Fadli Zon Sebut Langkah Panglima TNI Masih Sesuai Koridor
Sabtu, 07 Oktober 2017 - 13:27 WIB

Fadli Zon Sebut Langkah Panglima TNI Masih Sesuai Koridor
A
A
A
JAKARTA - Langkah dan statement Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengenai polemik pembelian senjata dan instruksi nonton Film G30S/PKI kepada anggotanya menuai perbincangan publik. Bahkan ada yang mengaitkan langkah Panglima tersebut sebagai langkah politik.
Dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Politik Bukan Panglima' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10/2017), Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, apa yang dilakukan Gatot masih dalam koridor tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai Panglima TNI. Menurutnya, politik tentara adalah sebagai wasit dan moderator yang memengaruhi penguasa secara struktural, atau politik yang menguasai seluruh struktur.
Menurut Fadli, setelah awal reformasi, ruang berpolitik TNI seperti yang pernah dikenal dengan istilah Dwi Fungsi ABRI dianggap sudah tidak ada. Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, ucapan Gatot mengenai informasi pembelian senjata merupakan hal yang situasional.
Kemudian berkaitan dengan nonton bareng film G30S/PKI, Fadli mengaku mendukung inisiatif yang dikembangkan Panglima TNI. Sebab, inisiatif tersebut memberikan pemahaman sejarah terhadap masyarakat sekaligus sebagai bentuk konsistensi terhadap TAP MPR mengenai kebangkitan paham marxisme dan komunisme.
"Dan, presiden pada akhirnya ikut nonton bareng. Jadi, kalau ada pernyataan presiden soal politik itu ya kita tidak tahu ini suatu ungkapan peringatan atau apa kepada institusi atau pribadi," ujarnya.
Dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Politik Bukan Panglima' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10/2017), Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, apa yang dilakukan Gatot masih dalam koridor tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai Panglima TNI. Menurutnya, politik tentara adalah sebagai wasit dan moderator yang memengaruhi penguasa secara struktural, atau politik yang menguasai seluruh struktur.
Menurut Fadli, setelah awal reformasi, ruang berpolitik TNI seperti yang pernah dikenal dengan istilah Dwi Fungsi ABRI dianggap sudah tidak ada. Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, ucapan Gatot mengenai informasi pembelian senjata merupakan hal yang situasional.
Kemudian berkaitan dengan nonton bareng film G30S/PKI, Fadli mengaku mendukung inisiatif yang dikembangkan Panglima TNI. Sebab, inisiatif tersebut memberikan pemahaman sejarah terhadap masyarakat sekaligus sebagai bentuk konsistensi terhadap TAP MPR mengenai kebangkitan paham marxisme dan komunisme.
"Dan, presiden pada akhirnya ikut nonton bareng. Jadi, kalau ada pernyataan presiden soal politik itu ya kita tidak tahu ini suatu ungkapan peringatan atau apa kepada institusi atau pribadi," ujarnya.
(zik)