Dedi Mulyadi Ungkap Semua DPD Golkar di Jawa Minta Munaslub
Sabtu, 25 November 2017 - 16:02 WIB

Dedi Mulyadi Ungkap Semua DPD Golkar di Jawa Minta Munaslub
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan, seluruh DPD tingkat provinsi se Pulau Jawa solid mendesak pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Dedi pun membeberkan sebanyak 20 DPD yang dimaksudnya itu.
"Kita lagi konsolidasi DPD I ada 20 lah yang sudah berkomitmen untuk mengajak lainnya, enggak usah disebutin, yang jelas Jawa sudah semuanya," ujar Dedi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017). Adapun DPD yang belum mengambil sikapnya bakal dirangkul pihaknya.
Lebih lanjut dia mengatakan, perubahan struktur dan kultur di Partai Golkar yang ingin didorong para pemimpin DPD itu. Sehingga, desakan pelaksanaan Munaslub itu bukan sekadar mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Perubahannya perubahan struktur, artinya pergantian kepemimpinan, perubahan kultur artinya meninggalkan budaya-budaya yang bertentangan dengan spirit Partai Golkar. Seperti partai yang menjunjung tinggi prestasi, dedikasi, loyalitas serta tidak tercela, yang menjadi prinsip dasar Partai Golkar," paparnya.
Dia juga meminta agar Partai Golkar ke depan tidak terikat dengan kepentingan kelompok atau pribadi tertentu. Karena, lanjut dia, pemilik saham utama Partai Golkar itu adalah masyarakat.
"Kepentingan kita adalah kepentingan masyarakat karena saham Partai Golkar adalah saham para pemilih di seluruh Indonesia, saham para kader dari mulai tingkat pusat, dari tingkat daerah," ujarnya. Dia menambahkan, saham itu lah yang membuat Partai Golkar kokoh secara struktur.
"Kita lagi konsolidasi DPD I ada 20 lah yang sudah berkomitmen untuk mengajak lainnya, enggak usah disebutin, yang jelas Jawa sudah semuanya," ujar Dedi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017). Adapun DPD yang belum mengambil sikapnya bakal dirangkul pihaknya.
Lebih lanjut dia mengatakan, perubahan struktur dan kultur di Partai Golkar yang ingin didorong para pemimpin DPD itu. Sehingga, desakan pelaksanaan Munaslub itu bukan sekadar mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Perubahannya perubahan struktur, artinya pergantian kepemimpinan, perubahan kultur artinya meninggalkan budaya-budaya yang bertentangan dengan spirit Partai Golkar. Seperti partai yang menjunjung tinggi prestasi, dedikasi, loyalitas serta tidak tercela, yang menjadi prinsip dasar Partai Golkar," paparnya.
Dia juga meminta agar Partai Golkar ke depan tidak terikat dengan kepentingan kelompok atau pribadi tertentu. Karena, lanjut dia, pemilik saham utama Partai Golkar itu adalah masyarakat.
"Kepentingan kita adalah kepentingan masyarakat karena saham Partai Golkar adalah saham para pemilih di seluruh Indonesia, saham para kader dari mulai tingkat pusat, dari tingkat daerah," ujarnya. Dia menambahkan, saham itu lah yang membuat Partai Golkar kokoh secara struktur.
(pur)