Hadiri Jambore Kebangsaan, Jokowi Ungkap Kejengahannya Dikaitkan PKI
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) untuk selalu menjaga Keutuhan bangsa dengan membela ideologi Pancasila.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Jambore Kebangsaan Bela Negara yang digelar FKPPI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).
Jokowi mengatakan, tugas bela negara bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai macam profesi. Kepada keluarga besar FKPPI, Jokowi berpesan agar tidak memberikan ruang bagi ideologi lain untuk merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jangan beri ruang pada ideologi lain yang merongrong keutuhan bangsa. Jangan sampai ideologi impor dari luar yang menggeser Pancasila yang pada akhirnya mengoyak NKRI, mengoyak merah putih," tutur mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi juga meluruskan isu yang sering megaitkannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Jokowi mengaku jengah selalu dikaitkan dengan partai terlarang tersebut.
"Saya empat tahun ini sabar. PKI bubar tahun 1965, saya lahir 1961. Ada PKI balita? Cara politik seperti ini harus dihentikan," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Jambore Kebangsaan Bela Negara yang digelar FKPPI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).
Jokowi mengatakan, tugas bela negara bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai macam profesi. Kepada keluarga besar FKPPI, Jokowi berpesan agar tidak memberikan ruang bagi ideologi lain untuk merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jangan beri ruang pada ideologi lain yang merongrong keutuhan bangsa. Jangan sampai ideologi impor dari luar yang menggeser Pancasila yang pada akhirnya mengoyak NKRI, mengoyak merah putih," tutur mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi juga meluruskan isu yang sering megaitkannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Jokowi mengaku jengah selalu dikaitkan dengan partai terlarang tersebut.
"Saya empat tahun ini sabar. PKI bubar tahun 1965, saya lahir 1961. Ada PKI balita? Cara politik seperti ini harus dihentikan," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
(dam)