20 Tahun Reformasi, AHY Ungkap Sejumlah Keberhasilan TNI
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti 20 tahun bergulirnya reformasi internal TNI di Indonesia.
Meski tak semuanya berjalan mulus, namun ada sejumlah parameter keberhasilan reformasi TNI, salah satunya TNI telah berhasil melepas fungsi sosial politiknya.
"Kalau kita flash back kepada sejarah, TNI sudah lama tidak terlibat politik praktis. Bahkan fraksi TNI bisa keluar dari DPR dan MPR 5 tahun lebih awal dari rencana semula," kata AHY dalam acara Refleksi 20 Tahun Reformasi yang diselenggarakan ICMI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Tak hanya melepas peran sosial politik, AHY menyebut TNI juga telah melepas bisnis militer. Menurutnya, bisnis militer yang telah berjalan dan mengakar di Indonesia pra-reformasi sangat mengganggu tugas pokoknya menjaga pertahanan negara.
"Bisnis militer bisa dilepaskan dengan meningkatkan kapasitas SDM dan kesejahteraan TNI, memutakhirkan doktrin dan alutsista TNI," ucap AHY.
Parameter lainnya lanjut AHY, TNI telah melaksanakan tugas operasi baik perang maupun non perang. Dari sejumlah parameter keberhasilan itu, AHY mengajak kepada smeua pihak untuk memberikan ruang lebih luas kepada TNI untuk terus melanjutkan agenda reformasi.
"Jangan kita menarik-narik TNI kembali ke panggung politik. Kita harus berikan ruang yang luas kepada TNI untuk melanjutkan agenda reformasi," pungkas AHY.
Meski tak semuanya berjalan mulus, namun ada sejumlah parameter keberhasilan reformasi TNI, salah satunya TNI telah berhasil melepas fungsi sosial politiknya.
"Kalau kita flash back kepada sejarah, TNI sudah lama tidak terlibat politik praktis. Bahkan fraksi TNI bisa keluar dari DPR dan MPR 5 tahun lebih awal dari rencana semula," kata AHY dalam acara Refleksi 20 Tahun Reformasi yang diselenggarakan ICMI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Tak hanya melepas peran sosial politik, AHY menyebut TNI juga telah melepas bisnis militer. Menurutnya, bisnis militer yang telah berjalan dan mengakar di Indonesia pra-reformasi sangat mengganggu tugas pokoknya menjaga pertahanan negara.
"Bisnis militer bisa dilepaskan dengan meningkatkan kapasitas SDM dan kesejahteraan TNI, memutakhirkan doktrin dan alutsista TNI," ucap AHY.
Parameter lainnya lanjut AHY, TNI telah melaksanakan tugas operasi baik perang maupun non perang. Dari sejumlah parameter keberhasilan itu, AHY mengajak kepada smeua pihak untuk memberikan ruang lebih luas kepada TNI untuk terus melanjutkan agenda reformasi.
"Jangan kita menarik-narik TNI kembali ke panggung politik. Kita harus berikan ruang yang luas kepada TNI untuk melanjutkan agenda reformasi," pungkas AHY.
(maf)