Peluang Gatot Nurmantyo di Demokrat Tergantung Elektabilitas AHY
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menganggap aksi cium tangan yang dilakukan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan otomotis tiket pilpres telah digenggam.
Bahkan, kata Adi, jika melihat peluangnya sampai sejauh ini, sulit bagi Gatot untuk mendapatkan restu dan tiket 'nyapres' 2019 dari Demokrat. "Sebab sejak lama Demokrat sudah menyediakan karpet merah untuk AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) maju," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/6/2018).
Menurut Adi, tak main-main Demokrat bersama AHY melakukan safari politik ke sejumlah wilayah untuk meningkatkan elektabilitas 'sang putra mahkota'. Tentu upaya serius ini tak akan berubah dengan mengusung calon lain.
Meski begitu, Gatot masih berpeluang diusung Demokrat dengan catatan elektabilitas AHY tak realistis untuk maju, misalnya masih berada di bawah 10%. Dalam hal ini, Demokrat diprediksi tak akan ngotot degan tetap memaksakan AHY nyapres di tengah kalkulasi politik yang seadanya.
"Apapun itu, sebelum tanggal 10 Agustus (batas pendaftaran pencapresan) kemungkinan apapun bisa terjadi termasuk restu SBY ke Gatot," pungkasnya.
Bahkan, kata Adi, jika melihat peluangnya sampai sejauh ini, sulit bagi Gatot untuk mendapatkan restu dan tiket 'nyapres' 2019 dari Demokrat. "Sebab sejak lama Demokrat sudah menyediakan karpet merah untuk AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) maju," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/6/2018).
Menurut Adi, tak main-main Demokrat bersama AHY melakukan safari politik ke sejumlah wilayah untuk meningkatkan elektabilitas 'sang putra mahkota'. Tentu upaya serius ini tak akan berubah dengan mengusung calon lain.
Meski begitu, Gatot masih berpeluang diusung Demokrat dengan catatan elektabilitas AHY tak realistis untuk maju, misalnya masih berada di bawah 10%. Dalam hal ini, Demokrat diprediksi tak akan ngotot degan tetap memaksakan AHY nyapres di tengah kalkulasi politik yang seadanya.
"Apapun itu, sebelum tanggal 10 Agustus (batas pendaftaran pencapresan) kemungkinan apapun bisa terjadi termasuk restu SBY ke Gatot," pungkasnya.
(dam)