Tiga Kriteria yang Harus Dimiliki Calon Sekjen Golkar
A
A
A
JAKARTA - Posisi sekretaris jenderal (sekjen) Partai Golkar era Airlangga Hartarto masih menjadi polemik di internal partai. Siapakah sosok yang pantas menduduki posisi strategis tersebut?
Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengungkapkan, tiga kriteria yang harus dimiliki calon sekjen Partai Golkar.
Pertama, sebagaimana sang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang didukung seluruh faksi politik di Golkar, sosok orang nomor dua di partai berlambang pohon beringin itu juga harus didukung semua faksi.
Memilih sosok sekjen yang tak disukai faksi-faksi Golkar justru akan merepotkan Airlangga dalam melakukan konsolidasi dan recovery partai untuk menghadapi tahun politik.
"Jangan memaksakan mencari figur sekjen yang tidak disukai faksi-faksi lain di Golkar. Itu akan membuat Golkar sulit melakukan konsolidasi menjelang Pemilu," kata Said kepada Sindonews, Selasa (26/12/2017).
Kedua, sosok sekjen bukan berasal dari faksi utama pendukung Airlangga. Said mengatakan, Airlangga harus membagi kue kekuasaan dengan faksi-faksi lain di Golkar. Karenanya, posisi sekjen harus diserahkan kepada faksi lain.
Ketiga, sosok sekjen harus mempersembahkan seluruh waktunya untuk mengurus partai. Menurut Said, Sekjen yang merangkap jabatan dikhawatirkan tidak fokus mengurus Partai.
"Seperti Idrus Marham dia kemarin full di partai. Tapi ada juga sekjen yang aktif di DPR. Tentu itu akan menyita waktu dalam mengurus Partai," kata Said.
Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengungkapkan, tiga kriteria yang harus dimiliki calon sekjen Partai Golkar.
Pertama, sebagaimana sang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang didukung seluruh faksi politik di Golkar, sosok orang nomor dua di partai berlambang pohon beringin itu juga harus didukung semua faksi.
Memilih sosok sekjen yang tak disukai faksi-faksi Golkar justru akan merepotkan Airlangga dalam melakukan konsolidasi dan recovery partai untuk menghadapi tahun politik.
"Jangan memaksakan mencari figur sekjen yang tidak disukai faksi-faksi lain di Golkar. Itu akan membuat Golkar sulit melakukan konsolidasi menjelang Pemilu," kata Said kepada Sindonews, Selasa (26/12/2017).
Kedua, sosok sekjen bukan berasal dari faksi utama pendukung Airlangga. Said mengatakan, Airlangga harus membagi kue kekuasaan dengan faksi-faksi lain di Golkar. Karenanya, posisi sekjen harus diserahkan kepada faksi lain.
Ketiga, sosok sekjen harus mempersembahkan seluruh waktunya untuk mengurus partai. Menurut Said, Sekjen yang merangkap jabatan dikhawatirkan tidak fokus mengurus Partai.
"Seperti Idrus Marham dia kemarin full di partai. Tapi ada juga sekjen yang aktif di DPR. Tentu itu akan menyita waktu dalam mengurus Partai," kata Said.
(pur)