Bangun Bandara Baru, Jokowi Ingin Majukan Bali untuk Tarik Wisatawan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Bali sekaligus menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Hanura Tahun 2017 di Kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Seusai acara rapimnas, Jokowi sempat melakukan rapat terbatas dengan Gubernur Gede Mangku Pastika. Salah satu agenda pembahasan menyangkut pembangunan bandar udara (bandara) di Bali.
"Bali konsentrasinya masih pada pariwisata, hanya memang masalahnya memang bandara yang bagus perlu ditambah. Kemarin ratas dengan Gubernur Bali berapa-berapa pilihan membangun di utara atau memperluas yang sekarang ada runway-nya dan masih banyak pilihan-pilihan lainnya," kata Jokowi di Hotel Stone, Legian, Badung, Bali, Jumat (4/8/2017).
Jokowi menyerahkan kepada Gubernur Bali untuk menentukan pilihan mengenai pembangunan bandara tersebut. Dia ingin bandara dapat digunakan untuk pelayanan turis menjadi lebih baik. "Dan kalau Gubernur Bali sudah menentukan pilihan yang ini baru dilaksanakan. Intinya konsentrasinya baru pada pelayanan pada para turis," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat melalui Bappenas dan didukung oleh Kementerian Pariwisata berencana membangun bandara di utara Pulau Bali. Pembangunan ini, menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika disponsori oleh dua investor.
"Ada dua saja pilihannya. Satu adalah Airport Kinesis Kanada dan Pembangunan Bali Mandiri. Ya hanya dua saja. Mereka kalau berani maju ya harus ada duitnya. Jangan suruh pemerintah yang mengeluarkan duit," kata Pastika.
Seusai acara rapimnas, Jokowi sempat melakukan rapat terbatas dengan Gubernur Gede Mangku Pastika. Salah satu agenda pembahasan menyangkut pembangunan bandar udara (bandara) di Bali.
"Bali konsentrasinya masih pada pariwisata, hanya memang masalahnya memang bandara yang bagus perlu ditambah. Kemarin ratas dengan Gubernur Bali berapa-berapa pilihan membangun di utara atau memperluas yang sekarang ada runway-nya dan masih banyak pilihan-pilihan lainnya," kata Jokowi di Hotel Stone, Legian, Badung, Bali, Jumat (4/8/2017).
Jokowi menyerahkan kepada Gubernur Bali untuk menentukan pilihan mengenai pembangunan bandara tersebut. Dia ingin bandara dapat digunakan untuk pelayanan turis menjadi lebih baik. "Dan kalau Gubernur Bali sudah menentukan pilihan yang ini baru dilaksanakan. Intinya konsentrasinya baru pada pelayanan pada para turis," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat melalui Bappenas dan didukung oleh Kementerian Pariwisata berencana membangun bandara di utara Pulau Bali. Pembangunan ini, menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika disponsori oleh dua investor.
"Ada dua saja pilihannya. Satu adalah Airport Kinesis Kanada dan Pembangunan Bali Mandiri. Ya hanya dua saja. Mereka kalau berani maju ya harus ada duitnya. Jangan suruh pemerintah yang mengeluarkan duit," kata Pastika.
(pur)