Panglima TNI Ajak Seluruh Komponen Bangsa Bersatu

Kamis, 03 Agustus 2017 - 22:29 WIB
Panglima TNI Ajak Seluruh Komponen Bangsa Bersatu
Panglima TNI Ajak Seluruh Komponen Bangsa Bersatu
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak seluruh komponen bangsa bersama-sama bersatu mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia, demi kepentingan dan kemakmuran rakyat.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI di hadapan 800 peserta Rakernas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).

Gatot Nurmantyo menegaskan, sebagai bangsa Indonesia harus tetap waspada terhadap kekayaan sumber daya alam Indonesia, kalau tidak ingin menjadi perebutan negara lain.

"Saya ingatkan jangan sampai pihak asing menjadikan negeri ini sebagai kancah konflik antar kelompok untuk menguasai sumber daya alam Indonesia," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Gatot memberikan gambaran tentang Kepulauan Anambas yang memiliki luas sekitar 7 ribu hektare dan memiliki sumber air yang sangat dibutuhkan masyarakat, sementara 3 ribu hektare lebih akan dibuat sebagai kebun karet.

"Ini yang sering diresahkan masyarakat, maka perlu adanya evaluasi aturan terhadap luas kepemilikan lahan," ujarnya.

(Baca juga: Pemerintah Indonesia Disarankan Belanja F-16 Block 72)


Lebih lanjut Gatot menyampaikan, ancaman nyata bangsa Indonesia adalah kompetisi global antar-negara yang berubah menjadi kompetisi antarmanusia dalam bentuk migrasi lintas negara untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

"Menjadi suatu peringatan dan harus kita waspadai, karena Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang kaya akan sumber daya alam," tegasnya.

Menurut Jenderal Gatot, perkembangan penduduk dunia luar biasa dan semakin hari semakin bertambah, sementara itu energi dan pangan makin berkurang.

"Hal inilah yang menyebabkan persaingan global antar-negara di dunia. Dunia tidak bertambah luas tetapi semakin sempit, sedangkan kebutuhan sumber daya alam berupa energi dan pangan semakin berkurang," jelasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5338 seconds (0.1#10.140)
pixels