM ini adalah perintah dari ibu Menteri BUMN (Rini Soemarno),” ujar Hambra.
Seperti diketahui, acara BUMN Human Capital Managemen Great Leader Camp ini diikuti sebanyak 153 peserta yang terdiri atas para direktur SDM dari seluruh BUMN dan Direktur SDM dari beberapa anak perusahaan BUMN. Selain itu acara ini juga diikuti oleh beberapa pejabat dari Kementerian BUMN.
(dam)