Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Kesejahteraan Petani

Senin, 25 September 2017 - 15:45 WIB
Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Kesejahteraan Petani
Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Kesejahteraan Petani
A A A
SALATIGA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan kalangan petani yang tergabung dalam serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT). Pertemuan tersebut dilangsungkan di Kantor Pusat SPPQT di Kota Salatiga, Jawa Tengah (25/9/2017).

Dalam sambutannya, Jokowi mengaku senang bisa bertatap muka dengan petani untuk mendengarkan pendapat mereka. Menurut Jokowi, petani memiliki peranan penting dalam memberikan ketersediaan pangan.

"Bertemu dengan Bapak/Ibu petani merupakan kehormatan bagi saya karena kalau bukan karena petani kita ini mau makan apa? Bangsa ini mau makan apa? Negara mana pun pasti membutuhkan makan dan orang di mana pun pasti juga butuh makan. Bahkan ke depan urusan pangan akan menjadi rebutan di seluruh negara mana pun," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Ia menuturkan, pemerintah saat ini memiliki perhatian penuh terhadap kehidupan para petani. Ia berharap, kelompok atau organisasi petani yang ada di desa mampu mengembangkan usahanya terlebih untuk meningkatkan nilai tambah.

"Petani itu akan meningkat kesejahteraannya kalau tidak hanya berkutat di sisi produksi saja. Sebetulnya keuntungan terbesar dari pertanian itu berada pada proses bisnisnya, proses agrobisnisnya," tuturnya.

SPPQT sendiri dalam operasinya sudah mengarah pada pengelompokan petani sebagaimana yang dimaksud oleh Presiden. Untuk memajukan kesejahteraan para petani lokal, SPPQT di antaranya melakukan sebuah program yang mereka sebut dengan "jemaah produksi".

Program tersebut dilakukan dengan mengaryakan sumber daya manusia di sekitarnya untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Cara tersebut dapat terselenggara dengan asistensi dari Kementerian Tenaga Kerja.

"Qaryah Thayyibah sudah betul mengonsolidasikan petani dalam sebuah kelompok besar. Di situ ada jemaah produksi juga sudah betul. Tetapi sekali lagi yang dikerjakan itu bukan hanya menanam, mencari benih, dan memupuknya. Justru keuntungan yang paling besar itu ada setelah pascapanen. Setelah panen itu yang besar untungnya sehingga kalau sudah mengonsolidasikan dalam sebuah organisasi ini akan lebih memudahkan," ucapnya.

Kelompok besar para petani tersebut nantinya diharapkan untuk dapat membuat para petani yang berada di bawahnya menjadi lebih mandiri. Segala kebutuhan yang terkait dengan pertanian dapat dipenuhi dan diproduksi sendiri oleh kelompok besar itu.

"Sehingga yang namanya menyiapkan pupuk itu bisa dilakukan sendiri. Bisa membuat pabrik pupuk dalam skala petani. Kemudian, dari sisi panen dan penggilingan, ini juga harus dikerjakan bersama-sama. Memiliki unit penggilingan padi sendiri. Memiliki perontok padi juga sendiri sehingga kita tidak kehilangan karena perontok dan penggiling padinya masih tradisional seperti yang lalu-lalu," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6513 seconds (0.1#10.140)
pixels