Aparat Didesak Serius Berantas Narkoba di Lapas
A
A
A
JAKARTA - Aparat penegak hukum diminta serius memberantas peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) dengan melakukan tindakan tegas.
Pasalnya, pembinaan Lapas yang baik, sesuai dengan visi dan misi adalah impian bagi masyarakat Lapas. Serta menjunjung tinggi keadilan di setiap Lapas dengan tidak menjadikannya sebagai lahan bisnis bagi bandar-bandar narkoba.
"Maraknya peredaran narkoba dan pemakaian narkoba di dalam lapas khususnya Lapas Cipinang saat ini sudah terlalu parah terjadi," ujar Koordinator aksi Front Masyarakat Peduli Lapas, Iskandar dalam keterangan persnya, Senin (18/2/2019).
Dia pun menerima informasi bahwa pemberian makanan di dalam Lapas tidak sesuai dengan jumlah porsi. "Sulit membayangkan jika dari 5.000 orang yang seharusnya makan tapi cuma 500 orang saja yang dibelanjakan, kami menduga ada indikasi penggelapan dan korupsi," katanya.
(Baca juga: Berantas Narkoba, Tim Kobra Ditjen PAS Razia Lapas Bogor)
Maka itu, dia mendesak aparat penegak hukum turun langsung ke dalam Lapas dan melakukan tindakan hukum tegas. Pasalnya, dikabarkan di dalam Lapas Cipinang pun disiapkan lokasi khusus untuk penggunaan narkoba atau lebih dikenal apotek.
"Kalau perlu periksa Kalapas Cipinang untuk mendapatkan bukti valid," tuturnya.
Selain itu, Kalapas Andika juga diduga memberikan akses bagi tahanan Labora Sitorus untuk berobat di Rumah Sakit Cinere di luar wilayah Jakarta. Padahal, Labora memiliki rekam jejak pernah kabur dari rumah sakit di Papua.
"Kalau benar Andika jelas sudah menyalahgunakan wewenang," tegasnya.
Pasalnya, pembinaan Lapas yang baik, sesuai dengan visi dan misi adalah impian bagi masyarakat Lapas. Serta menjunjung tinggi keadilan di setiap Lapas dengan tidak menjadikannya sebagai lahan bisnis bagi bandar-bandar narkoba.
"Maraknya peredaran narkoba dan pemakaian narkoba di dalam lapas khususnya Lapas Cipinang saat ini sudah terlalu parah terjadi," ujar Koordinator aksi Front Masyarakat Peduli Lapas, Iskandar dalam keterangan persnya, Senin (18/2/2019).
Dia pun menerima informasi bahwa pemberian makanan di dalam Lapas tidak sesuai dengan jumlah porsi. "Sulit membayangkan jika dari 5.000 orang yang seharusnya makan tapi cuma 500 orang saja yang dibelanjakan, kami menduga ada indikasi penggelapan dan korupsi," katanya.
(Baca juga: Berantas Narkoba, Tim Kobra Ditjen PAS Razia Lapas Bogor)
Maka itu, dia mendesak aparat penegak hukum turun langsung ke dalam Lapas dan melakukan tindakan hukum tegas. Pasalnya, dikabarkan di dalam Lapas Cipinang pun disiapkan lokasi khusus untuk penggunaan narkoba atau lebih dikenal apotek.
"Kalau perlu periksa Kalapas Cipinang untuk mendapatkan bukti valid," tuturnya.
Selain itu, Kalapas Andika juga diduga memberikan akses bagi tahanan Labora Sitorus untuk berobat di Rumah Sakit Cinere di luar wilayah Jakarta. Padahal, Labora memiliki rekam jejak pernah kabur dari rumah sakit di Papua.
"Kalau benar Andika jelas sudah menyalahgunakan wewenang," tegasnya.
(maf)