Kampanye Negatif Dinilai Lebih kepada Data dan Fakta

Senin, 15 Oktober 2018 - 17:31 WIB
Kampanye Negatif Dinilai Lebih kepada Data dan Fakta
Kampanye Negatif Dinilai Lebih kepada Data dan Fakta
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menyoroti pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, yang membolehkan kadernya kampanye positif dan kampanye negatif.

Rico menjelaskan, secara teori kampanye negatif berbeda dengan kampanye hitam. Lazimnya kampanye negatif berbasis data dan fakta. Sementara kampanye hitam berbasis hoaks alias berita bohong.

Rico menilai, ada yang tidak lazim dari imbauan seorang Presiden PKS terhadap kadernya untuk melakukan kampanye negatif. Menurut Rico, kampanye negatif biasnaya dilakukan oleh elite politik melalui saluran-saluran media.

"Lazimnya kita melihat saling serang itu dilakukan elite politik nasional, via media. Sehingga suhu politik masih bisa terkendali," kata Rico kepada SINDOnews, Senin (15/10/2018).

Menurut Rico, efek yang berbeda akan terjadi bila kampanye negatif dilakukan di tingkat akar rumput. Kampanye yang saling serang, meski berbasis data dan fakta, dikhawatirkan akan semakin memanaskan suhu politik Tanah Air.

"Jika perintah itu diturunkan oleh Presiden PKS ke kadernya, itu berarti agresifitas serangan tidak lagi hanya di jajaran elite, tapi turun langsung di grassroots. Jadi kita bisa melihat nanti potensi benturan akibat saling serang di grassroots bisa saja terjadi," kata Rico.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8009 seconds (0.1#10.140)