Islam di Indonesia Disebut-sebut Jadi Rujukan Dunia
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengaku senang banyak mahasiswa asing, khususnya dari kawasan Asia Tenggara yang belajar studi agama Islam di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi pusat pembelajaran Islam di kawasan ini. Rommy menyatakan penjelasan ini usai memberikan pidato ilmiah di Rapat Senat Terbuka ke XXIII IAIN Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (22/9/2018).
"Nilai-nilai yang digagas oleh Perguruan Tinggi Islam di Indonesia bersifat universal. Hari ini misalnya, kita melihat ada lebih dari 30 mahasiswa asal Thailand yang diwisuda di IAIN Tulungagung, dan sejumlah mahasiswa Asean lainnya yang masih belajar di kampus ini," kata Rommy.
Rommy menambahkan nilai-nilai universalitas yang terkandung pada pembelajaran Islam di perguruan tinggi Islam Indonesia terbukti mampu diterima dan dikespor ke negara lain.
"Kualitas studi keislaman di Indonesia juga terbukti sangat diakui, dihargai dan dihargai oleh banyak negara," tambah Rommy.
Cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Hasbullah ini berharap, dengan diterimanya pembelajaran Islam di Indonesia oleh banyak negara bisa menjadi sarana mempererat ukhuwah islamiyah di kalangan umat Islam dunia.
Islam diharapkan bisa memberikan peran yang lebih besar pada pergaulan masyarakat Asia Tenggara pada masa berikutnya.
Rommy menyebut kemajuan studi Islam di Indonesia dipengaruhi oleh tradisi keislaman yang sudah berlangsung berabad-abad lalu.
Indonesia telah menjadi sebuah 'ladang' studi keislaman dengan lahirnya banyak pesantren sejak beberapa abad lalu. Hal ini ditambah dengan interaksi akademis dengan sejumlah perguruan tinggi di dunia. Sehingga studi Islam juga ditopang oleh tradisi ilmiah modern yang saat ini berkembang.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi pusat pembelajaran Islam di kawasan ini. Rommy menyatakan penjelasan ini usai memberikan pidato ilmiah di Rapat Senat Terbuka ke XXIII IAIN Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (22/9/2018).
"Nilai-nilai yang digagas oleh Perguruan Tinggi Islam di Indonesia bersifat universal. Hari ini misalnya, kita melihat ada lebih dari 30 mahasiswa asal Thailand yang diwisuda di IAIN Tulungagung, dan sejumlah mahasiswa Asean lainnya yang masih belajar di kampus ini," kata Rommy.
Rommy menambahkan nilai-nilai universalitas yang terkandung pada pembelajaran Islam di perguruan tinggi Islam Indonesia terbukti mampu diterima dan dikespor ke negara lain.
"Kualitas studi keislaman di Indonesia juga terbukti sangat diakui, dihargai dan dihargai oleh banyak negara," tambah Rommy.
Cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Hasbullah ini berharap, dengan diterimanya pembelajaran Islam di Indonesia oleh banyak negara bisa menjadi sarana mempererat ukhuwah islamiyah di kalangan umat Islam dunia.
Islam diharapkan bisa memberikan peran yang lebih besar pada pergaulan masyarakat Asia Tenggara pada masa berikutnya.
Rommy menyebut kemajuan studi Islam di Indonesia dipengaruhi oleh tradisi keislaman yang sudah berlangsung berabad-abad lalu.
Indonesia telah menjadi sebuah 'ladang' studi keislaman dengan lahirnya banyak pesantren sejak beberapa abad lalu. Hal ini ditambah dengan interaksi akademis dengan sejumlah perguruan tinggi di dunia. Sehingga studi Islam juga ditopang oleh tradisi ilmiah modern yang saat ini berkembang.
(maf)