Data Pertanahan Dibantah Bank Dunia, PSI: Hanafi Rais Asal Kutip
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Daniek Eka Rahmaningtyas menilai Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais telah melakukan kebohongan publik dan bikin hoaks kian menjamur.
Pernyataan Danik itu dipicu adanya bantahan Bank Dunia terkait pernyataan Hanafi Rais yang menyebutkan laporan Bank Dunia 74% tanah negara dikuasai segelintir orang. “Hanafi Rais sudah jelas-jelas asal kutip. Bank Dunia saja sudah membantah tidak pernah mengeluarkan data itu,” ujar Danik lewat rilis yang diterima SINDOnews, Rabu (28/3/2018).
Danik menilai, suara politisi itu suara rakyat. Jika bicara tidak sembarang, harus pakai data yang valid. “Kalau politisi asal kutip, kasihan rakyat jadi korban hoaks melulu,” tegas Danik.
Diberitakan, Bank Dunia membantah pernah mengeluarkan laporan mengenai status penguasaan lahan di Indonesia yang disebut Politikus PAN Hanafi Rais. Lembaga global ini menyayangkan adanya politikus yang membawa-bawa namanya.
Country Director World Bank for Indonesia, Rodrigo A Chaves menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan laporan seperti semacam itu. "World Bank tidak pernah menerbitkan laporan seperti itu. Sangat jelas saya katakan bahwa itu tidak benar," tuturnya di Energy Building, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Rodrigo mengaku mengetahui tentang pemberitaan tersebut. Namun dia menyayangkan nama Bank Dunia ikut disebut-sebut. Sudah disebut datanya ngawur pula.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum PAN sekaligus putra Amien Rais, Hanafi Rais, menanggapi pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan soal berkelahi data. Hanafi bicara soal sertifikasi tanah. Dia mengatakan apa yang disampaikan Amien Rais soal tanah merujuk pada data Bank Dunia.
"74% tanah negara dikuasai segelintir orang itu itu adalah laporan Bank Dunia tahun 2015. Itu kan ada datanya, jangan dibantah," ujar Hanafi di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Menurut Hanafi, Amien pasti bicara dengan data, tidak asal bunyi. Amien pun diyakininya siap menjelaskan secara rinci terkait pernyataan soal sertifikasi tanah Jokowi. Namun ternyata Bank Dunia menyanggah pernyataan Hanafi Rais itu.
Pernyataan Danik itu dipicu adanya bantahan Bank Dunia terkait pernyataan Hanafi Rais yang menyebutkan laporan Bank Dunia 74% tanah negara dikuasai segelintir orang. “Hanafi Rais sudah jelas-jelas asal kutip. Bank Dunia saja sudah membantah tidak pernah mengeluarkan data itu,” ujar Danik lewat rilis yang diterima SINDOnews, Rabu (28/3/2018).
Danik menilai, suara politisi itu suara rakyat. Jika bicara tidak sembarang, harus pakai data yang valid. “Kalau politisi asal kutip, kasihan rakyat jadi korban hoaks melulu,” tegas Danik.
Diberitakan, Bank Dunia membantah pernah mengeluarkan laporan mengenai status penguasaan lahan di Indonesia yang disebut Politikus PAN Hanafi Rais. Lembaga global ini menyayangkan adanya politikus yang membawa-bawa namanya.
Country Director World Bank for Indonesia, Rodrigo A Chaves menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan laporan seperti semacam itu. "World Bank tidak pernah menerbitkan laporan seperti itu. Sangat jelas saya katakan bahwa itu tidak benar," tuturnya di Energy Building, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Rodrigo mengaku mengetahui tentang pemberitaan tersebut. Namun dia menyayangkan nama Bank Dunia ikut disebut-sebut. Sudah disebut datanya ngawur pula.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum PAN sekaligus putra Amien Rais, Hanafi Rais, menanggapi pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan soal berkelahi data. Hanafi bicara soal sertifikasi tanah. Dia mengatakan apa yang disampaikan Amien Rais soal tanah merujuk pada data Bank Dunia.
"74% tanah negara dikuasai segelintir orang itu itu adalah laporan Bank Dunia tahun 2015. Itu kan ada datanya, jangan dibantah," ujar Hanafi di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Menurut Hanafi, Amien pasti bicara dengan data, tidak asal bunyi. Amien pun diyakininya siap menjelaskan secara rinci terkait pernyataan soal sertifikasi tanah Jokowi. Namun ternyata Bank Dunia menyanggah pernyataan Hanafi Rais itu.
(kri)