Deklarasi KSPI Dinilai Bentuk Dukungan Moral Prabowo Maju Pilpres
A
A
A
JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Dukungan ini dinilai sebagai bentuk dukungan moral dan tidak bersifat politis.
"Dukungan buruh itu bentuk dukungan moral bagi Prabowo untuk percaya diri maju di 2019," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada SINDOnews, Rabu (2/5/2018).
Adi mengatakan, KSPI merupakan sekutu lama Prabowo. Organisasi buruh pimpinan Said Iqbal itu tercatat pernah mendukung mantan Komandan Jenderal Kopassus saat Pilpres 2014. Meski kalah dari Joko Widodo (Jokowi) kala itu, KSPI tetap mendukung Prabowo di pemilu mendatang.
"Sekalipun Prabowo kalah di 2014 lalu, buruh tetap mendukung Prabowo. Artinya Prabowo tidak ditinggal pemilihnya dari kalangan buruh," kata Adi.
Adi menambahkan, meski ada dukungan dari KSPI, tidak bisa dipukul rata bahwa seluruh buruh merapat ke kubu Prabowo. Pasalnya, kata Adi, kelompok buruh memiliki segmen beragam dan juga memiliki banyak kepentingan.
"Kalau KSPI dukung Prabowo, tidak otomatis semua buruh dukung Prabowo. Karena banyak juga buruh itu dukung Jokowi. Jadi segmented, ada banyak kepentingan. Ada buruh tani, pabrik, nelayan, dan tidak semua dukung Prabowo," kata Adi.
"Dukungan buruh itu bentuk dukungan moral bagi Prabowo untuk percaya diri maju di 2019," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada SINDOnews, Rabu (2/5/2018).
Adi mengatakan, KSPI merupakan sekutu lama Prabowo. Organisasi buruh pimpinan Said Iqbal itu tercatat pernah mendukung mantan Komandan Jenderal Kopassus saat Pilpres 2014. Meski kalah dari Joko Widodo (Jokowi) kala itu, KSPI tetap mendukung Prabowo di pemilu mendatang.
"Sekalipun Prabowo kalah di 2014 lalu, buruh tetap mendukung Prabowo. Artinya Prabowo tidak ditinggal pemilihnya dari kalangan buruh," kata Adi.
Adi menambahkan, meski ada dukungan dari KSPI, tidak bisa dipukul rata bahwa seluruh buruh merapat ke kubu Prabowo. Pasalnya, kata Adi, kelompok buruh memiliki segmen beragam dan juga memiliki banyak kepentingan.
"Kalau KSPI dukung Prabowo, tidak otomatis semua buruh dukung Prabowo. Karena banyak juga buruh itu dukung Jokowi. Jadi segmented, ada banyak kepentingan. Ada buruh tani, pabrik, nelayan, dan tidak semua dukung Prabowo," kata Adi.
(kri)