Menag Sosialisasikan Penghentian Sementara Bus Shalawat
A
A
A
JAKARTA - Panitia Penyelenggaraan Haji Indonesia (PPHI) menggencarkan sosialiasi penghentian sementara operasional bus Shalawat menjelang dan setelah wukuf.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pun ikut menyosialisasikannya itu di atas bus Shalawat Nomor 7 yang ditumpanginya hendak melakukan inspeksi transportasi di Terminal Syib Amir, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (25/8/2017).
Terminal Syib Amir adalah titik akhir turun jamaah menuju Masjidil Haram. Layanan transportasi tersebut dihentikan sementara tanggal 27 Agustus 2017 mulai pukul 12.00 waktu setempat.
"Bus Shalawat akan mulai beroperasi kembali pascapuncak haji, tepatnya mulai 5 September 2017 atau 14 Dzulhijjah 1438 H," kata Lukman Hakim Saifuddin kepada jamaah haji di dalam bus, Jumat (25/8/2017) pagi.
Di dalam bus, Menag berdialog dengan jamaah. "Pak Menteri bagaimana mekanisme kita berjalan dari Mekkah ke Arafah? Ada kabar kami akan jalan kaki," tanya ibu dari Kloter 14 Embarkasi Medan (MES 14).
Menag pun menjawab, proses perpindahan jamaah akan menggunakan bus. Tiap maktab menggunakan 21 unit bus dan dilakukan berdasarkan lantai terbawah. "Akan dimulai dari lantai terbawah dan mengikuti lantai di atasnya. Jadi tidak berjalan kaki," ujarnya.
Sebelum melakukan inspeksi layanan transportasi, Menag menjalankan salat Jumat di Masjidil Haram.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pun ikut menyosialisasikannya itu di atas bus Shalawat Nomor 7 yang ditumpanginya hendak melakukan inspeksi transportasi di Terminal Syib Amir, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (25/8/2017).
Terminal Syib Amir adalah titik akhir turun jamaah menuju Masjidil Haram. Layanan transportasi tersebut dihentikan sementara tanggal 27 Agustus 2017 mulai pukul 12.00 waktu setempat.
"Bus Shalawat akan mulai beroperasi kembali pascapuncak haji, tepatnya mulai 5 September 2017 atau 14 Dzulhijjah 1438 H," kata Lukman Hakim Saifuddin kepada jamaah haji di dalam bus, Jumat (25/8/2017) pagi.
Di dalam bus, Menag berdialog dengan jamaah. "Pak Menteri bagaimana mekanisme kita berjalan dari Mekkah ke Arafah? Ada kabar kami akan jalan kaki," tanya ibu dari Kloter 14 Embarkasi Medan (MES 14).
Menag pun menjawab, proses perpindahan jamaah akan menggunakan bus. Tiap maktab menggunakan 21 unit bus dan dilakukan berdasarkan lantai terbawah. "Akan dimulai dari lantai terbawah dan mengikuti lantai di atasnya. Jadi tidak berjalan kaki," ujarnya.
Sebelum melakukan inspeksi layanan transportasi, Menag menjalankan salat Jumat di Masjidil Haram.
(dam)