Gubernur NTB: Masjid Penuh, Negara Makmur
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH M Zainul Majdi memberikan ceramah pada gerakan Safari Sabtu Shubuh (S3) Berjamaah, di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Labu 1, Sektor 1.6 BSD City, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (22/4/2017).
Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, terlihat antusias mengikuti kegiatan yang dimulai sejak sekira pukul 04.00 WIB itu, termasuk kalangan santri dari beberapa pondok pesantren.
Mereka tidak hanya datang dari wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), namun juga dari beberapa daerah sekitarnya.
Dalam sambutannya, Dede Rosyada menuturkan kampus UIN secara kelembagaan akan mendampingi setiap kegiatan masjid di wilayah Tangsel.
Dede pun akan mengerahkan mahasiswa dan dosennya untuk terjun langsung dalam memakmurkan masjid.
"Kini UIN Jakarta akan mendampingi setiap kegiatan di masjid-masjid, UIN mencintai masjid, UIN Back to Mosque. Dosen, mahasiswa harus terjun memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan positif seperti Safari Sabtu Shubuh ini," kata dia.
Jika melihat awal sejarah agama Islam, sambung Dede Rosyada, masjid selalu dijadikan sebagai sentra pergerakan umat, khususnya untuk syiar sebagaimana yang diajarkan oleh nabi Muhammad.
"Masjid harus menjadi episentrum pemberdayaan umat, membahas ekonomi, sosial serta bidang-bidang yang bermanfaat bagi Islam dan masyarakat luas, sejarahnya seperti itu, dan UIN sebagai institusi pendidikan Islam mesti kembali mendampingi kegiatan seperti ini," sambungnya.
Sementara itu, TGH M Zainul Majdi memaparkan tentang konsep membangun suatu negara dengan menghidupkan masjid-masjidnya.
Menurut Gubernur yang juga hafidz Alquran itu, konsep baldatun toyyibatun wa robbun ghofur adalah hasil akhir, tergantung dari apa yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negeri.
"Kalau mau negaranya makmur, sejahtera dan dirahmati, membangunnya dari masjid-masjid yang ada. Kalau masjidnya penuh kegiatan, penuh jamaahnya, insya Allah Indonesia ini akan makmur," ungkap Zainul Majdi.
Ketua penyelenggara S3 Masjid Al-Ikhlas, Roziq Himawan menjelaskan, kegiatan subuh berjamaah akan terus digelar di masjid-masjid di Kota Tangsel. Selain memperkuat silaturahmi, kata Roziq, kegiatan ini untuk memperdalam syiar islam.
"Bangsa kita sudah merdeka 70-an tahun, tapi kesejahteraan masyarakatnya masih begini, berarti ada sesuatu yang kita lupakan. Dengan kegiatan S3 ini, kita mencoba merangkul kembali umat dalam jalurnya karena masjid adalah pilar utama menuju kesejahteraan itu," ujar Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas itu.
Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, terlihat antusias mengikuti kegiatan yang dimulai sejak sekira pukul 04.00 WIB itu, termasuk kalangan santri dari beberapa pondok pesantren.
Mereka tidak hanya datang dari wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), namun juga dari beberapa daerah sekitarnya.
Dalam sambutannya, Dede Rosyada menuturkan kampus UIN secara kelembagaan akan mendampingi setiap kegiatan masjid di wilayah Tangsel.
Dede pun akan mengerahkan mahasiswa dan dosennya untuk terjun langsung dalam memakmurkan masjid.
"Kini UIN Jakarta akan mendampingi setiap kegiatan di masjid-masjid, UIN mencintai masjid, UIN Back to Mosque. Dosen, mahasiswa harus terjun memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan positif seperti Safari Sabtu Shubuh ini," kata dia.
Jika melihat awal sejarah agama Islam, sambung Dede Rosyada, masjid selalu dijadikan sebagai sentra pergerakan umat, khususnya untuk syiar sebagaimana yang diajarkan oleh nabi Muhammad.
"Masjid harus menjadi episentrum pemberdayaan umat, membahas ekonomi, sosial serta bidang-bidang yang bermanfaat bagi Islam dan masyarakat luas, sejarahnya seperti itu, dan UIN sebagai institusi pendidikan Islam mesti kembali mendampingi kegiatan seperti ini," sambungnya.
Sementara itu, TGH M Zainul Majdi memaparkan tentang konsep membangun suatu negara dengan menghidupkan masjid-masjidnya.
Menurut Gubernur yang juga hafidz Alquran itu, konsep baldatun toyyibatun wa robbun ghofur adalah hasil akhir, tergantung dari apa yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negeri.
"Kalau mau negaranya makmur, sejahtera dan dirahmati, membangunnya dari masjid-masjid yang ada. Kalau masjidnya penuh kegiatan, penuh jamaahnya, insya Allah Indonesia ini akan makmur," ungkap Zainul Majdi.
Ketua penyelenggara S3 Masjid Al-Ikhlas, Roziq Himawan menjelaskan, kegiatan subuh berjamaah akan terus digelar di masjid-masjid di Kota Tangsel. Selain memperkuat silaturahmi, kata Roziq, kegiatan ini untuk memperdalam syiar islam.
"Bangsa kita sudah merdeka 70-an tahun, tapi kesejahteraan masyarakatnya masih begini, berarti ada sesuatu yang kita lupakan. Dengan kegiatan S3 ini, kita mencoba merangkul kembali umat dalam jalurnya karena masjid adalah pilar utama menuju kesejahteraan itu," ujar Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas itu.
(dam)