Teror KPK, ICW: Bukti Nyata KPK Bekerja
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz menilai teror bom molotov yang menyerang rumah pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif adalah bukti nyata bahwa KPK memang benar bekerja sesuai fungsinya.
"Teror ini kan bukti KPK bekerja. Kalau enggak kerja enggak ada teror. Kenapa orang meneror? teror kan dalam kondisi ada yang terancam, ada yang, terganggu ada yang terusik," kata Donal saat dikonfirmasi, Kamis (10/1/2019).
Donal menyebut telah banyak teror yang yang menghantui pimpinan maupun penyidik KPK, dan akan terus terjadi jika pihak polisi tak berhasil mengungkap pelaku teror.
"Pada (Tahun) 2008 di bulan Januari itu ada teror bom juga di gedung KPK sehingga seluruh pegawai KPK itu turun pada waktu itu untuk menyelamatkan diri. Selang setahun bulan Juli 2009 itu juga kembali ada teror orang menelepon KPK dan menyebut ada bom yang sudah diletakkan di gedung KPK, sehingga teror teror bom kepada KPK ini sebenarnya bukan kejadian yang pertama dan sudah berulang," jelasnya.
"Dan itu akan terus berulang teror kepada KPK sepanjang pelaku pelaku teror ini tidak terungkap secara hukum," sambungnya.
Maka, Donal meminta pihak kepolisian segera mengungkap pelaku teror itu guna menghindari banyaknya spekulasi yang berkembang, terutama politik.
"Sehingga, menurut saya untuk menghindari banyaknya spekulasi dan giringan ke arah politik tentu butuh kerja cepat bagi penegak hukum untuk membongkar kasus ini khususnya pihak kepolisian sehingga menghindari spekulasi politik, keamanan dalam negeri sampai penegakan hukum," pungkasnya.
"Teror ini kan bukti KPK bekerja. Kalau enggak kerja enggak ada teror. Kenapa orang meneror? teror kan dalam kondisi ada yang terancam, ada yang, terganggu ada yang terusik," kata Donal saat dikonfirmasi, Kamis (10/1/2019).
Donal menyebut telah banyak teror yang yang menghantui pimpinan maupun penyidik KPK, dan akan terus terjadi jika pihak polisi tak berhasil mengungkap pelaku teror.
"Pada (Tahun) 2008 di bulan Januari itu ada teror bom juga di gedung KPK sehingga seluruh pegawai KPK itu turun pada waktu itu untuk menyelamatkan diri. Selang setahun bulan Juli 2009 itu juga kembali ada teror orang menelepon KPK dan menyebut ada bom yang sudah diletakkan di gedung KPK, sehingga teror teror bom kepada KPK ini sebenarnya bukan kejadian yang pertama dan sudah berulang," jelasnya.
"Dan itu akan terus berulang teror kepada KPK sepanjang pelaku pelaku teror ini tidak terungkap secara hukum," sambungnya.
Maka, Donal meminta pihak kepolisian segera mengungkap pelaku teror itu guna menghindari banyaknya spekulasi yang berkembang, terutama politik.
"Sehingga, menurut saya untuk menghindari banyaknya spekulasi dan giringan ke arah politik tentu butuh kerja cepat bagi penegak hukum untuk membongkar kasus ini khususnya pihak kepolisian sehingga menghindari spekulasi politik, keamanan dalam negeri sampai penegakan hukum," pungkasnya.
(pur)