DMI Ajak Pemuda Muhammadiyah Jaga Demokrasi
A
A
A
JAKARTA - Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Haji Syafruddin mengajak organisasi Pemuda Muhammadiyah untuk ikut menjaga demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.
"Saya sepakat dengan peran yang telah ditunjukan Pemuda Muhammadiyah dengan berada di tengah, karena begitu condong ke kiri atau ke kanan itu politik praktis, kepentingannya kelompok sudah bukan negara lagi," kata Syafruddin dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Ia mengatakan, setiap orang dan organisasi kemasyarakatan berhak untuk berpolitik dan dijamin kebebasannya oleh negara. Namun, politik yang dijalankan harus berorientasi pada negara.
"Berpolitik boleh-boleh saja tapi harus berorientasi pada kemajuan negara dengan ideologi Pancasila," tutur Syafruddin.
Ia juga menegaskan, DMI berada di tengah dan mengambil posisi untuk tidak condong ke manapun dalam konstelasi politik yang ada. "Kami di DMI menonaktifkan beberapa pengurus yang akan maju menjadi caleg, karena kami tidak ingin dituding ditunggangi," tegas Syafruddin.
Ia meminta Pemuda Muhammadiyah mengawal peradaban baru Islam yang sedang terjadi saat ini. "Peran organisasi Islam sangat sentral dalam proses peradaban Islam baru yang terjadi saat ini, untuk itu kita harus ikut berpartisipasi agar Islam semakin dihormati dan berperan positif bagi dunia," kata Syafruddin.
Berdasarkan fakta sejarah yang ada saat Islam menguasai dua pertiga negara yang ada di dunia, semua kehidupan yang ada dapat berjalan dengan damai.
"Saya sepakat dengan peran yang telah ditunjukan Pemuda Muhammadiyah dengan berada di tengah, karena begitu condong ke kiri atau ke kanan itu politik praktis, kepentingannya kelompok sudah bukan negara lagi," kata Syafruddin dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Ia mengatakan, setiap orang dan organisasi kemasyarakatan berhak untuk berpolitik dan dijamin kebebasannya oleh negara. Namun, politik yang dijalankan harus berorientasi pada negara.
"Berpolitik boleh-boleh saja tapi harus berorientasi pada kemajuan negara dengan ideologi Pancasila," tutur Syafruddin.
Ia juga menegaskan, DMI berada di tengah dan mengambil posisi untuk tidak condong ke manapun dalam konstelasi politik yang ada. "Kami di DMI menonaktifkan beberapa pengurus yang akan maju menjadi caleg, karena kami tidak ingin dituding ditunggangi," tegas Syafruddin.
Ia meminta Pemuda Muhammadiyah mengawal peradaban baru Islam yang sedang terjadi saat ini. "Peran organisasi Islam sangat sentral dalam proses peradaban Islam baru yang terjadi saat ini, untuk itu kita harus ikut berpartisipasi agar Islam semakin dihormati dan berperan positif bagi dunia," kata Syafruddin.
Berdasarkan fakta sejarah yang ada saat Islam menguasai dua pertiga negara yang ada di dunia, semua kehidupan yang ada dapat berjalan dengan damai.
(pur)