HT: Indonesia Butuh Pengusaha-Pengusaha Baru
A
A
A
YOGYAKARTA - Indonesia membutuhkan pengusaha-pengusaha baru untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru harus dipercepat, agar lapangan kerja makin banyak, pengangguran tidak terus meningkat,” kata Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, saat memberikan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) “MMTC” Yogyakarta, Rabu (7/6/2017).
Ketersediaan lapangan kerja, lanjutnya, tak bisa mengimbangi pesatnya laju pertumbuhan penduduk. Seperti diketahui setiap dua tahun penduduk Indonesia bertambah sekitar 5 juta penduduk. Selain itu lapangan kerja masih terpusat di kota-kota besar.
Pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru di daerah diperlukan dorongan dari pemerintah. Dengan bertumbuhnya pengusaha baru tidak hanya lapangan kerja yang tercipta, namun juga pendapatan negara akan meningkat. Sebab kontributor pajak akan semakin banyak. Saat ini pembayar pajak di Indonesia kurang dari 2 juta penduduk, padahal dua pertiga dari APBN berasal dari pajak.
Semakin banyak jumlah pengusaha produktif, maka semakin banyak lapangan kerja tercipta. Seperti hukum permintaan dan persedian, bila pemberi kerja lebih banyak, atau permintaan tenaga kerja lebih tinggi dari ketersediaan tenaga kerja maka kesejahteraan makin meningkat.
Hary berharap, mahasiswa STMM MMTC bisa menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan kerja di daerah.
Dia berpesan menjadi pengusaha tidaklah mudah namun juga tidak susah, yang dibutuhkan adalah kemauan untuk belajar, kerja keras, disiplin, konsistensi dan mau melakoni prosesnya.
“Sukses proses yang harus diperjuangkan terus-menerus. Sampai hari ini, kerja keras saya masih seperti dulu,” ungkapnya.
HT mengawali usahanya dengan modal minim, namun dia melangkah terus setapak demi setapak mengumpulkan modalnya. Dengan keahlian, ketekunan dan tekad yang dimilikinya HT mencari perusahaan yang akan dijual oleh pemiliknya.
Sejatinya perusahaan tersebut bagus, namun salah pengelolaan. HT membenahi perusahaan tersebut, hingga menjadi perusahaan yang tidak hanya sehat tapi berkinerja sangat baik.
Sehingga nilai dari perusahaan tersebut menjadi berkali lipat karena banyak investor berminat melihat fundamental perusahaan tersebut sehat. Dari fee tersebut dia kumpulkan selama sebelas tahun lamanya baru kemudian saat dirasa memiliki modal yang cukup HT mulai membangun MNC Group.
Kepada mahasiswa HT berpesan setiap orang berhak untuk berhasil. “Sukses tidak bergantung masa lalu, dari keluarga kaya, tidak mampu atau yatim piatu tidak berpengaruh, kita bicara ke depan bukan ke belakang,” ungkap HT
HT mengatakan, ke depan bidang digital adalah bidang yang menjanjikan untuk ditekuni. Dia pun menceritakan bagaimana perusahaan terbesar di dunia terkait dengan digital baik Google, Apple, Microsoft, Facebook bisa berkembang sangat pesat dan cepat.
Ketersediaan lapangan kerja, lanjutnya, tak bisa mengimbangi pesatnya laju pertumbuhan penduduk. Seperti diketahui setiap dua tahun penduduk Indonesia bertambah sekitar 5 juta penduduk. Selain itu lapangan kerja masih terpusat di kota-kota besar.
Pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru di daerah diperlukan dorongan dari pemerintah. Dengan bertumbuhnya pengusaha baru tidak hanya lapangan kerja yang tercipta, namun juga pendapatan negara akan meningkat. Sebab kontributor pajak akan semakin banyak. Saat ini pembayar pajak di Indonesia kurang dari 2 juta penduduk, padahal dua pertiga dari APBN berasal dari pajak.
Semakin banyak jumlah pengusaha produktif, maka semakin banyak lapangan kerja tercipta. Seperti hukum permintaan dan persedian, bila pemberi kerja lebih banyak, atau permintaan tenaga kerja lebih tinggi dari ketersediaan tenaga kerja maka kesejahteraan makin meningkat.
Hary berharap, mahasiswa STMM MMTC bisa menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan kerja di daerah.
Dia berpesan menjadi pengusaha tidaklah mudah namun juga tidak susah, yang dibutuhkan adalah kemauan untuk belajar, kerja keras, disiplin, konsistensi dan mau melakoni prosesnya.
“Sukses proses yang harus diperjuangkan terus-menerus. Sampai hari ini, kerja keras saya masih seperti dulu,” ungkapnya.
HT mengawali usahanya dengan modal minim, namun dia melangkah terus setapak demi setapak mengumpulkan modalnya. Dengan keahlian, ketekunan dan tekad yang dimilikinya HT mencari perusahaan yang akan dijual oleh pemiliknya.
Sejatinya perusahaan tersebut bagus, namun salah pengelolaan. HT membenahi perusahaan tersebut, hingga menjadi perusahaan yang tidak hanya sehat tapi berkinerja sangat baik.
Sehingga nilai dari perusahaan tersebut menjadi berkali lipat karena banyak investor berminat melihat fundamental perusahaan tersebut sehat. Dari fee tersebut dia kumpulkan selama sebelas tahun lamanya baru kemudian saat dirasa memiliki modal yang cukup HT mulai membangun MNC Group.
Kepada mahasiswa HT berpesan setiap orang berhak untuk berhasil. “Sukses tidak bergantung masa lalu, dari keluarga kaya, tidak mampu atau yatim piatu tidak berpengaruh, kita bicara ke depan bukan ke belakang,” ungkap HT
HT mengatakan, ke depan bidang digital adalah bidang yang menjanjikan untuk ditekuni. Dia pun menceritakan bagaimana perusahaan terbesar di dunia terkait dengan digital baik Google, Apple, Microsoft, Facebook bisa berkembang sangat pesat dan cepat.
(sms)