Pandangan Eks Kepala Bais Soal Batalnya Panglima TNI ke AS
A
A
A
JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) Laksda TNI Purn Soleman Ponto meminta masyarakat tidak berlebihan menyikapi insiden batalnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masuk ke Amerika Serikat (AS) untuk hadir dalam acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization.
Soleman mengatakan, insiden yang menyangkut Panglima TNI dan AS harus dilihat secara jernih.
Menurut dia, insiden itu hanya persoalan kesalahan administratif, bukan politis. "Panglima mengganggap itu penolakan Pemerintah AS. Sebenarnya tidak seperti itu," kata Soleman kepada SINDOnews, Rabu (25/10/2017).
Soleman menuturkan, Panglima TNI membatalkan keberanngkatan menuju AS setelah mendapatkan informasi dari maskapai Emirates bahwa dia hanya mengantongi boarding pass perjalanan dari Jakarta menuju Doha, Qatar.
Sementara itu, boarding pass untuk Doha menuju AS tidak keluar lantaran ada kesalahan administratif. "Itu pekerjaan tingkat bawah. Soal boarding pass. Ada administratif error," kata Soleman.
Menurut Soleman, insiden ini menunjukkan adanya koordinasi yang tidak berjalan antara pihak Panglima TNI dengan otoritas AS. Dalam suatu acara resmi kemiliteran yang mengundang sejumlah negara, lanjut Soleman, biasanya pihak pengundang menyiagakan Atase Pertahanan untuk mengawal pihak yang diundang.
Dalam perkara Panglima TNI, Soleman tidak melihat Atase Pertahanan (Athan) AS mengawal perjalanan Jenderal Gatot menuju negeri Paman Sam.
"Saya tidak melihat Athan mendampingi Panglima. Berarti ini murni persoalan komunikasi," ucap Soleman.
Soleman mengatakan, insiden yang menyangkut Panglima TNI dan AS harus dilihat secara jernih.
Menurut dia, insiden itu hanya persoalan kesalahan administratif, bukan politis. "Panglima mengganggap itu penolakan Pemerintah AS. Sebenarnya tidak seperti itu," kata Soleman kepada SINDOnews, Rabu (25/10/2017).
Soleman menuturkan, Panglima TNI membatalkan keberanngkatan menuju AS setelah mendapatkan informasi dari maskapai Emirates bahwa dia hanya mengantongi boarding pass perjalanan dari Jakarta menuju Doha, Qatar.
Sementara itu, boarding pass untuk Doha menuju AS tidak keluar lantaran ada kesalahan administratif. "Itu pekerjaan tingkat bawah. Soal boarding pass. Ada administratif error," kata Soleman.
Menurut Soleman, insiden ini menunjukkan adanya koordinasi yang tidak berjalan antara pihak Panglima TNI dengan otoritas AS. Dalam suatu acara resmi kemiliteran yang mengundang sejumlah negara, lanjut Soleman, biasanya pihak pengundang menyiagakan Atase Pertahanan untuk mengawal pihak yang diundang.
Dalam perkara Panglima TNI, Soleman tidak melihat Atase Pertahanan (Athan) AS mengawal perjalanan Jenderal Gatot menuju negeri Paman Sam.
"Saya tidak melihat Athan mendampingi Panglima. Berarti ini murni persoalan komunikasi," ucap Soleman.
(dam)