Indonesia Dorong Gerakan Islam Moderat

Rabu, 02 Mei 2018 - 11:55 WIB
Indonesia Dorong Gerakan Islam Moderat
Indonesia Dorong Gerakan Islam Moderat
A A A
BOGOR - Indonesia mendorong gerakan wasathiyah atau Islam moderat di dunia internasional. Konsep wasathiyah merupakan wawasan keislaman yang menegakkan keseimbangan, penuh dengan toleransi, mengambil jalan tengah, cenderung untuk menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

Gerakan ini dinilai efektif untuk menghadapi masalah sosial sebagai dampak negatif dari media sosial. "Kami yakin dengan wasathiyah Islam, kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, yang menjadi rahmat bagi se luruh alam semesta," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Dia mengatakan, saat ini telah terjadi banyak kemajuan di negara-negara muslim. Pembangunan ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, dan teknologi di negara-negara muslim berkembang pesat. Namun, di sisi lain juga terdapat perkembangan yang menggelisahkan di berbagai belahan dunia misalnya saja teknologi komunikasi yang berkembang pesat dan penggunaan media sosial membawa implikasi sosial yang signifikan.

“Di satu sisi bisa mempermudah interaksi, tetapi di sisi lain media sosial juga digunakan untuk menyebarluaskan ujaran kebencian. Dan, bahkan digunakan sebagai media untuk menyebarkan radikalisme. Ini berarti tantangan kita semakin berat dalam mengembangkan pemahaman dan ajaran yang wasathiyah," tuturnya.

Karena itu, Indonesia menyambut gembira penguatan semangat moderasi dalam gerakan besar di dunia Islam. Menurutnya, forum konsultasi tingkat tinggi ini bisa menjadi ajang berbagi pengalaman dalam tasamuh, dalam mengembangkan toleransi. Jokowi mengatakan, gerakan wasathiyah Islam harus menjadi gerakan bersama yang mendunia sehingga dapat menginspirasi para pemimpin, ulama, kaum muda, dan umat Islam agar tetap teguh pada jalur moderasi Islam.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini menekankan bahwa keterlibatan para ulama menjadi sangat penting karena merupakan pewaris para nabi dan obor keteladanan bagi umat. "Jika para ulamanya bersatu-padu dalam satu barisan untuk membumikan moderasi Islam, saya optimistis poros wasathiyah Islam dunia akan menjadi arus utama yang akan memberikan harapan bagi lahirnya dunia yang damai, aman, sejahtera, dan berkeadilan. Selain itu, akan menjadi gerakan Islam untuk mewujudkan keadilan sosial," ucapnya.

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menjelaskan bahwa wasathiyah Islam memiliki arti jalan tengah Islam.

Dia mengatakan, inti dari gerakan ini adalah cenderung untuk menyelesaikan masalah dengan kompromi dan tidak main pokoknya, apalagi mengafirkan pihak lain. “Kira-kira wawasan semacam itu lah yang terkandung dalam konsepsi wasathiyah Islam itu. Bagi kita, yang berada di Indonesia ini, saya kira patut untuk disyukuri kalau ada masalah-masalah mungkin dapat diselesaikan dengan baik," katanya.

Din menyebutkan, KTT Bogor tentang wasathiyah Islam ini akan dihadiri oleh sekitar 100 tokoh ulama dan cendekiawan muslim. Sebanyak 50 tokoh dari luar negeri dan 50 tokoh dari dalam negeri. Dalam KTT tersebut akan dibahas konsepsi wasathiyah Islam dan bagaimana implementasinya.

Grand Syeikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb menyatakan wasathiyah merupakan konsep dasar Islam. Konsep ini mengharuskan umat Islam bersikap adil. Umat Islam tidak boleh terlalu ekstrem memandang suatu hal. “Kita harus berada di posisi tengah karena ekstrem itu tidak baik. Wasath selalu digunakan dalam konotasi positif,” ucapnya. (Dita Angga)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4475 seconds (0.1#10.140)