Gatot Nurmantyo Sebut Pergantian Panglima TNI Urusan Presiden
A
A
A
MALANG - Segera berakhirnya masa jabatan Panglima TNI, pada bulan Maret 2018 mendatang. Tidak dirisaukan oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Meskipun kalangan DPR, sudah mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi), segera mengusulkan nama penggantinya.
Saat ditemui seusai memberikan kuliah terbuka di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Gatot menyatakan, pergantian Panglima TNI, merupakan urusan Presiden. "Itu urusannya Presiden," ujarnya singkat, di Malang, Jumat (24/11/2017).
Terkait adanya desakan dari DPR RI, agar segera ada usulan nama pengganti Panglima TNI. Termasuk, munculnya wacana penggantinya berasal dari TNI AU, atau TNI AL. Gatot mempersilakan saja ada wacana itu. "Silakan saja ada wacana-wacana itu," imbuhnya.
Selain persoalan pergantian Panglima TNI. Gatot juga menyampaikan, saat ini tim gabungan Polri, dan TNI, terus melakukan upaya pengejaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. "Kami terus melakukan pengejaran," tegasnya.
Saat memberikan kuliah terbuka, Gatot berharap, para mahasiswa bisa menjaga keutuhan persatuan Indonesia. Jangan sampai, di Indonesia, terjadi perang antar suku, agama, dan kelompok, karena ini akan menghancurkan Indonesia, dan menguntungkan banyak pihak lain yang mengincar kekayaan sumber daya Indonesia.
Potensi Indonesia, menurutnya sangat luar biasa. Baik potensi sumberdaya alam, manusia, maupun populasi digitalnya. Berdasarkan data yang didapatkannya, sebanyak 132,7 juta penduduk Indonesia, menggunakan internet. Sebanyak 106 juta penduduk, menggunakan media sosial.
Sementara, ada sebanyak 92 juta penduduk yang menggunakan telepon seluler. Tetapi, jumlah tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan nomor telepon yang aktif, yakni mencapai sebanyak 371,4 juta nomor.
Menurut Gatot, perang yang terjadi saat ini bukan merupakan perang linier. Tetapi, satu pihak menggunakan pihak lain untuk berperang menggunakan segala aspek. "Hal ini bisa ditangkal dengan kekuatan budaya, tardisi, moral, dan akhlak. Karena hal-hal itu, tidak bisa dibeli oleh siapapun," tegasnya.
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Abdul Haris mengatakan, kehadiran Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, sangat penting bagi generasi muda, agar mengetahui tantangan Indonesia, ke depan. "Indonesia, jangan sampai tercerai-berai," tandasnya.
Saat ditemui seusai memberikan kuliah terbuka di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Gatot menyatakan, pergantian Panglima TNI, merupakan urusan Presiden. "Itu urusannya Presiden," ujarnya singkat, di Malang, Jumat (24/11/2017).
Terkait adanya desakan dari DPR RI, agar segera ada usulan nama pengganti Panglima TNI. Termasuk, munculnya wacana penggantinya berasal dari TNI AU, atau TNI AL. Gatot mempersilakan saja ada wacana itu. "Silakan saja ada wacana-wacana itu," imbuhnya.
Selain persoalan pergantian Panglima TNI. Gatot juga menyampaikan, saat ini tim gabungan Polri, dan TNI, terus melakukan upaya pengejaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. "Kami terus melakukan pengejaran," tegasnya.
Saat memberikan kuliah terbuka, Gatot berharap, para mahasiswa bisa menjaga keutuhan persatuan Indonesia. Jangan sampai, di Indonesia, terjadi perang antar suku, agama, dan kelompok, karena ini akan menghancurkan Indonesia, dan menguntungkan banyak pihak lain yang mengincar kekayaan sumber daya Indonesia.
Potensi Indonesia, menurutnya sangat luar biasa. Baik potensi sumberdaya alam, manusia, maupun populasi digitalnya. Berdasarkan data yang didapatkannya, sebanyak 132,7 juta penduduk Indonesia, menggunakan internet. Sebanyak 106 juta penduduk, menggunakan media sosial.
Sementara, ada sebanyak 92 juta penduduk yang menggunakan telepon seluler. Tetapi, jumlah tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan nomor telepon yang aktif, yakni mencapai sebanyak 371,4 juta nomor.
Menurut Gatot, perang yang terjadi saat ini bukan merupakan perang linier. Tetapi, satu pihak menggunakan pihak lain untuk berperang menggunakan segala aspek. "Hal ini bisa ditangkal dengan kekuatan budaya, tardisi, moral, dan akhlak. Karena hal-hal itu, tidak bisa dibeli oleh siapapun," tegasnya.
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Abdul Haris mengatakan, kehadiran Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, sangat penting bagi generasi muda, agar mengetahui tantangan Indonesia, ke depan. "Indonesia, jangan sampai tercerai-berai," tandasnya.
(maf)